Darurat Perbaikan Lapas, Golkar Minta RUU Pemasyarakatan Segera Dibahas
Merdeka.com - Salah satu penyebab sering terjadinya kerusuhan di lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan dinilai karena kelebihan kapasitas. Walau hal itu sudah menjadi permasalahan klasik, namun tetap sulit diatasi oleh pemerintah. Menyikapi hal itu, perlu dilakukan langkah terobosan, sebagaimana disampaikan oleh
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Adies Kadir meminta pemerintah serius membahas Revisi Undang-Undang (RUU) Pemasyarakatan, yang sebelumnya masuk dalam daftar carry over. Pernyataan tersebut dia sampaikan di hadapan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly saat rapat kerja bersama dengan Komisi III DPR RI, Senin (24/2).
"Kami juga menunggu RUU Lapas, mestinya bisa segera langsung membahas saja, karena carry over. Apalagi masalahnya yang ditunggu-tunggu. Kami sudah siap pak, untuk membahasnya, lebih dari siap," jelas Adies Kadir.
Pembahasan RUU harus dilakukan dengan Pemerintah. Oleh karena itu, Komisi III DPR RI mendorong Menkum HAM mempersiapkan pembahasan tingkat lanjut RUU Pemasyarakatan.
Sebelumnya, menurut Menkum HAM, jika RUU ini disahkan maka bisa mengatasi 40 sampai 59 persen over kapasitas lapas.
"Pak menteri pernah menyampaikan, kalau RUU Lapas ini selesai, 40 sampai 50 persen over kapasitas bisa teratasi," ujar Adies.
Menurutnya, masalah over kapasitas lapas harus menjadi prioritas Menkum HAM.
"Jadi kalau memang ada kesempatan pertama kita bahas saja ini pak, karena memang kalau hal ini bisa lebih memperbaiki lapas mengurangi over kapasitas seharusnya kita membahasnya terlebih dulu," jelas Adies.
Ditegaskan oleh politisi Golkar ini, over kapasitas lapas selalu menjadi masalah klasik dari tahun ke tahun.
"Periode saya lima tahun kemarin, bahkan sebelum itu sudah ada, itu selalu menjadi masalah. Walaupun di periode Pak Yasonna ini, kita juga harus memberi apresiasi bahwa keinginan untuk memperbaiki lapas itu ada, cuma masih agak terkesan lambat," tutup Adies.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran
Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaGolkar Ungkap Alasan Tak Lanjutkan Bahas RUU Masyarakat Adat
Padahal, RUU Masyarakat Adat sudah dibahas selama 15 tahun terakhir
Baca SelengkapnyaRespons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar
Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perludem Serahkan Revisi Angka Ambang Batas Parlemen ke Pembentuk UU: Harus Ada Hitungan Rasional
Dengan adanya revisi, diharapkan suara rakyat tidak terbuang sia-sia.
Baca SelengkapnyaAirlangga Pede Menang Aklamasi di Munas Golkar
Munas Partai Golkar rencananya bakal digelar Desember 2024.
Baca SelengkapnyaLepas Pemudik Lebaran 2024, Airlangga: Karena Telah Bantu Naikkan Suara Golkar
Partai Golkar menyediakan 20 unit bus dengan kapasitas penumpang sekitar 40-50 orang per bus
Baca SelengkapnyaTak Lapor Dana Kampanye, Bawaslu Diskualifikasi 5 Parpol
Bawaslu masih menunggu pengajuan sengketa dari parpol apabila merasa rugi karena didiskualifikasi.
Baca Selengkapnya30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta
Kondisi arus balik landai lantaran belum semua pemudik kembali ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaKapolri dan Gubernur DIY Gelorakan Pemilu 2024 Damai
Pemilu bukan hanya olah politik, melainkan sebagai olah budaya dalam meningkatkan mutu di masyarakat.
Baca Selengkapnya