Gerindra: Pak Prabowo sangat memahami bahwa China itu penting
Merdeka.com - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Ahmad Muzani mengaku tak khawatir Prabowo ditinggal para pendukungnya lantaran datang ke acara Hari Nasional ke-69 Kemerdekaan Republik Tiongkok.
Pendukung Prabowo memang kerap menyuarakan antiasing atau 'aseng'. Begitu pula Prabowo yang sering mengkritik bahwa kekayaan Indonesia mengalir keluar negeri.
"Enggak (khawatir ditinggal), pendukung Pak Prabowo sangat memahami bahwa China itu penting," ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (28/9).
Muzani menuturkan, membangun hubungan baik dengan China sangat penting karena berpengaruh bagi faktor pembangunan ekonomi negara Indonesia. China juga merupakan salah satu negara yang memiliki hak veto di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"China itu sesuatu yang tidak bisa dinafikan. Dia adalah negara pemenang perang dunia kedua. Dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Apa lagi sekarang dengan faktor ekonomi yang juga sangat penting. Jadi kita tidak bisa menafikan faktor itu," tuturnya.
Wakil Ketua MPR RI itu mengatakan, meski membangun hubungan dengan China penting, Indonesia tidak boleh selalu ketergantungan dengan negeri tirai bambu tersebut.
"Bukan hanya kritik pemilih pak Prabowo. Tapi kritik kita semua. Jangan karena faktor China penting terus China semua. Dikit-dikit China. Nah kira-kira seperti itu," katanya.
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menghadiri acara Hari Nasional Republik Tiongkok di Hotel Shangrila, Jakarta Pusat, Kamis malam (27/9). Prabowo ingin hubungan Indonesia dan Tiongkok terus terjalin dengan baik.
"Ya ini hari nasional Republik Rakyat Tiongkok ya saya dapat undangan. Saya hadir, kita memandang republik rakyat Tiongkok sangat penting bagi Indonesia jadi kita harus pelihara hubungan baik, kita harus tingkatkan hubungan dalam tingkat yang lebih baik saling membantu," katanya usai acara.
Jika terpilih jadi Presiden, mantan Danjen Kopassus itu ingin Indonesia terus bersahabat dengan seluruh negara. Menurutnya menghadapi satu musuh lebih sulit.
"Dengan semua negara harus baik kita, Indonesia harus punya filosofi pandangan saya 1000 kawan terlalu sedikit, 1 lawan terlalu banyak," ucapnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Ingatkan Indonesia Harus Mandiri: Persaingan Antar Bangsa Kejam
Hubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Prabowo Mendapat Julukan Sahabat Santri Indonesia
Prabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca SelengkapnyaRespons Ganjar Soal Prabowo Diklaim Paling Menguasai Tema Debat Capres Tentang Pertahanan
Jawaban santai Ganjar soal tema debat capres tentang pertahanan menguntungkan Prabowo
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Moeldoko: Tak Masalah, Hak Kepala Negara
Pendiri KawalPemilu Ainun Najib juga mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPrabowo Mengenang Momen Debat Pilpres Lawan Jokowi: Penuh Rasa Kekeluargaan dan Terhormat
Menurut Prabowo, kontestasi atau persaingan yang terjadi antara dirinya dan Jokowi ketika itu masih berlandaskan rasa cinta Tanah Air dan persahabatan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ajak untuk Mengakui Keberhasilan Bangsa Sendiri: Jangan Cari dan Ungkit Hal Negatif
Prabowo menuturkan, Indonesia dalam keadaan yang sangat memungkinkan untuk bangkit menjadi negara hebat.
Baca SelengkapnyaPrabowo ke Buruh: Saya Hormat pada Kalian Daripada Orang Pintar Wajah Manis Tapi Hatinya Tak Jelas
Prabowo mendapat dukungan buruh tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN).
Baca SelengkapnyaRamai Kritik Prabowo Terima Penghargaan Jenderal Bintang 4, Ada Pelanggaran Aturan?
Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pangkat kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai pro kontra.
Baca SelengkapnyaPidato Kemenangan, Prabowo Sebut Lumayan Kenal dengan Presiden Ke-2 RI, Satu Istora Senayan Tertawa 'Kalian Gak Percaya'
Saat menyebut Soeharto, Prabowo mengaku cukup kenal.
Baca Selengkapnya