Nurdin Halid minta JK tak kemana-mana, tetap di kubu Ical
Merdeka.com - Euforia kesenangan nampak terlihat di DPP Golkar Aburizal Bakrie melihat kehadiran Wapres Jusuf Kalla (JK) beserta tiga menteri dalam acara penutupan Rapimnas di JCC, Senin (25/1). Ratusan orang berbalut jas kuning berteriak 'hidup Golkar' dan 'hidup Ical' pun bergema dalam ruang sidang tempat acara penutupan berlangsung.
Kehadiran Wapres Jusuf Kalla (JK) dan tiga menteri ini diklaim menambah rasa nyaman oleh segenap kader.
"Kehadiran Wapres menambah kenyamanan dan rasa aman," kata Ketua Penyelenggara Rapimnas Golkar, Nurdin Halid dalam penutupan Di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (25/1).
Tiga menteri yang hadir bersama JK yaitu Menko Polhukam Luhut B Pandjaitan, Menkum HAM Yasonna Laoly, dan Mendagri Tjahjo Kumolo.
"Betul-betul Nawacita Pak Jokowi-JK konsisten dijalankan," ujar Nurdin.
Sama seperti bujukannya ke Habibie saat pembukaan Rapimnas, Nurdin meminta JK tetap di kubu Ical. Dia berharap JK tidak merapat ke kubu Agung.
"Bapak tidak usah ke mana-mana, di sini saja. Insha Allah ARB patuh dan taat," ungkap Waketum Golkar kubu Ical ini.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca SelengkapnyaJK mengatakan, partai politik didirikan sebagai kendaraan politik untuk mendapatkan kekuasaan dan kewenangan.
Baca Selengkapnya"Ya kan sudah jelas bahwa Golkar akan Munas pada Desember ya, bahwa ada calon, selama calon memenuhi syarat, dia kader Golkar," kata JK
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca SelengkapnyaJK mengaku masih menunggu hasil penghitungan suara resmi.
Baca SelengkapnyaInternal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla mengingatkan semua pejabat termasuk Presiden agar netral dalam politik
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla berencana untuk bertemu Megawati. Pertemuan itu akan turut membahas hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaNurdin Halid Nilai Airlangga Hartarto Masih Layak Pimpin Golkar, Ini Alasannya
Baca Selengkapnya