Ketua DPD Gerindra ajak PKS gabung poros Demokrat-PAN-PPP di Pilgub Jabar
Merdeka.com - Partai Gerindra mengajak PKS untuk bisa berkoalisi dengan Partai Demokrat, PAN dan PPP yang kini tengah dalam penjajakan untuk menatap Pilgub Jabar 2018. Dengan bergabungnya PKS dalam poros ini, tentu akan menambah kekuatan saat menghadapi hajat politik tahun mendatang.
"Kita harap PKS juga bisa bergabung. Saya ingin ajak PKS kita bicara lebih besar lagi bukan hanya kekuasaan dan kepentingan partai saja. Jangan sampai yang kita usung tidak klik. Dan saya berharap PKS bisa memahami Gerindra. Kita jangan terjebak ritual lima tahunan saja," kata Ketua DPD Partai Gerindra Jabar Mulyadi saat ditemui di kantor DPD Partai Gerindra Jabar, Kota Bandung, Jumat (15/9).
Mulyadi sebelumnya secara terang-terangan menarik dukungan pada pasangan Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu sebagai bakal calon Gubernur Jabar dan bakal calon wakil Gubernur Jabar 2018. Padahal sebelumnya Gerindra dan PKS sepakat mengusung pasangan ini.
Tapi justru manuver dilakukan Mulyadi untuk kemudian merapat pada poros Demokrat yang tengah membentuk kekuatan dengan PPP, dan PAN. Ini juga diperkuat dengan kehadiran Mulyadi pada Kamis (14/9) malam di Bogor saat Demokrat cs ini tengah berkumpul untuk membentuk kekuatan baru. Tapi dalam pertemuan itu tidak membahas dulu figur yang bakal diusung.
Dia mengatakan, apa yang dibutuhkan Jabar dengan pemimpinnya tengah diukur poros ini. Soalnya tantangan Jabar ke depan tentu lebih besar mengingat Ahmad Heryawan yang sudah memimpin dua periode dinilai cukup sukses menjadi gubernur.
"Kita tidak bicara kandidat, tapi dua : Pilgub dan Pilkada serentak. Pilgub kita buat dulu parameter cagub di Jabar. Ini penting karena kita sepakat enggak mau terjebak pada mindset tertentu. Kita ingin sukses tapi karena elektabilitas tinggi tapi ternyata jadi lalai. Kita sepakati dulu gubernur dan wakil gubernur seperti apa yang dibutuhkan Jabar. Parameter apa dulu yang dibutuhkan untuk bisa maju," ujarnya.
Mulyadi pun tidak merasa sikap yang diambilnya sebagai bentuk pengkhianatan terhadap DPP Gerindra. Dirinya mengaku oleh Ketua Umum Prabowo Subianto diperintahkan untuk bisa membaca dinamika politik di Jabar, sehingga ditariknya dukungan tersebut adalah improvisasi.
"Saya ini diberi kewenangan di Gerindra Jabar. Bus Gerindra Jabar itu saya sopirnya. Saya laporkan ke Pak Prabowo pemilik bus. Saya yang harus tahu. Saya selalu koordinasikan dan memberii kabar. Saya intens kok. Ini keputusan tepat saya yakin. Beliau juga tidak marah," tandasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cagub DKI Jakarta Ditentukan Prabowo, Tak Mesti Kader Gerindra
Partai Gerindra tidak mengharuskan kadernya untuk maju sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaEks Politikus PDIP Ini Gabung Gerindra, Bawa Ribuan Massa saat Kampanye Akbar Prabowo-Gibran
Mereka mendeklarasikan semangat dan kebulatan tekad memenangkan Prabowo-Gibran sekali putaran.
Baca SelengkapnyaPKS DKI Usung Sohibul Iman, Eks Wakil Ketua DPRD hingga Mardani Ali Sera untuk Pilkada DKI
Tetapi, keputusan akhir tetap ada di DPP karena diyakini tidak akan sembarangan menentukan dukungan untuk calon gubernur maupun wakil gubernur yang diusungnya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dikabarkan Maju Pilgub DKI, Ini Kata Ida Fauziyah
Ida bersyukur bisa lolos ke DPR setelah bertarung di Dapil II DKI. Menurutnya, PKB saat ini masih fokus ke pemilu legislatif.
Baca SelengkapnyaGerindra soal Kabar Maruarar Sirait Gabung TKN Prabowo-Gibran: Sah-Sah Saja
Dasco mengatakan, dalam panggung politik mengalihkan dukungan merupakan hal biasa.
Baca SelengkapnyaDitanya Maju Pilgub DKI 2024, Anies: Kita Lagi Fokus Tuntaskan Amanah Jutaan Orang
Aziz menyebut partainya terbuka untuk melakukan komunikasi dan penjajakan koalisi dengan partai politik (parpol) manapun.
Baca SelengkapnyaIni Sosok Politikus yang Digadang-Gadang Gerindra untuk Maju Pilgub DKI
Partai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaDidukung Koalisi Besar, Gerindra Optimistis Suara Prabowo di Sumsel Lampaui 68 Persen
Bergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.
Baca SelengkapnyaNasdem Ungkap Jagoan Koalisi Perubahan untuk Bertarung di Pilkada DKI Jakarta, Ini Nama-namanya
Koalisi Perubahan sudah mulai membahas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Salah satu yang dibahas yakni bakal calon yang akan diusung.
Baca Selengkapnya