Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kala JK Bandingkan Rapat Kabinet Era SBY dan Jokowi

Kala JK Bandingkan Rapat Kabinet Era SBY dan Jokowi SBY dan Jokowi di Istana Negara. ©2014 merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) bicara tentang pengamalannya menjadi orang nomor dua bersama SBY dan Jokowi. Menurut dia, dua pemimpin Indonesia itu memiliki cara menyelesaikan masalah yang berbeda.

JK bercerita, waktu zaman SBY, dia diserahkan penuh untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi di bidang ekonomi.

"Itu termasuk persetujuan awal, waktu kita setuju bersama-sama. Oke saya tangani ekonomi," kata JK saat diwawancarai Rocky Gerung di RGTV Channel Youtube, dikutip, Senin (28/11).

"Sehingga masalah ekonomi dan jelas saya yang selesaikan, harus cepat," katanya.

Sementara saat mendampingi Presiden Jokowi, kata JK, semua hal selalu dirapatkan. Menurut dia, terkadang hal itu berlebihan.

"Kalau Pak Jokowi ini, semua hal dirapatkan. Semua hal, memang kadang-kadang rapat itu berlebihan. Waktu itu saya tanya Setkab, berapa rapat tahun lalu? Kurang lebih 250 rapat."

"Anda bisa bayangkan karena ada dua tiga rapat sehari, menteri itu kadang susah keluar daerah karena tiba-tiba dipanggil rapat," imbuh JK.

JK juga bicara tentang suasana rapat kabinet. Menurut dia, antara SBY dan Jokowi hampir mirip. Tidak ada perdebatan dalam rapat kabinet.

Menurut dia, ini terjadi memang sejak dulu. Sebab, pemerintahan sistemnya memang tidak ada ruang untuk berdebat.

"Kaya Pak Harto atau mungkin waktu zaman Pak Habibie ada perdebatan, karena dia terbuka," terang JK.

JK mengatakan, pada era SBY, selalu diajak diskusi tentang persoalan ekonomi. Dibahas bersama dan dicari jalan keluarnya.

"Kalau zaman Pak SBY ya kalau sudah tahu masalah ekonomi, sini apa masalahnya pak, mari kita selesaikan," kenang JK.

Mulai dari masalah investasi, perminyakan, pertambangan dan perdagangan. Hal ini menjadi tanggung jawab JK saat mendampingi SBY di pemerintahan periode 2004-2009.Berbeda dengan zaman Jokowi, kata JK, dirinya hanya diberikan kesempatan untuk mengambil kesimpulan saat rapat akan berakhir.

"Kalau zaman Jokowi, rapat semua saya di kabinet selalu Wapres bicara terakhir. Saya ambil kesimpulan. Sesuai pikiran saya kan ini kesimpulannya. Anda melaporkan ini, tapi masalahnya di sini dan ini kesimpulannya," terang JK.

Namun kini JK tidak tahu bagaimana cara Jokowi memimpin rapat kabinet bersama dengan Kiai Ma’ruf Amin.

"Sekarang saya tidak tahu siapa ambil kesimpulan," kata JK.

"Pasti Pak Luhut, hahaha," celetuk Rocky Gerung bercanda.

"Mungkin karena saya tidak. Yang jelas banyak hal ditangani Pak Luhut, memang orangnya sangat progresif, walau kadang ada masalah menteri lainnya. Katakanlah Covid mestinya Menkes. Tapi punya tanggung jawab Pak Luhut," ujar JK.

"Itulah gaya semua pemimpin, tidak ada yang sama. Sama dengan pelukis, tidak ada yang sama masing-masing sesuai pengetahuannya," ujar JK.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Keseruan NCT 127 Sapa Penggemar di Jakarta dalam 'Fact Check' Face To Face Album Sign Event

FOTO: Keseruan NCT 127 Sapa Penggemar di Jakarta dalam 'Fact Check' Face To Face Album Sign Event

Dalam acara tersebut setiap member NCT 127 menandatangani album mereka untuk 35 NCTzen.

Baca Selengkapnya icon-hand
Prabowo: Pak Jokowi Diserang, Ibu Iriana Juga, Ini Apa Ini?

Prabowo: Pak Jokowi Diserang, Ibu Iriana Juga, Ini Apa Ini?

Prabowo Subianto sering tak habis pikir dengan berbagai serangan hoaks yang menyasarnya dan Jokowi.

Baca Selengkapnya icon-hand
BEM KM UGM Nobati Jokowi sebagai Alumnus Paling Memalukan

BEM KM UGM Nobati Jokowi sebagai Alumnus Paling Memalukan

Sertifikat itu ditandatangani oleh Ketua BEM KM UGM periode 2023 Gielbran Muhammad Noor.

Baca Selengkapnya icon-hand
Jokowi Beri Bantuan Kemanusiaan Sementara untuk Pengungsi Rohingya

Jokowi Beri Bantuan Kemanusiaan Sementara untuk Pengungsi Rohingya

Jokowi memastikan bantuan tersebut akan mengutamakan kepentingan masyarakat lokal.

Baca Selengkapnya icon-hand
Jokowi: Ada Dugaan Kuat Perdagangan Orang Terkait Pengungsi Rohingya

Jokowi: Ada Dugaan Kuat Perdagangan Orang Terkait Pengungsi Rohingya

Jokowi menyebut, pemerintah Indonesia akan menindak tegas pelaku TPPO.

Baca Selengkapnya icon-hand
Janjikan Pupuk Petani, Ganjar Singgung Fotonya Bersama Jokowi dan Prabowo di Sawah Tersebar

Janjikan Pupuk Petani, Ganjar Singgung Fotonya Bersama Jokowi dan Prabowo di Sawah Tersebar

Ganjar tiba-tiba menyinggung soal fotonya bersama Prabowo dan Jokowi viral di sosial media.

Baca Selengkapnya icon-hand
Pengamat Politik: Bung Karno Buat Sistem Republik, Agar Anak Presiden Tak Dapat Previlige

Pengamat Politik: Bung Karno Buat Sistem Republik, Agar Anak Presiden Tak Dapat Previlige

Arah perjalanan politik Indonesia telah mengingkari kesepakatan para pendiri republik

Baca Selengkapnya icon-hand
Presiden Jokowi Terima Surat Kepercayaan 10 Dubes Negara Sahabat

Presiden Jokowi Terima Surat Kepercayaan 10 Dubes Negara Sahabat

Menurutnya, Indonesia dan Kanada juga telah berkolaborasi dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, transisi energi.

Baca Selengkapnya icon-hand
Anwar Usman Tak Hadiri Pengucapan Sumpah Hakim MK Baru di Istana Negara

Anwar Usman Tak Hadiri Pengucapan Sumpah Hakim MK Baru di Istana Negara

Ipar Jokowi itu dicopot dari Ketua MK, usai Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) menyatakan dirinya terbukti melanggar kode etik.

Baca Selengkapnya icon-hand
Arsjad Rasjid Nilai Ganjar Mirip Jokowi: Rajin Blusukan, Tidur di Rumah Warga

Arsjad Rasjid Nilai Ganjar Mirip Jokowi: Rajin Blusukan, Tidur di Rumah Warga

Ganjar Pranowo dinilai memiliki prinsip dan kesamaan dengfan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Selengkapnya icon-hand
Jokowi Lantik Ridwan Mansyur Jadi Hakim Konstitusi

Jokowi Lantik Ridwan Mansyur Jadi Hakim Konstitusi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Ridwan Mansyur sebagai hakim konstitusi menggantikan Manahan Sitompul.

Baca Selengkapnya icon-hand
Begini Nasib Ekonomi Jakarta Jika Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Begini Nasib Ekonomi Jakarta Jika Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

DKI Jakarta ke depannya harus bisa menjadi Global City yang sukses seperti Dubai.

Baca Selengkapnya icon-hand