Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Cerita mengapa Amien Rais dulu menolak jadi presiden

4 Cerita mengapa Amien Rais dulu menolak jadi presiden Amien Rais di DPR. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Amien Rais dikenal seantero negeri ini sebagai motor penggerak reformasi bersama mahasiswa, dan berhasil membuat Presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya. Bahkan Amien dijuluki sebagai Bapak Reformasi. Banyak cerita menarik yang bisa dikupas dari Amien, salah satunya dia pernah ditawari maju sebagai calon presiden pada tahun 1999.

Ketika itu Amien Rais dilanda dilema, terima atau tidak jabatan tersebut. Dia memikirkan dengan matang dan berdiskusi dengan keluarga. Sampai akhirnya mantan Ketua MPR ini menolak untuk dicalonkan sebagai presiden, dan memberikan jabatannya ini kepada orang lain. Amien Rais mengungkap alasan kenapa akhirnya dia menolak jabatan tersebut. Berikut alasannya yang Merdeka.com rangkum dari berbagai sumber.

Amien Rais minta Gus Dur jadi presiden

Pada tahun 1999, usai pemilu legislatif, PDI Perjuangan ingin menjadikan Megawati sebagai presiden karena sebagai ketua partai pemenang pemilu saat itu. Tetapi banyak pihak menolak Megawati menjadi presiden, sehingga muncul kubu Poros Tengah-dipimpin Amien Rais, yang saat itu juga Ketua MPR.

Saat itu keadaan politik Indonesia masih belum stabil. Karena itu, butuh sosok penengah dan itu sangat cocok dengan figr Gus Dur. Amien mengatakan Gus Dur adalah pemimpin yang diharapkan menenangkan pertentangan dan pertempuran di antara sesama warga bangsa yang tengah memanas menentukan pemimpin.

Amien Rais langsung mendatangi kediaman Gus Dus di Ciganjur untuk meminta langsung menjadi calon presiden. Sewaktu Amien Rais mengungkapkan harapannya itu, Gus Dur tiba-tiba duduk dari posisi tidurnya lalu menyatakan menerima permintaan Poros Tengah untuk menjadi calon presiden Indonesia.

Berharap Gus Dur menolak

Muhaimin Iskandar menceritakan rahasia kenapa Amien Rais tidak maju sebagai calon presiden kala itu. Saat itu Cak Imin menghantarkan Amien Rais bertemu dengan Gus Dur. Singkat cerita, Amien Rais meminta Gus Dur menjadi presiden dan tawaran itu diterima Gus Dur. Cak Imin kaget beserta haru mendengar pernyataan Gus Dur itu.

Namun, menurut Cak Imin, pada waktu itu Amien Rais yang lebih kaget lagi. Lalu Amien Rais bisik-bisik pada Cak Imin dan menyatakan, "Lhoh rencananya kan Gus Dur nolak (jadi calon presiden) dan menyerahkan posisi (calon presiden) pada saya?" kata Cak Imin. "Jawaban Gus Dur tidak sesuai skenario, makanya Gus Dur jadi Presiden," ujar Muhaimin. Karena Gus Dur menerima akhirnya Amien Rais gagal maju.

Menolak jadi presiden karena nasihat dari ibunda

Amien Rais secara halus menolak permintaan dari beberapa tokoh untuk maju dalam calon presiden kala itu. Hal ini diceritakan dalam buku putri Amien Rais, Hanum Salsabiela Rais yang berjudul "Menapak Jejak Amien Rais: Persembahan Seorang Putri untuk Ayah Tercinta".

Saat itu Amien Rais yang dipanggil ke rumah BJ Habibie diminta oleh para tokoh yang hadir salah satunya Jenderal Wiranto, untuk maju. Amien Rais tidak langsung menjawab dia memilih pulang untuk berdiskusi dengan keluarganya.

"Bapak berkonsultasi dulu dengan ibunda tercintanya tentang tawaran ini, namun nenekku kemudian memberi nasihat, "Mien, tanggung jawabmu di MPR baru saja dimulai. Kamu telah disumpah menjadi Ketua MPR untuk masa bakti 5 tahun. Jangan berbelok di tikungan. Itu tidak bagus. Aku tidak setuju," demikian seperti dikutip dari buku tersebut.

Tak ada celah sedikitpun untuk jadi presiden saat itu

Amien Rais berada dalam dilema, terima atau tidak tawaran menjadi calon presiden kala itu. Hal ini diceritakan Putri Amien Rais, Hanum Salsabiela Rais dalam buku yang berjudul "Menapak Jejak Amien Rais: Persembahan Seorang Putri untuk Ayah Tercinta". Namun, dalam buku tersebut dikatakan tidak ada celah sedikitpun untuk menjadi presiden saat itu. Untuk itu dia memilih mundur.

"Bapak berkisah padaku, ia sungguh berada dalam sebuah dilema. Menjadi presiden. Memegang tampuk kepemimpinan paling tinggi di negara ini. Menjadi pengambil kebijakan akhir dalam setiap urusan pemerintah dan rakyatnya. Jawaban bapak atas pertanyaan Permadi dalam sebuah seminar pra-reformasi mengiang kembali, 'Pak Amien, beranikah Anda menjadi Presiden?' dan Bapak menjawab, 'Insya Allah Berani'. Ia berani, karena kata-kata itu semula ia maksudkan hanya sebagai wacana ice breaker untuk memecah kebuntuan demokrasi di masa orde baru. Bapak tahu benar, tidak ada celah sedikitpun untuk menjadi presiden saat itu." demikian dikutip dalam buku itu.

(mdk/esy)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah Pemilu 2004: Pelaksanaan, Peserta, dan Hasil Pemilihan
Sejarah Pemilu 2004: Pelaksanaan, Peserta, dan Hasil Pemilihan

Pemilu 2004 menjadi pemilihan bersejarah karena untuk pertama kalinya rakyat dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden mereka.

Baca Selengkapnya
Ketahui Kapan Pemilu Presiden, Tahapan, dan Para Calon Pemimpinnya
Ketahui Kapan Pemilu Presiden, Tahapan, dan Para Calon Pemimpinnya

Kapan Pemilu Presiden? Pemilu presiden 2024 adalah pemilu kelima di Indonesia yang bertujuan untuk memilih presiden dan wakil presiden Republik Indonesia.

Baca Selengkapnya
Muncul Gerakan Salam Empat Jari, Ini Respons Anies
Muncul Gerakan Salam Empat Jari, Ini Respons Anies

Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bawaslu Ingatkan Menteri Jadi Tim Kampanye Hati-Hati Dalam Tugas Kenegaraan
Bawaslu Ingatkan Menteri Jadi Tim Kampanye Hati-Hati Dalam Tugas Kenegaraan

Bagya mengakui teguran itu sudah disampaikan ke Presiden. Namun, Bagya enggan menjelaskan teguran itu.

Baca Selengkapnya
Arief Hidayat: Anggapan Presiden Boleh Berkampanye Tak Bisa Diterima Nalar Sehat
Arief Hidayat: Anggapan Presiden Boleh Berkampanye Tak Bisa Diterima Nalar Sehat

Arief Hidayat menyinggung anggapan presiden boleh berkampanye untuk salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya
Momen Dua Penembak Jitu Meminjam Rumah Warga untuk Pengamanan Presiden RI, Dibanjiri Pujian dari Warganet
Momen Dua Penembak Jitu Meminjam Rumah Warga untuk Pengamanan Presiden RI, Dibanjiri Pujian dari Warganet

Wanita ini didatangi langsung oleh sejumlah penembak jitu guna melakukan prosedur pengamanan Presiden RI.

Baca Selengkapnya
Anies-Cak Imin Ungkap Alasan Hadir Penetapan Prabowo-Gibran jadi Presiden-Wakil Presiden Terpilih di KPU
Anies-Cak Imin Ungkap Alasan Hadir Penetapan Prabowo-Gibran jadi Presiden-Wakil Presiden Terpilih di KPU

Meski hadir di penetapan capres-cawapres, Anies mengatakan, banyak sekali catatan-catatan yang harus menjadi bahan perbaikan pada Pemilu yang akan datang.

Baca Selengkapnya
Beda Sikap dengan Jokowi soal Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Ma'ruf Amin Tegaskan Netral di Pemilu
Beda Sikap dengan Jokowi soal Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Ma'ruf Amin Tegaskan Netral di Pemilu

Ma'ruf Amin merahasiakan pilihannya dan bakal menyoblos pada 14 Februari mendatang.

Baca Selengkapnya
Puas Lihat Penampilan Debat Cawapres Gibran, Prabowo Subianto Beri Nilai 9,9, Rafi Ahmad Tersenyum dan Tepuk Tangan
Puas Lihat Penampilan Debat Cawapres Gibran, Prabowo Subianto Beri Nilai 9,9, Rafi Ahmad Tersenyum dan Tepuk Tangan

Debat calon wakil Presiden berlangsung seru. Kehadiran Raffi Ahmad dan sang istri yakni Nagita Slavina di acara tersebut sukses mencuri perhatian.

Baca Selengkapnya