Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bila Jokowi jadi presiden, kasus BLBI dikawatirkan terulang

Bila Jokowi jadi presiden, kasus BLBI dikawatirkan terulang Jokowi. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Taufik Bahauddin, khawatir terhadap kondisi ekonomi ke depan setelah Pemilu 2014, terutama bila Jokowi menjadi presiden. Seperti munculnya kembali kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) di zaman pemerintahan Megawati Soekarnoputri.

"Bisa saja terulang, kan bukan BLBI saja. Jual Indosat, jual kapal tanker VLCC Pertamina , jual gas murah ke China. Nanti, kalau kembali berkuasa bentuknya bisa lain lagi," ujar Taufik di Jakarta, Selasa (25/3).

Menanggapi PDIP yang mengangkat sosok Jokowi sebagai capres, Taufik menegaskan, hal itu tidak begitu berpengaruh di dalam kepemimpinan nasional. Sebab, kata dia, Jokowi belum benar-benar teruji dalam mengatasi masalah di Jakarta.

"Dia ( Jokowi ) kan belum teruji. Di Jakarta sudah berhasil apa? Pencitraannya blusukan. Yang kita perlukan hasilnya apa, yang dinikmati rakyat. Ini kan belum. Monorail macet, pengadaan bus Transjakarta korup juga," jelas dia.

Justru, lanjut Taufik, kekhawatiran mencuat saat PDIP memberikan mandat kepada Jokowi sebagai capres. Yang mana diketahui mandat tersebut diberikan setelah PDIP mengumpulkan puluhan pengusaha-pengusaha di kantornya.

Menurut Taufik, bukan rahasia umum lagi bahwa Jokowi amat tunduk terhadap perintah Megawati. Sehingga tak menutup kemungkinan kasus BLBI terulang lagi walaupun dalam bentuk lainnya. "Putusan seseorang adalah gambaran kualitas berpikirnya. Dia ( Jokowi ) kan belum teruji," tandasnya.

Seperti diketahui, penerbitan Surat Keterangan Lunas (SKL) membuat kasus BLBI dihentikan penyidikannya (SP3) oleh Kejaksaan Agung di masa pemerintahan Megawati. Dalam kasus tersebut, banyak pengusaha yang disebut-sebut menikmati penyalahgunaan fasilitas BLBI.

(mdk/mtf)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM
Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM

Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami
Jokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami

Jokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jokowi Dikritik soal Pembagian Bansos, Bahlil: Jangan Batasi Presiden Dekat Dengan Rakyat
Jokowi Dikritik soal Pembagian Bansos, Bahlil: Jangan Batasi Presiden Dekat Dengan Rakyat

Bahlil menegaskan pihak-pihak yang mengkritisi penyaluran bansos, dapat diartikan pihak tersebut tidak senang masyarakat menerima bantuan.

Baca Selengkapnya
Beras Langka, Jokowi Perintahkan Bapanas Tambah Stok Beras Kemasan 5 Kg
Beras Langka, Jokowi Perintahkan Bapanas Tambah Stok Beras Kemasan 5 Kg

Presiden Jokowi perintahkan Bapanas stok beras kemasan 5 kg di ritel modern tersedia.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya