BPN Persilakan Ferdinand Demokrat Angkat Kaki dari Koalisi
Merdeka.com - Andre Rosiade, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) 02, geram dengan pernyataan Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean di media sosial.
Andre menilai, pernyataan dilakukan Ferdinand terus menyudutkan Calon Presiden Prabowo Subianto. Seolah, apa yang dilakukan Prabowo saat melayat Almarhumah Ani Yudhoyono merupakan hal yang keliru berat.
"Silakan dibongkar, saya tegaskan percakapan Pak Prabowo sangat konstitusional dan menghormati Pak SBY dan ibu Ani," tegas Andre lewat pernyataan tertulis diterima, Senin (10/6).
Kepada Ferdinand, Andre meminta gertakan yang acap dilakukan dihentikan. Pasalnya, Andre merasa heran mengapa secara mendadak kader Demokrat itu berubah 180 derajat.
"Dalam 8 bulan kampanye Bung Ferdinand selalu memuji Pak Prabowo, selalu hadir dalam acara Pak Prabowo," heran dia.
Andre menyarankan, bila memang dia atau pun Partai Demokrat ingin langkah walk out dari Koalisi Indonesia Adil Makmur jangan dibuat keruh.
"Jadi saya saran, kalau mau keluar jangan cari pembenaran, silakan saja, selamat jalan semoga mendapat yang diinginkan di kubu sebelah," katanya.
Sebelumnya, Ferdinand mengungkap jika pembicaraan antara SBY dan Prabowo terkait sikap politik mendiang Ani Yudhoyono hanya untuk internal.
"SBY meyakinkan Prabowo bahwa Demokrat tidak setengah hati memenangkan lu Wo (Prabowo). Cuman lu enggak serius menang, bahkan Bu Ani saja memilih lu. Kan kira-kira begitu ya. Tapi hal itu tidak untuk disampaikan ke publik itu adalah perbincangan internal," kata Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean pada merdeka.com, Minggu (9/6).
Ferdinand menjelaskan, saat itu Prabowo bertanya apa yang harus dia sampaikan ke awak media usai melayat Ani Yudhoyono ke kediaman SBY. Kemudian SBY hanya menyarankan Prabowo untuk berbicara perbuatan baik yang dilakukan istrinya itu.
"Jadi kalau yang diminta menyampaikan hal baik kenangan yang baik, ya disampaikan kenangan baik Bu Ani. Misalnya pernah dikasih kue oleh Bu Ani, dikasih teh oleh Bu Ani. Itu kan hal baik, kebaikan bukan pilihan politiknya," ungkapnya.
Pilihan politik ke Prabowo tidak termasuk perbuatan baik Ani Yudhoyono, tetapi sebuah rasionalitas. Karena itu, Ferdinand meminta Mantan Danjen Kopassus itu membedakan antara kebaikan dan rasionalitas.
Reporter: Muhammad Radityo
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masa tenang Pemilu 2024 dimulai 11 Februari hingga 13 Februari. Kampanye politik pun dilarang digelar
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto prihatin relawannya ditembak oleh orang tidak dikenal.
Baca SelengkapnyaPrabowo menuturkan, Indonesia dalam keadaan yang sangat memungkinkan untuk bangkit menjadi negara hebat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo mendapat dukungan buruh tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN).
Baca SelengkapnyaMenang Sengketa Pilpres di MK, Prabowo: Kita Lakukan Persiapan untuk Menghadapi Masa Depan
Baca SelengkapnyaTema meliputi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan. Lalu teknologi informasi, serta kesejahteraan sosial dan inklusi
Baca SelengkapnyaPrabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan bahwa tidak pernah menutupi apa pun dari rakyat.
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan masyarakat harus pandai dan berani memilih pemimpin dan wakil rakyat yang benar.
Baca Selengkapnya