Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Iklan parpol tak signifikan pengaruhi pemilih

Iklan parpol tak signifikan pengaruhi pemilih Kampanye Hanura di GBK. ©2014 merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 2014 telah dilangsungkan 9 April 2014, kemarin. Walaupun hasil resmi perhitungan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum diketahui, namun aktivitas hitung cepat yang diadakan oleh lembaga-lembaga survei membuat publik bisa mengira-ngira berapa perolehan suara atau kursi yang diraih oleh masing-masing parpol.

Hasil hitung cepat dari berbagai lembaga survei menunjukkan PDIP menjadi yang pertama, dengan perolehan suara berkisar 18%-19%, disusul Golkar 14%-15%, Gerindra 11%-12%, Demokrat 9%-10%, PKB 9%-10%, PAN 7%-8%, Nasdem 6%-7%, PPP 6%-7%, PKS 6%-7%, Hanura 5%-6%, PBB 1%-2%, dan PKPI 0,5%-1%.

Menariknya, apakah perolehan tersebut berbanding lurus dengan aktivitas parpol saat beriklan di televisi? Apakah benar ketidakberhasilan PDIP meraih suara lebih dari 25% karena keterlambatan mereka melakukan ekspos sosok Jokowi dalam iklan teve-nya? Apa yang kami paparkan, mungkin bisa membantu memahaminya.

Sigi Kaca Pariwara, sebuah perusahaan data mining yang mengelola brand Adstensity.com, telah melakukan monitoring dan riset terhadap kemunculan iklan tayangan TV (television commercial/TVC) dalam jenis iklan kampanye politik, selama periode kampanye terbuka yakni; mulai 16 Maret 2014 pukul 00 WIB sampai dengan 5 April 2014 pukul 24.00 WIB.

Sigi menghitung frekuensi tayang setiap iklan dan mengkombinasikannya dengan harga komersial tayangan iklan per-stasiun TV berdasarkan data published rate yang tertera berikut open discount yang disertakan masing-masing Stasiun TV. Ada 10 stasiun TV yang kami monitor selama 24 jam sehari.

Hasilnya, selama periode masa kampanye terbuka tersebut ada 107 variasi tema TVC kampanye yang dilansir oleh 12 parpol peserta pemilu. Partai Gerindra menjadi partai yang paling banyak membuat variasi iklan TVC, dengan 19 tema TVC, disusul Demokrat dengan 14 tema TVC dan kemudian Golkar dengan 13 tema TVC. Sementara PBB menjadi parpol yang paling sedikit membuat variasi tema, hanya 1 tema TVC.

Sementara itu , dari jumlah frekuensi tayang, iklan-iklan kampanye milik Partai Hanura menjadi yang paling aktif, dengan total jumlah tayangan iklan mencapai 2.489 kali tayang. Sementara PBB menjadi partai yang paling sedikit beriklan di televisi. Tercatat hanya 5 kali TVC PBB tayang di televisi. Berikut

Banyaknya tayangan iklan-iklan kampanye parpol di televisi ini, berbanding lurus dengan besar dana yang dikeluarkan untuk mengongkosi iklan-iklan tersebut. Namun perhitungan tidak memasukkan unsur non-teknis.

"Di sini, kami mengabaikan adanya afiliasi beberapa parpol terhadap beberapa stasiun televisi," kata Direktur Sigi Kaca Pariwara, Sapto Anggoro dalam rilis yang diterima merdeka.com, Jumat (11/4).

Hasilnya, valuasi yang diperoleh berdasarkan perhitungan iklan-iklan tersebut per-parpol; Hanura menjadi partai yang paling royal membelanjakan uang, senilai total Rp 70,501,000,000.00. Sementara partai yang paling irit mengeluarkan uang adalah PBB dengan pengeluaran hanya Rp 400,000,000.

Yang menarik, tiga parpol yang secara kasat mata aktif mengeluarkan iklan 'berbau' politik jauh-jauh hari, yakni Golkar dan Gerindra, nampaknya tidak terlalu ngotot untuk membanjiri masa kampanye terbuka dengan tayangan iklan kampanye. Total pengeluaran mereka hanya; Golkar sebanyak Rp 39,884,500,000.00 dan Gerindra sebanyak Rp 26,490,900,000.00.

Tak urung, masa kampanye terbuka kemarin juga memberi penghasilan lumayan bagi para stasiun TV. "Jika semua belanja iklan dikalkulasi, total ada sekitar Rp 340 miliar lebih yang dibelanjakan parpol untuk industri televisi. Itu belum termasuk nilai produksi dari pembuatan iklan masing-masing," ujar Sapto.

Sosok Jokowi dan Kampanye Hitam

Namun, dalam masa kampanye terbuka kemarin juga ada kejadian menarik. Muncul sebuah tayangan iklan dengan tema ‘Menagih Janji Jokowi untuk Tetap Memimpin Jakarta 5 Tahun.’ Menariknya, siapa pemasang iklan ini tak pernah diketahui. Karena isinya, iklan ini sempat dikritisi publik sebagai bentuk iklan ini dalam catatan kami, sempat muncul di 3 stasiun TV yakni RCTI (31 kali tayang), MNC TV (21 kali tayang) dan Metro TV (3 kali tayang). Iklan ini muncul perdana pada tanggal 22 Maret 2014 dan terakhir Jokowi yang menjadi sasaran dalam kampanye tersebut adalah calon presiden dari PDIP.

Menariknya, meski telah ditasbihkan sebagai capres, PDIP tidak sedari awal mengusung sosok Jokowi dalam materi iklan kampanyenya. Justru yang dimunculkan PDIP di awal masa kampanye adalah tema 'Indonesia Sosok Jokowi dalam iklan kampanye PDIP baru dimunculkan pada 2 hari terakhir menjelang penutupan masa kampanye terbuka, yakni tanggal 3 Maret 2014. Ada 3 tema yang dilansir PDIP yakni; Mandat Megawati, Jokowi Maju - Indonesia Hebat, Membangun Indonesia Hebat. Ketiganya hanya tayang 178 kali.

"Ini hanya 13,6% dari seluruh tayangan iklan PDIP di televisi pada masa kampanye lalu," tutup Sapto.

(mdk/war)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa

Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Rencana Bertemu Ketum Parpol: Kalau Memang Tidak Perlu, Kenapa Harus Ketemu
Jokowi soal Rencana Bertemu Ketum Parpol: Kalau Memang Tidak Perlu, Kenapa Harus Ketemu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kemungkinan akan bertemu ketua umum partai politik (parpol).

Baca Selengkapnya
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Curhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu
Curhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu

Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya
Survei Temukan Fakta: Jokowi Efek Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas PSI, Ini Penyebabnya
Survei Temukan Fakta: Jokowi Efek Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas PSI, Ini Penyebabnya

80 persen pemilih puas atas kinerja Presiden Joko Widodo

Baca Selengkapnya
Mobil Presiden Jokowi Tiba-Tiba Berhenti Lihat Pria Bentangkan Banner, Tulisannya jadi Sorotan
Mobil Presiden Jokowi Tiba-Tiba Berhenti Lihat Pria Bentangkan Banner, Tulisannya jadi Sorotan

pria itu membentangkan banner kecil bertuliskan kalimat yang begitu mencuri perhatian publik.

Baca Selengkapnya
JK Ingatkan Jokowi Tak Kampanye Terselubung: Kalau Melanggar Permalukan Diri Sendiri
JK Ingatkan Jokowi Tak Kampanye Terselubung: Kalau Melanggar Permalukan Diri Sendiri

JK mengapresiasi Jokowi yang menegaskan tidak akan ikut kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Depan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman
Depan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman

Jokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.

Baca Selengkapnya