Din Syamsuddin harap cawapres di Pilpres 2019 tokoh Islam pluralisme
Merdeka.com - Dewan pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengharapkan calon Wakil Presiden 2019 berasal dari tokoh Islam. Hal ini dikatakan Din seusai menghadiri acara diskusi yang dihadiri oleh sejumlah tokoh, Zulkifli Hasan, Rachmawati Soekarnoputri, Taufiqurrahman Ruki, Riza Patria.
Bukan Islam konservatif, dia menuturkan siapa pun nanti calon Wakil Presiden sedianya merupakan tokoh Islam pluralisme. Harapannya mampu merangkul seluruh golongan.
Din beralasan pentingnya tokoh Islam sebagai Wakil Presiden mengingat dalam rangkaian agenda politik paralel di tahun sebelumnya hingga saat ini indikasi kebangkitan Islam muncul.
"Mohon maaf secara subyektif kebetulan saya masih di pergerakan Islam, Ketua dewan pertimbangan MUI saya berpikiran berharap Cawapres yang dipilih oleh masing-masing adalah dari kalangan tokoh Islam. Ini realitas Indonesia, bahwa umat Islam apalagi yang terakhir ini ada gejala kebangkitan politik Islam," katanya di Gedung Konvensi Taman Makam Pahlawan Nasional, Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (4/8).
"Syaratnya juga politik Islam yang berwawasan kemajemukan, yang pluralis," imbuhnya.
Disinggung mengenai tokoh yang tepat maju dalam pertarungan Pilpres nanti, Din enggan berkomentar. Sedikit berujar, segala kegiatan politik dalam Pemilu dan Pilpres nanti harus saling menghormati hak-hak satu sama lain.
"Tujuan kita sama membangun negeri ini. Tapi ingat tidak boleh ada yang melanggar hak," ujarnya.
Sementara itu baik Din ataupun Zulkifli Hasan tidak menyinggung langkah-langkah politik saat keduanya bertemu usai acara diskusi. Zulkifli selaku Ketua MPR dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu hanya meminta doa untuk Din.
"Ya doakan saja, doakan pak Din," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahas Sengketa Pilpres saat Halalbihalal dengan Cak Imin, Anies Harap Putusan MK Bawa Demokrasi Lebih Baik
Anies berharap kinerja sungguh-sungguh dilakukan Tim Hukum Nasional AMIN terbayar dengan keputusan MK terhadap demokrasi lebih baik ke depan bagi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPBNU Dukung Wacana Pilpres Satu Putaran: Bisa Hemat Anggaran dan Pas Ramadan Khusyuk Ibadah
Gus Ipul menyebut Pilpres 2024 satu putaran bisa mendukung kekhusyukan umat Islam dalam menjalankan ibadah pada Ramadan 1445 Hijriah.
Baca SelengkapnyaPerbedaan Pilihan Jangan Timbulkan Perpecahan Pasca-Pemilu, Perkuat Kembali Persaudaraan
Perbedaan pilihan saat Pemilu lalu seharusnya bisa disikapi dengan bijak. Sudah saatnya semua pihak ikut menjaga situasi tetap tenang terlebih di bulan Ramadan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin ke Pemerintah: Jangan Sampai Beras Naik Tak Terkenadli Jelang Bulan Ramadan
Cak Imin mengingatkan agar pemerintah berhati-hati menangani kelangkaan beras.
Baca SelengkapnyaJelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Cak Imin Minta Doa ke Relawan
Cak Imin berharap agar Tim Hukum Nasional (THN) AMIN bisa sukses dalam sidang sengketa tersebut.
Baca SelengkapnyaTemui Buruh, Cak Imin Janji Tidak Ada Undang-Undang Simsalabim Jika Menang Pilpres 2024
Kebijakan diputuskan sesuai dengan aspirasi publik.
Baca SelengkapnyaKisah di Balik Sahur Keliling Sinta Nuriyah, 24 Tahun Keliling Indonesia Promosikan Toleransi Beragama
Menariknya sahur keliling yang digagas istri Presiden Keempat RI itu melibatkan umat lintas agama
Baca SelengkapnyaMenag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik
Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaMenag: Jaga Toleransi dalam Menyikapi Potensi Perbedaan 1 Ramadan
"Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan," kata Menag
Baca Selengkapnya