Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Partai politik dinilai paling efektif hentikan penyebaran hoaks

Partai politik dinilai paling efektif hentikan penyebaran hoaks Diskusi media soal hoaks. ©2018 Merdeka.com/Hari Aryanti

Merdeka.com - Parpol di Indonesia dinilai memiliki peran efektif dalam menghentikan penyebaran hoaks. Hoaks yang kerap berisikan ujaran kebencian biasanya marak menjelang pelaksanaan kontestasi politik, baik Pilkada maupun Pemilu Presiden-Wakil Presiden.

"Yang paling efektif adalah komitmen parpol. Mereka yang harus menjaga, marah terhadap siapapun yang menggunakan hoaks, entah dalam politik bertujuan untuk memenangkan dan mempertahankan (kekuasaan). Ini untuk mempertahankan demokrasi kita dan itu merupakan bagian pendidikan politik yang inheren dalam kewajiban parpol kita," kata pengamat politik Ray Rangkuti dalam diskusi "Hoaks Tumbuh Subur, Karena Partai Oposisi Tidak Kredibel" di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (9/3).

Ray mengingatkan jangan sampai parpol ikut menikmati penyebaran hoaks. Seharusnya semua partai mengecam hoaks. "Jangan sampai parpol ikut menikmati," ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Ray juga mengkritik Fadli Zon yang hanya berteriak hoaks ketika ia merasa dirugikan. Sementara selama ini ia tak pernah membela korban hoaks seperti Presiden Joko Widodo yang kerap dituding sebagai PKI dan sebagainya. Apalagi mendukung penangkapan pelaku pembuat dan penyebar berita hoaks yang memfitnah Presiden.

"Fadli Zon seharusnya kejar orang-orang yang tuduh Pak Jokowi sebagai PKI karena dia tahu sakitnya sebagai korban hoaks. Ini kan sekarang dia laporkan Ananda Sukarlan. Dia tahu betul korban hoaks itu tidak enak," kritiknya

Parpol dan semua pihak menurutnya harus memiliki semangat yang sama dalam memerangi hoaks dan ujaran kebencian mengandung SARA. "Harus ada semangat parpol menghabisi perilaku hoaks dan SARA. Jangan pas jadi korban saja malah teriak. Paling efektif hentikan hoaks tak ada lain kecuali komitmen parpol," kata dia.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Sentil Politisi soal Julukan 'Pak Lurah': Saya Bukan Lurah, Saya Presiden RI
Jokowi Sentil Politisi soal Julukan 'Pak Lurah': Saya Bukan Lurah, Saya Presiden RI

Jokowi mengaku tidak tahu siapa yang disebut 'Pak Lurah' oleh politisi.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Polri Ajak Masyarakat Lawan Hoaks Terkait Pemilu
Begini Cara Polri Ajak Masyarakat Lawan Hoaks Terkait Pemilu

Polisi mengajak masyarakat untuk melawan hoaks terkait Pemilu.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks YLKI Bisa Bantu Lunasi Utang Pinjol
CEK FAKTA: Hoaks YLKI Bisa Bantu Lunasi Utang Pinjol

Tulus mengimbau kepada masyarakat untuk tidak percaya hoaks soal pelunasan pinjol oleh YLKI

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata

AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Penyidik Sita Ponsel Aiman Witjaksono atas Kasus Dugaan Penyebaran Hoaks, Ini Kata Polisi
Penyidik Sita Ponsel Aiman Witjaksono atas Kasus Dugaan Penyebaran Hoaks, Ini Kata Polisi

Menurut Ade Safri, tindakan penyitaan yang dilakukan oleh penyidik sudah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bicara Kode Capres: Ternyata Pak Lurah Itu Saya
Jokowi Bicara Kode Capres: Ternyata Pak Lurah Itu Saya

Jokowi mengungkapkan, tren di kalangan politisi soal sebutan kepada dirinya yakni 'Pak Lurah'.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir
Jokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir

Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.

Baca Selengkapnya
Zulhas Bela Jokowi soal Boleh Berkampanye & Memihak: Nyalon Presiden Saja Boleh, Apalagi Mendukung
Zulhas Bela Jokowi soal Boleh Berkampanye & Memihak: Nyalon Presiden Saja Boleh, Apalagi Mendukung

lkifli Hasan sepakat dengan Jokowi bahwa tidak ada aturan yang melarang pejabat negara untuk memihak dan berkampanye.

Baca Selengkapnya
Jenderal Polisi Ingatkan Bahaya Sebar Hoaks Pemilu: Hidup Sudah Susah, Fitnah Orang Ditangkap Polisi
Jenderal Polisi Ingatkan Bahaya Sebar Hoaks Pemilu: Hidup Sudah Susah, Fitnah Orang Ditangkap Polisi

Dia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu

Baca Selengkapnya