Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jejak Gema Puan Maharani yang Tak Bertuan

Jejak Gema Puan Maharani yang Tak Bertuan DPR setujui penggabungan Kemenristek ke Kemendikbud. ©Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Gerbang besi berwarna oranye itu selalu tertutup rapat selama satu tahun belakangan ini. Tidak ada tanda-tanda aktivitas apapun di rumah kawasan elite Tebet, Jakarta Selatan, Senin (10/5).

Di rumah ini, kelompok relawan Gema Perjuangan Maharani Nusantara atau yang disingkat GPMN kabarnya berkantor. Dari situs gemaperjuanganmaharani.com, lokasinya berada di Jalan Tebet Timur IV, Jakarta Selatan.

Tak mudah menemukan rumah relawan Puan Maharani tersebut. Akibat protokol Covid-19, untuk mengakses kantor GPMN perlu memutar melalui jalan Tebet Timur X yang dikawal sebuah pos satpam.

Kantor GPMN terletak di antara dua rumah lain. Kondisinya terlihat tidak terawat dan terkunci rapat. Dua buah tiang bambu diikat bendera merah putih yang sudah kusam masih tertancap di pekarangan. Sementara, lampu depan rumah itu masih menyala.

Tidak ada tanda-tanda rumah itu dijadikan kantor relawan. Satpam di kompleks tersebut yang memberitahu.

"Rumah pager oranye itu dijadikan tempat relawan," kata satpam berperawakan muda yang namanya tak mau disebut itu saat berbincang dengan merdeka.com di lokasi, Senin (10/5).

Satpam ini bercerita, sejak pandemi dimulai tahun lalu, rumah sewaan itu sepi. Tidak ada yang beraktivitas kecuali penjaga rumah. Biasanya, hanya ada perusahaan ekspedisi barang menuju rumah itu. Aktivitas pengurusnya ia ketahui semuanya melalui virtual.

rumah gema puan di tebet©2021 Merdeka.com/ahda bayhaqi

Apalagi mendekati lebaran seperti saat ini. Rumah tersebut sepi ditinggal oleh penjaganya pula. Benar-benar tampak seperti rumah kosong tidak terawat dari luar.

Satpam komplek itu bercerita, rumah itu sudah dipakai sejak Pilpres 2019. Kelompok relawan itu adalah pendukung pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Pada saat Pilpres 2019 di kantor relawan itu cukup ramai. Mulai dari pertemuan hingga menggalang bantuan untuk membantu pemenangan Jokowi. Kondisinya berbeda dengan hari ini.

Menurut laman GPMN, mereka mengaku merupakan bekas aktivis 98 dan kelompok relawan Jokowi bernama Barisan Penggerak Rakyat Jokowi (Barak Join). Namun situs tersebut tidak menampilkan informasi mengenai pengurus GPMN.

Salah seorang staf Puan, mengaku tidak tahu menahu mengenai relawan tersebut. Termasuk siapa yang mengurus GPMN.

Di media sosial Twitter, jejak digital Gema Puan sempat tampak beraktivitas. Namun setahun belakangan, sejak 11 September 2020 akun ini pamit tak lagi berselancar.

Jejak terakhir. Semoga sukses untuk kalian. Bye. Akun ini kami non aktifkan. pic.twitter.com/MerKhA7iA9

— DPP GEMA PUAN MAHARANI NUSANTARA (@DppGema) September 11, 2020

Dulur Ganjar Pranowo (DGP) sempat menyinggung aktivitas Gema Puan. Ketum DGP Suroto menyebut, orang-orangnya dipakai untuk mendukung Gema Puan di daerah.

Menurut dia, Gema Puan instruksi dari PDIP. Sementara DGP, murni dari gerakan relawan yang dibangun lebih dulu sebelum Gema Puan.

"Saya bilang saya ketawa saja, karena yang dipanggil itu orang-orang saya, DPD-DPD itu (untuk dukung Gema Puan) iya. Terus saya bilang, saya demennya Pak Ganjar kok gimana. Terus ditanya duit darimana, duit dari rakyat, rakyat yang seneng kok. Temen-temen saya bilang begitu yang DPD, kan dia bingung bisa bikin spanduk, bikin baju, mereka iuran," jelas Suroto saat wawancara dengan merdeka.com.

Hingga berita ini diturunkan, merdeka.com masih belum berhasil mengkonfirmasi relawan Puan Maharani tersebut.

ketum dgp suroto©2021 Merdeka.com/nur habibie

Suroto juga menyebut, di daerah Gema Puan cukup aktif. Bahkan, dengan kelompok relawan pendukung Ganjar, relawan Puan itu sempat berkomunikasi dan bersilahturahmi. Hubungan keduanya cukup baik.

"Masih banyak teman-teman di daerah diskusi sama mereka. Tidak masalah, biasa diskusi di lapangan. Teman-teman DGP di lapangan saling komunikasi. Hanya sebatas diskusi biasa dan silaturahmi," ucap Suroto.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Puan Maharani Bukber di Rumah Ketua TKN Prabowo-Gibran, Begini Penjelasan PDIP
Puan Maharani Bukber di Rumah Ketua TKN Prabowo-Gibran, Begini Penjelasan PDIP

Puan Maharani buka puasa bersama di rumah Rosan pada pada Sabtu (30/3) lalu.

Baca Selengkapnya
Makam Berusia 1000 Tahun Berisi Jasad Wanita Tanpa Wajah, Ternyata Sosok Penting
Makam Berusia 1000 Tahun Berisi Jasad Wanita Tanpa Wajah, Ternyata Sosok Penting

Kerangka wanita ini ditemukan berdampingan dengan kerangka seorang pria.

Baca Selengkapnya
Perempuan Tua Ditemukan Tewas Berlumuran Darah dalam Rumahnya di Bekasi
Perempuan Tua Ditemukan Tewas Berlumuran Darah dalam Rumahnya di Bekasi

Perempuan Tua Ditemukan Tewas Berlumuran Darah dalam Rumahnya di Bekasi

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
TNI Jelaskan Pembangunan Lahan Gudang Amunisi Kodam Jaya, Dimulai Tahun 1980 Sebelum Ada Perumahan Warga
TNI Jelaskan Pembangunan Lahan Gudang Amunisi Kodam Jaya, Dimulai Tahun 1980 Sebelum Ada Perumahan Warga

TNI bakal mengevaluasi salah satunya dengan merelokasi laham Gudmurad setelah insiden tersebut.Ada Perumahan Warga

Baca Selengkapnya
Candaan 'Istrimu Mantanku' Berujung Maut, Pria di Pagaralam Ajak Kakak Bunuh Teman
Candaan 'Istrimu Mantanku' Berujung Maut, Pria di Pagaralam Ajak Kakak Bunuh Teman

Candaan 'istrimu mantanku' membuat DN (23) gelap mata. Bersama kakak kandungnya, DA (29), dia nekat membunuh temannya sendiri, PR (23).

Baca Selengkapnya
Kini Jadi Pengusaha Tajir, Ini Deretan Potret Rumah Imel Putri Cahyati Saat Masih Kecil dengan Dinding Kayu dan Masak Masih Pakai Tungku
Kini Jadi Pengusaha Tajir, Ini Deretan Potret Rumah Imel Putri Cahyati Saat Masih Kecil dengan Dinding Kayu dan Masak Masih Pakai Tungku

Kini jadi pengusaha kaya raya, ini sederet potret rumah masa kecil Imel Putri Cahyati yang berdinding kayu

Baca Selengkapnya
Akhir Peristiwa Penyerangan Rumah Prajurit TNI di Maros, Begini Nasib Para Pelaku
Akhir Peristiwa Penyerangan Rumah Prajurit TNI di Maros, Begini Nasib Para Pelaku

Diduga rombongan pengantar jenazah tersebut menyerang rumah seorang anggota TNI akibat tersinggung setelah ditegur karena menggeber knalpot.

Baca Selengkapnya
Mahar 50 Gram Emas, Bak Seorang Raja Pengantin Laki-laki Naik Kuda Saat Datang Ke rumah Mempelai Wanita
Mahar 50 Gram Emas, Bak Seorang Raja Pengantin Laki-laki Naik Kuda Saat Datang Ke rumah Mempelai Wanita

Seorang warga di Sumedang melakukan pernikahan dengan adat Sunda yang unik, mempelai pria datang ke acara resepsi dengan naik seekor kuda, bak seorang raja.

Baca Selengkapnya
15 Rumah Terbakar di Kwitang Jakpus, 1 Orang Meninggal Dunia
15 Rumah Terbakar di Kwitang Jakpus, 1 Orang Meninggal Dunia

Satu orang meninggal atas nama Amsiah usia 70 tahun, delapan orang luka ringan,

Baca Selengkapnya