Dua menteri PPP tak hadir, ada Hamzah Haz di Mukernas PPP
Merdeka.com - Mukernas III PPP di Hotel Seruni, Bogor dibuka dengan pidato Wakil Ketua Umum DPP Emron Pangkapi. Mukernas dihadiri oleh 27 DPW PPP seluruh Indonesia.
Sebelum acara pembukaan, tarian daerah Bogor menghibur dan mengisi jalannya acara. Di panggung utama yang berukur sekitar 10x5 meter dibuat backgrond dengan lambang PPP dan tulisan Mukernas bertema "Meneguhkan dan memperkuat konstitusi partai".
"Kewajiban saya sebagai Plt ketua umum menyampaikan hasil islah tadi ke peserta mukernas semuanya. Tadi kita sudah bertemu dengan Pak SDA dan sepakat islah. Tapi kedua kader kita yang sekarang menjabat sebagai menteri tidak hadir di tengah-tengah kita," ujar Emron Pangkapi dalam pidato pembukaan Mukernas, Rabu (23/4).
Tanpa ada foto Suryadharma Ali dalam Mukernas III PPP kali ini. Yang ada hanya KH Maimun Zubair, Emron Pangkapi, Romahurmuziy dan Rahmat Yasin yang terlihat besar di layar belakang panggung.
Dalam Mukernas itu tampak hadir mantan Ketua Umum PPP Hamzah Haz. Hamzah adalah wakil presiden saat kepemimpinan Megawati Soekarnoputri sebagai presiden.
Tidak terlihat Suryadharma Ali, Lulung Lunggana, dan Djan Faridz. Suryadharma Ali dan Djan Faridz adalah kader PPP yang menjabat sebagai menteri.
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-51 akan digelar di Gelanggang Olahraga (GOR) Sudiang Makassar.
Baca Selengkapnyahakim semula hendak memanggil Jokowi untuk meminta keterangan. Namun, dibatalkan demi menghargai kepala negara.
Baca SelengkapnyaSelain pengurus partai politik, PPP juga turut mengundang pasangan Ganjar-Mahfud.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Arief Hidayat mempertanyakan terkait 'penugasan presiden' yang disampaikan Menko PMK Muhadjir Effendy, saat sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKPU sebelumnya menetapkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaArief Hidayat menyinggung anggapan presiden boleh berkampanye untuk salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Baca SelengkapnyaAzwar Anas enggan menanggapi lebih jauh terkait pandangan PDIP.
Baca SelengkapnyaMundur demi memantapkan posisi sebagai oposisi dalam Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya