Ahok sinyalkan maju independen, Megawati panggil Djarot dan Prasetio
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memberi sinyal bakal maju melalui jalur independen di Pilgub DKI 2017. Keputusan itu pun langsung direspons cepat PDIP yang belakangan santer bakal mengusung Ahok.
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri secara tiba-tiba memanggil Ketua DPD DKI, Djarot Saiful Hidayat dan sekretaris DPD DKI, Prasetio Edi Mursadi ke rumahnya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Senin(7/3).Prasetiomengakui pertemuan itu untukberkoordinasi sekaligus berkonsilidasi jelang perhelatan DKI satu.
"Kita koordinasi dan mohon petunjuk saja. Karena kita akan ada acara penjaringan (calon gubernur), dan arahan ketum tadi terserah saja dan sudah arahan makanya saya dipanggil," kataPrasetiodi kediaman Megawati, Jakarta, Senin (7/3).
Selain keduanya, putri dari mantan Presiden Soekarno ini juga ikut memanggil Wasekjen PDIP, Eriko Sotarduga. Secara tegas dijelaskan dia, pertemuan itu untuk membahas konsolidasi partai jelang Pilgub DKI.
"Pembahasan juga mengenai Rapat Koordinasi Bidang Internal (Rakorbit) kemarin. Cuma situasi seperti itu kok, kitakan bisa sendiri," ungkapnya.
"Kita sudah konsolidasi dan harus kuat. Karena PDIP itu bisa maju sendiri. April kita melakukan penjaringan. Dan kalau sudah selesai dan serahkan ke DPD," tukasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok rupanya lebih memilih maju di Pilgub DKI 2017 melalui jalur independen. Padahal, Ahok sedang dilirik oleh partai pemenang pemilu 2014, PDIP untuk diusung menjadi calon di Pilgub tahun depan.
Keputusan Ahok di Pilgub nampaknya tidak mudah. Dari sisi politik, Ahok butuh dukungan partai, namun kekuatan relawan Teman Ahok juga tak bisa dianggap sebelah mata karena telah mengumpulkan KTP dukungan capai 700 ribu lebih warga Jakarta untuk Ahok.
Ahok bercerita diminta memilih oleh Teman Ahok soal Pilgub DKI ini. Tak bisa jawab secara tegas, Ahok membuka peluang maju lewat independen dengan menggandeng Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono, tapi dengan syarat.
"Mereka tanya bapak lebih dukung mana? Saya bilang kalau berbicara secara politik, saya ikut partai dong ibaratnya mobil lengkap, calon cocok. Tapi kalau bicara semangat kalian, agar kepercayaan kalian tak runtuh pada politisi, kalau kalian bisa memenuhi isi ulang, silakan masukkan nama Heru," kata Ahok di Balai Kota, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (7/3).
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaAhok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaWali Kota Solo itu berharap para pimpinan bangsa bisa bertemu dan bersilaturahmi pada momen yang tepat, yakni bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaJokowi secara bergantian sudah bertemu dengan Prabowo Subianto, Airlangga dan Zulkifli Hasan
Baca SelengkapnyaEks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaAHY mendukung Prabowo Subianto menarik sejumlah partai politik di luar koalisi masuk ke dalam kabinetnya.
Baca Selengkapnya