Mengupas Strategi Perang Total Kubu Jokowi Jelang Pilpres 2019
Merdeka.com - Jelang dua bulan pencoblosan, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin pada, Rabu (13/2) lalu berkumpul untuk membahas strategi Pilpres 2019. Jokowi-Ma'ruf akan total berkampanye untuk meraup suara sebanyak-banyaknya, karena itu kubu Jokowi terus mematangkan strategi, salah satu strategi yang digunakan yakni perang total.
"Strategi, saat ini kita menyebutnya dengan istilah perang total," kata Wakil Ketua TKN, Moeldoko.
Berikut strategi perang total versi kubu Jokowi-Ma'ruf Amin:
Bersifat Ofensif
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi- Ma'ruf Amin, Erick Thohir meminta jajarannya bersikap ofensif terhadap serangan yang dilakukan lawan. Dia menilai, selama ini kubu Jokowi-Ma'ruf cenderung bersikap defensif.
"Ofensif yang saya maksud adalah, kita nggak boleh tinggal diam kalau dijelek-jelekin Pak Presiden kita dan Capres kita," ujarnya.
Jokowi Menyerang Sesuai Data
Capres Jokowi belakangan ini cenderung berbicara lebih keras atas tudingan lawan politiknya. Ketua TKN Jokowi-Maruf Amin, Erick Thohir mengatakan serangan yang dilakukan Jokowi berdasarkan fakta dan data serta dilakukan berdasarkan perhitungan yang cermat.
Erick mengakui Jokowi sudah saatnya bergerak ofensif. Menurutnya, strategi itu perlu dilakukan lantaran sering dilaporkan ke Bawaslu tanpa data akurat dari pihak lawan. "Jadi saya katakan, sudah selayaknya tim hukum kita ofensif melaporkan dengan fakta dan data," tegasnya.
Selain ofensif, dia menganggap pihaknya perlu lebih gencar mensosialisasikan capaian-capaian kerja pemerintahan Jokowi. Sebut saja pembangunan infrastruktur hingga sumber daya manusia.
"Intinya menjelaskan ada manfaat jangka pendek dan ada jangka panjang. Sama seperti menanam pohon buah, kan tak ujug-ujug langsung berbuah. Ini yang bagaimana undecided voters perlu dijelaskan. Lalu selanjutnya bagaimana Pak Jokowi akan kembangkan sumber daya manusia kita," kata Erick Thohir.
Menentukan Center Of Gravity
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko menyampaikan, saat ini strategi yang digunakan pihaknya diistilahkan dengan perang total.
"Di mana hal-hal yang kita kenali adalah menentukan center of gravity (titik pusat) dari sebuah pertempuran itu. Kita sudah memiliki center of gravity itu, sehingga kita tahu harus bagaimana setelah mengenali center of gravity itu," ucap Moeldoko.
Moeldoko juga menjelaskan strategi yang digunakan yakni menggunakan konsep tidak meniru. Jadi apa yang dilakukan benar-benar hal yang baru. "Di mana kita tidak mau fotocopy. Jadi yang kita lakukan adalah betul-betul sesuatu yang baru dan kita tidak mau mengikuti apalagi fotocopy," jelas Moeldoko.
Memetakan Setiap Daerah
Moeldoko juga mengatakan di setiap daerah akan digunakan strategi berbeda untuk meraup suara. Tergantung bagaimana isu di tingkat lokalnya.
"Bukan lagi potensi (kekuatan) tapi kita menuju kepada kekuatan, kita kenali semua target-target, strategi yang kita terapkan dengan isu lokal, tidak harus terkonsentrasi, tapi karakteristik daerah memiliki karakter yang berbeda. Semua itu terorganisir dengan baik dan kita bisa baca hasilnya. Itulah kira-kira yang kita lakukan. Kita tidak bicara perang taktis, karena itu bagian yang saya sembunyikan," ujar Moeldoko.
Dia juga menuturkan, target suara nasional yang akan diraih, dikisaran 70 persen suara. "Kalau saya berbicara dengan berbagai daerah, dia berani menentukan. Para pemimpin daerah yang sudah bersatu dengan kami, masing-masing sudah menentukan. Antara 70 persen," pungkasnya.
Mendekati Swing Voters
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf terus membidik suara potensial yang akan mendongkrak elektoral pasangan nomor urut 01 itu. Wakil Ketua TKN, Karding menyebut ada empat daerah yang akan menjadi fokus TKN. Karding beralasan, membidik empat daerah tersebut lantaran swing voters masih cukup besar.
"Kami akan fokus menggarap daerah-daerah kota, daerah-daerah kelas menengah, daerah-daerah terpelajar, dan daerah-daerah milenial. Ini yang memiliki kemungkinan dan kecenderungan untuk swing," ujar Karding.
Karding menambahkan, upaya menggaet swing voters di empat daerah yang disebutkan menyesuaikan kebutuhan masyarakat setempat. "Jadi itu nanti akan kita bangun secara baik dan kreatif fokus kepada kelompok-kelompok pemilih yang kita tuju," kata Karding.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penampilan Gibran Rakabuming Raka dalam debat Cawapres menarik perhatian publik.
Baca SelengkapnyaTujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaIngin Maju Pilgub Kaltara, Ketum Prabowo Mania Klaim Dapat Dukungan Jokowi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta agar format debat yang dibuat KPU ini diubah karena dinilai menjadi ajang saling menyerang personal.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melantik Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto menjadi Menko Polhukam.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengapresiasi sikap Presiden Jokowi yang tidak langsung terlibat dalam kampanye salah satu paslon Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana
Baca Selengkapnya