Jokowi bersiap Pilpres 2019, capres lain kemana?
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah bersiap menghadapi pertarungan Pilpres 2019. Dia sudah menginstruksikan kepada para relawannya, Projo, untuk mulai mensosialisasikan kesuksesan program pemerintah selama memimpin negeri ini.
Jokowi tak ingin menteri di kabinet turut campur urusan politik. Karena itu, Jokowi menegaskan, Projo yang bertanggung jawab untuk mulai kampanye kepada masyarakat dari Sabang sampai Merauke.
Jokowi memang calon kuat pada Pilpres 2019. Selain karena incumbent, Jokowi telah didukung oleh Golkar, Hanura, PPP dan NasDem untuk maju. Sementara capres lain, masih wacana dan belum mendapatkan dukungan konkret.
"Pak Jokowi sudah melaju dengan relawannya, istilahnya sudah start sudah disuruh maju, yang lain mana? Yang lain ini kalau enggak kelihatan berarti Pak Jokowi ini sampai finish duluan. Saya kira itu maknanya. Pak Jokowi sudah memanaskan mesin," kata Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (8/9).
Prabowo Subianto misalnya. Sejauh ini baru Partai Gerindra yang menyatakan bakal kembali mengusung Prabowo. Namun, suara 10 persen Gerindra tak cukup untuk meloloskan tiket Prabowo maju di Pilpres 2019, jika merujuk pada UU Pemilu yang mengharuskan 20 persen presidential threshold. Meskipun, UU ini masih proses gugatan di MK.
Nama lain ada Ketua MPR Zulkifli Hasan. Zulkifli diusulkan PAN untuk maju jadi capres. Lagi-lagi baru sebatas wacana. Ketua Umum PAN itu juga masih malu-malu menyatakan siap untuk bertarung di pemilu dua tahun lagi nanti.
Fahri Hamzah mendesak, capres-capres lain sudah mulai mendeklarasikan diri. Hal ini baik bagi demokrasi Indonesia. Selain bisa memperkenalkan diri ke masyarakat lebih lama bagi si capres. Perkenalan capres sejak dini juga bisa menambah wawasan pemilih nantinya, apakah tokoh tersebut layak dipilih atau tidak.
"Dan beliau (Jokowi) sudah manasin mesin nah kandidat yang lain mana kok mesinnya belum dihidupin? Apa karena enggak punya duit atau karena enggak punya kepercayaan diri? Atau belum jelas? Atau enggak percaya enggak dapet tiket, sementara Pak Jokowi sudah dapat?" terangnya.
Jusuf Kalla (JK), sebagai pendamping Jokowi di pemerintahan masih bisa mencalonkan diri sebagai capres di 2019. Sayang, JK sudah memastikan diri untuk pensiun dari politik di usianya yang sudah 70 tahun.
Munculnya calon-calon pesaing Jokowi, kata Fahri, bisa memicu dialektika persaingan di Pilpres. Fahri mengusulkan, relawan-relawan dari tiap bakal calon membuat debat sebelum debat resmi yang diselenggarakan KPU.
"Maksudnya supaya ada dialektika gitu. Sementara Pak Jokowi sudah manasin mesin masa yang lain enggak manasin mesin. Ayolah sehingga kita menyelenggarakan satu dialektika yang lebih sehat," ujar Fahri.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi soal Pilpres 2024 Satu Putaran: Kita Tunggu Bersama-sama
Jokowi mengajak semua pihak untuk menunggu bersama-sama hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSoal Dukungan Jokowi di Pilpres 2024, Kaesang: Bisa Ditanyakan ke Bapak, Pilihannya Siapa
Terkait paslon yang didukung Jokowi di Pilpres 2024, Kaesang meminta agar ditanyakan langsung ke presiden
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Ikut Kampanye dan Memihak, Ini Aturannya di UU Pemilu
Presiden Jokowi menyatakan Presiden boleh ikut kampanye dan memihak salah satu calon di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres 2024, Timnas AMIN: Mudah-Mudahan Tidak Membuat Kacau
Sebelumnya Jokowi menyebut presiden boleh memihak dan kampanye di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaJokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir
Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaJokowi: Presiden dan Menteri Boleh Memihak dan Ikut Kampanye
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Benar-Benar Tak Ikut Kampanye, Ini Respons Ganjar
Calon Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengapresiasi sikap Presiden Jokowi yang tidak langsung terlibat dalam kampanye salah satu paslon Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Bilang Presiden Boleh Berpihak di Pilpres, Timnas AMIN: Ada Tanda Kepanikan
Jokowi memastikan Presiden boleh kampanye dan berpihak di Pilpres 2024
Baca Selengkapnya