Fadli Zon: Golkar kubu Ical yang sah ajukan pengganti Setya Novanto
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR yang juga Plt Ketua DPR Fadli Zon angkat bicara soal polemik pengganti Setya Novanto yang akan duduk di kursi ketua DPR. Fadli Zon menuturkan, yang boleh menentukan pengganti Setya Novanto untuk jabatan ketua DPR adalah Golkar kubu Aburizal Bakrie.
"Yang sah Pak Aburizal Bakrie dong. Secara fraksi dan sebagainya diakui selama ini," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/1).
Politikus Partai Gerindra ini mengatakan, pimpinan DPR sudah mendapatkan dua surat pengajuan pengganti Setya Novanto baik dari kubu Aburizal Bakrie yang mengajukan Ade Komarudin maupun dari kubu Agung Laksono yang mengajukan Agus Gumiwang. Pimpinan DPR telah menyampaikan nama Ade Komarudin saat sidang paripurna. "Nanti kita akan lihat secara legalitasnya bagaimana," tuturnya.
Terkait pengganti Setya Novanto, pimpinan DPR akan menggelar rapat internal, Jumat (8/1). Fadli melihat, meskipun dua kubu di internal Golkar tengah berselisih dan tak memiliki SK sah dari Menkum HAM, tidak berarti ada kevakuman.
"Kalau secara parpol kan jelas perselisihan apapun Parpol tetap ada. Akan saya kaji nanti lihat surat-suratnya terlebih dahulu," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaFadil menyebut telah memproyeksikan akan adanya peningkatan eskalasi massa.
Baca SelengkapnyaIda bersyukur bisa lolos ke DPR setelah bertarung di Dapil II DKI. Menurutnya, PKB saat ini masih fokus ke pemilu legislatif.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.
Baca SelengkapnyaRapat yang digelar di Kantor DPP PPP itu untuk membahas hasil rekapitulasi suara pemilu legislatif 2024.
Baca SelengkapnyaDoli mengatakan Partai Golkar terus melihat bagaimana perkembangan dinamika politik saat ini.
Baca SelengkapnyaImbauan itu sesuai dengan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaMuzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaMenurut Rahmat, ucapan dan tindakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu tidak layak. Karena menjadikan tahiyatul akhir dalam salat sebagai candaan.
Baca Selengkapnya