Demokrat Bebaskan Kadernya Pilih Capres, Gerindra bilang 'Kita Tidak maksa-maksa'
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani enggan ambil pusing mengenai Partai Demokrat yang membiarkan kadernya untuk memilih pasangan capres-cawapres pilihan pribadi saat hari pencoblosan 19 April mendatang. Menurut dia pihaknya tidak ingin selalu memaksa kader partai koalisi untuk mendukung capres-cawapres Prabowo-Sandi.
"Kadang-kadang ya kita harus memberikan toleransi terhadap keputusan partai politik tersebut untuk memberi kelonggaran kepada partainya. Karena itu ya kita tidak maksa-maksa lah. Kalau mau berjuang memenangkan Prabowo-Sandi mari bersama-sama, tapi kalau kemudian cara memenangkannya mereka ada cara sendiri, ya mudah-mudahan berhasil," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/11).
Muzani mengatakan, bahwa memang seharusnya setiap kader mematuhi keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partainya. Termasuk, keputusan Demokrat yang sudah resmi mendukung Prabowo-Sandi.
"Dan konsekuensi dari keputusan politik partai di tingkat pusat mestinya itu diikuti oleh seluruh eksponen partai di semua tingkatan dan dipatuhi oleh seluruh calon anggota DPR juga di semua tingkatan," ujarnya.
Wakil Ketua MPR ini mengetahui pembebasan arah dukungan ini memiliki efek terhadap militansi kader Demokrat dalam memenangkan Prabowo-Sandi. Meski begitu, Muzani menyerahkan permasalahan itu menjadi tanggung jawab Demokrat.
"Sepenuhnya menjadi cara Demokrat untuk mengambil langkah politik kami tidak bisa mengambil atau memaksa apapun terhadap Partai Demokrat," ungkapnya.
Muzani yakin partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini akan menjaga komitmen mendukung Prabowo-Sandi. Dia juga yakin koalisinya solid.
"Demokrat saya kira baik-baik saja. Demokrat saya kira berusaha komitmen. Tapi komitmen kan masalahnya enggak gampang," ucapnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Politikus Partai Gerindra resmi menjadi mualaf di hadapan sosok capres dan Imam Besar Masjid Istiqlal. Ini informasinya.
Baca SelengkapnyaGerindra justru optimis kesaksian empat menteri tersebut akan secara langsung membantah tudingan kecurangan dilakukan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMuzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kamrussamad menyindir kepada politikus yang tidak siap kalah bereaksi dengan mendorong hak angket.
Baca SelengkapnyaAhmad Muzani menyebut, Anies Baswedan mengeksploitasi suasana debat capres dengan membawa nama Harun Al Rasyid.
Baca SelengkapnyaFarah mengingatkan agar masyarakat tidak memilih calon pemimpin hobi joget
Baca SelengkapnyaSurat itu berisi sejumlah kriteria yang diharapkan dapat menjadi tuntunan bagi jemaat dalam memilih calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Prabowo menjawab soal isu pertahanan yang diprotes paslon lain di debat ketiga capres.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, Airlangga mengaku belum mendapat perintah dari Prabowo menyiapkan kader-kader terbaik Partai Golkar untuk kabinet pemerintahannya.
Baca Selengkapnya