Jawaban Istana soal SBY bahas partai pakai fasilitas negara
Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa terganggu dengan isu seputar Yenny Wahid yang disebut-sebut akan bergabung dengan Partai Demokrat. Untuk meluruskannya, SBY menggelar konferensi pers di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Rabu (17/4) malam.
Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha menyatakan, saat menggelar konferensi pers tersebut, SBY merasa ada yang perlu diluruskan terkait Yenny Wahid. Sebab, sudah bermunculan interpretasi yang bermacam-macam.
"Presiden mempertimbangkan dan memberikan klarifikasi, berdasarkan apa adanya dan berdasarkan kenyataan. Bahwa sesungguhnya, tidak seperti yang dispekulasikan di luar, disebut Bu Yenny meminta atau menawarkan posisi tertentu," ujar Julian di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/4).
Tingkatkan daya saing, Presiden SBY satukan para pengusaha muda
Setelah punya twitter, SBY sebut hukuman sosial lebih efektif
Menurutnya, keputusan untuk memberikan keterangan di Istana itu dilakukan setelah seluruh kinerja kepresidenan selesai dilakukan. Terlebih, keberadaannya di Istana karena SBY memang menjabat sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
"Tidak substansial, tidak merupakan suatu prinsip untuk dipernyatakan. Penting untuk diketahui publik. Itu bukan menjadi matters, pemberitaan. Itu dilakukan karena memang dilakukan Istana Negara," papar Julian.
Julian menambahkan, SBY akan terus berada di Istana hingga Minggu (21/4) mendatang. Sebelum menyampaikan pernyataannya, SBY juga sudah mempertimbangkan adanya kritik dari beberapa pihak.
"Akan ada satu kritik, mempertimbangkan hal itu, karena kondisi, pentingnya dan urgennya subtansi yang akan disampaikan, ketidakjelasan, maka merasa perlu memberikan pernyataan. Kalau itu menjadi suatu yang tidak urgen, sebagai ketua ketum," pungkasnya.
Baca juga:
Prabowo: Tak masalah SBY bahas Demokrat di Istana
Puan: Megawati tak pernah bicara soal partai di Istana
Demokrat justru minta publik apresiasi SBY tinggal di Istana
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Siap Pindah ke IKN Juli 2024, Tapi Istana Wapres Baru Mau Dibangun
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengingatkan, saat berkampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara.
Baca SelengkapnyaPihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaSebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengumpulkan Aliansi Lintas Asosiasi Kepala Desa di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/12).
Baca SelengkapnyaTujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut, kedatangan Presiden Jokowi nanti akan didampingi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani hingga Menteri PURP Basuki Hadimuljono.
Baca Selengkapnya