PAN ibaratkan persoalan SBY dengan PKS seperti Madrid-Mourinho
Merdeka.com - Perseteruan antara PKS dan anggota partai koalisi kian memanas. Di satu sisi, PKS sudah tidak sejalan dengan koalisi, namun Presiden SBY selaku Ketua Setgab tak kunjung bersikap tegas soal pembangkangan PKS yang menolak kenaikan harga BBM.
Wakil Ketua Umum PAN Drajat Wibowo menilai, perseteruan antara PKS dan Setgab Koalisi tak kunjung usai karena kedua belah pihak saling berebut simpati publik dengan merasa paling dizalimi.
"Saya rasa tidak perlu lagi perang mulut di media. Agak lucu juga, baru kali ini saya lihat di dunia politik di seluruh dunia ada perlombaan dizalimi. Hemat saya sudah tidak zamannya mengkapitalisasi penzaliman," jelas Drajat ketika dihubungi, Jumat (21/6).
Dia mengimbau agar persoalan ini diselesaikan seperti yang terjadi antara tim sepakbola Spanyol yakni Real Madrid dengan mantan pelatihnya Jose Mourinho. Ketika keduanya sudah saling tidak cocok, kata dia, lebih baik sepakat untuk berpisah.
"Mengimbau untuk memakai cara Madrid dengan Mourinho, yang duduk bersama-sama sepakat untuk berpisah karena antar mereka tidak lagi terdapat kecocokan," tutur Drajat.
Dengan demikian, publik akan lebih merespon positif atas apa yang terjadi antara Setgab dan PKS. Dia pun yakin, jika kedua belah pihak sepakat berpisah secara baik-baik, hal ini akan mendapat simpati masyarakat.
"Cara ini lebih bijak, lebih memberikan pendidikan politik yang positif bagi masyarakat. Saya haqul yakin cara ini lebih mendapatkan simpati dari masyarakat, yang sudah bosan dengan keributan antar elite politik karena tidak bermanfaat bagi rakyat," lanjutnya.
Oleh karena itu, Drajat juga meminta agar menteri dari PKS yang berada di kabinet Presiden SBY, dapat segera dicopot dan PKS resmi menjadi partai oposisi di luar pemerintah.
"Kalau berpisah, ya artinya tidak ada unsur PKS dalam pemerintahan SBY. Sama seperti PDIP, Hanura dan Gerindra," tandasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini PKS memilih fokus memantau proses perhitungan suara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN)
Baca SelengkapnyaPKS menghormati pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaPKS mengucapkan selamat bertugas kepada Prabowo-Gibran yang ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KPU diminta tidak mempublikasikan hasil yang justru berbeda karena banyaknya temuan kesalahan.
Baca SelengkapnyaPKB dan PKS telah sepakat menghadapi pasca-Pilpres dengan bersatu untuk hadapi tantangan yang kian besar.
Baca SelengkapnyaHermawi menyebut, ke depan bakal sering diadakan pertemuan antara fraksi PKS, NasDem, PKB yang ada di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAda ancaman teruntuk para tahanan yang menolak membayar pungli.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh mengaku ingin memberikan waktu jeda berpikir untuk Anies setelah melewati kontestasi Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya