Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wisata di Lereng Merapi, Naik Gondola dan Jembatan Gantung Girpasang

Wisata di Lereng Merapi, Naik Gondola dan Jembatan Gantung Girpasang Gondola dan Jembatan Gantung Girpasang. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Bagi sebagian besar masyarakat, Gunung Merapi identik dengan erupsi. Bahkan selama dua tahun terakhir gunung di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta itu masih berstatus Level III atau siaga. Merapi masih sering mengeluarkan guguran lava hingga mengharuskan warga di wilayah terdampak mengungsi.

Meski kadang menakutkan, namun di sisi lain, Gunung Merapi memiliki pesona alam yang luar biasa. Belakangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelontorkan anggaran Rp3,2 miliar untuk membuat sebuah jembatan gantung di Dusun Girpasang, Desa Tegal Mulyo, Kecamatan Kemalang.

Pembangunan jembatan gantung Girpasang sepanjang 120 meter dengan lebar 1,8 meter ini dikerjakan oleh PT Astadipati Duta Harindo dan Hantarmasa-Global KSO. Pembangunannya dilakukan pada Juli-Desember 2021, dan telah diresmikan Ketua DPR Puan Maharani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono 20 Januari lalu.

Jembatan Gantung Girpasang dibangun untuk menghubungkan Dusun Beringin dengan Dusun Girpasang yang selama ratusan tahun aksesnya terisolir. Sebelumnya warga harus berjalan menyusuri 1.001 anak tangga melalui jurang yang sangat dalam untuk bisa keluar kampung. Namun dengan adanya jembatan gantung tersebut, waktu tempuh bisa dihemat menjadi hanya 3-5 menit.

Keberadaan Jembatan Girpasang kini juga menjadi destinasi wisata favorit di kalangan wisatawan lokal. Apalagi ditambah dengan adanya gondola untuk alat angkut orang yang juga dibangun pada tahun 2021. Setiap akhir pekan atau hari libur, Jembatan Girpasang dengan pemandangan pegunungan yang eksotik ini selalu dipadati ribuan pengunjung.

Dikutip dari akun instagram yani_sunarno_snm, Bupati Klaten Sri Mulyani menceritakan perjuangan puluhan warga Girpasang yang terisolir sebelum dibangun jembatan gantung. Mereka harus naik turun jurang curam hingga 1.001 tangga untuk berbagai kepentingan.

"Saat itu saya dengan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) naik turun jurang itu sebanyak 1.001 tangga. Saya ikut merasakan, dari yang kecil sampai yang tua. Ada pernah yang mau lahiran harus ditandu. Semoga ini betul-betul membawa berkah, dan kami betul-betul bangga akan Jembatan Gantung Girpasang," katanya.

Girpasang dihuni 22 Kepala Keluarga

Kampung atau Dusun Girpasang hanya dihuni 22 kepala keluarga atau 35 jiwa. Mereka menempati sembilan rumah yang tergabung dalam satu RT, yakni RT 03 RW 07. Kebanyakan penghuni kampung tersebut adalah kelompok lansia. Jumlah warga yang berusia muda hanya enam orang saja. Sedangkan anak usia Paud hingga SD ada sekitar 11 jiwa.

Selama ratusan tahun, warga Girpasang harus hidup terisolasi. Karena lokasinya terletak di antara jurang sedalam sekitar 150 meter. Sehingga saat warga ingin ke desa sebelah, ke kota, atau pasar harus melewati jurang dengan 1.001 tangga.

Beberapa hari lalu merdeka.com menyempatkan diri berkunjung ke kampung Girpasang dan bertemu sejumlah warga. Mereka merasa senang dengan dibangunnya jembatan gantung oleh pemerintah pusat.

gondola dan jembatan gantung girpasang

©2022 Merdeka.com

"Dulu kalau ke mana-mana harus naik turun jurang. Kita harus berjalan menyusuri 1.001 tangga yang dibuat warga sebagai akses jalan," ujar tokoh masyarakat Kampung Girpasang, Giyanto.

Menurut Giyanto, warga membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai ke kampung di seberang jurang. Itupun kondisi fisik harus kuat dan sehat jika ingin menyeberang. Namun setelah ada jembatan gantung, paling lama hanya dibutuhkan waktu 5 menit saja.

Giyanto mengakui, selama ratusan tahun warga Girpasang terisolasi hingga tak bisa ke mana-mana.

Apalagi saat ada panen hasil bumi, seperti padi, loncang, kol, dan cabai atau menjual hewan ternak seperti sapi dan kambing, mereka kesulitan.

"Wong mriki rekosone ngempet, arep metu nggih rekoso (warga sangat menderitanya ditahan, mau keluar saja susah). Mau jual beli hewan ternak sulit harus naik turun jurang dengan jarak sekitar 3 km," keluhnya.

Saat panen hasil bumi yang harus dibawa ke pasar, dikatakannya, warga harus minta tolong ke warga lainnya untuk ikut membantu memanggul atau membawa hasil bumi ke desa seberang.

"Mau ada yang melahirkan juga susah, karena harus melewati jurang. Mau berobat ke puskesmas atau rumah sakit juga susah," katanya.

Penderitaan semakin lengkap, saat malam tiba disertai hujan deras. Kondisi tersebut sangat membahayakan.

"Dulu waktu istri saya mau melahirkan, saya tandu dengan minta bantuan warga lain. Jadi ya memang susah sekali aksesnya," jelasnya.

Giyanto menambahkan, sebelum ada jembatan gantung, warga memang sempat membuat gondola barang yang sederhana dengan memanfaatkan mesin sepeda motor. Namun gondola itu tidak bisa digunakan untuk askes warga. Gondola digunakan untuk mengirim hasil bumi atau hewan ternak.

"Saya perintis seling atau gondola pertama tahun 2016 lalu. Awalnya manual sekarang dioperasikan lewat motor. Itu buat membawa hasil bumi bukan untuk warga," terang dia.

Giyanto mengakui adanya jembatan gantung membawa dampak signifikan bagi warga Kampung Girpasang. Jika dulu setiap sore kondisi kampung sangat sepi sekarang ini banyak didatangi orang-orang dari berbagai daerah.

"Jembatan Girpasang ini memang membawa berkah untuk warga. Mau kapan pun baik itu malam hari atau ada keperluan mendadak bisa cepat," tuturnya bangga.

Giyanto menceritakan, pembangunan jembatan gantung di desanya merupakan usulan warga ke pemerintah sejak beberapa tahun lalu. Namun baru tahun 2021 direalisasikan.

"Jadi yang dikeluhkan warga itu tidak adanya akses yang memudahkan warga. Adanya akses darurat harus naik turun jurang. Warga sangat berterima kasih kepada pemerintah baik daerah dan pusat yang telah membangun jembatan gantung," ucapnya.

Meski belum lama beroperasi, obyek wisata baru Jembatan Girpasang telah dilengkapi dengan sejumlah warung dan tempat nongkrong lainnya. Selain kuliner khas Klaten, terdapat juga sejumlah warung kopi yang instagramable dengan view Gunung Merapi maupun jembatan gantung.

Demikian juga lokasi parkir yang cukup luas untuk kendaraan roda dua dan empat. Namun untuk bus berukuran besar kemungkinan tidak diperkenankan mendekat karena lebar jalan yang belum memadai. Akses menuju Girpasang dari Klaten masih terdapat sekitar 3 kilometer jalan yang rusak. Hal tersebut dikarenakan aktivitas truk pasir yang cukup padat.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
15 Wisata Merapi Yogyakarta yang Wajib Dikunjungi, Banyak Pilihannya
15 Wisata Merapi Yogyakarta yang Wajib Dikunjungi, Banyak Pilihannya

Bagi para pencinta petualangan, kawasan lereng Merapi menawarkan banyak kegiatan menarik.

Baca Selengkapnya
Berada di Kaki Gunung Merbabu, Begini Serunya Bermain Paralayang di Desa Wisata Tarubatang
Berada di Kaki Gunung Merbabu, Begini Serunya Bermain Paralayang di Desa Wisata Tarubatang

Desa ini sebelumnya terkenal sebagai titik jalur pendakian Gunung Merbabu

Baca Selengkapnya
Gunung Merapi Semburkan 2 Kali Awan Panas Guguran Sejauh 2,4 Km Malam Ini
Gunung Merapi Semburkan 2 Kali Awan Panas Guguran Sejauh 2,4 Km Malam Ini

Dua kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 19.56 WIB dan 20.03 WIB.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gunung Merapi Alami 71 Gempa Guguran, Ini Pemicunya
Gunung Merapi Alami 71 Gempa Guguran, Ini Pemicunya

Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.

Baca Selengkapnya
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Dua Kali, Meluncur Sejauh 2,6 Km ke Arah Barat
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Dua Kali, Meluncur Sejauh 2,6 Km ke Arah Barat

Gunung Merapi yang berada di DIY dan Jawa Tengah kembali mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya
Gunung Merapi Keluarkan 7 Kali Awan Panas Guguran dalam 30 Menit
Gunung Merapi Keluarkan 7 Kali Awan Panas Guguran dalam 30 Menit

Gunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.

Baca Selengkapnya
8 Tempat Wisata Lembang untuk Liburan Keluarga dan Sahabat di Akhir Pekan
8 Tempat Wisata Lembang untuk Liburan Keluarga dan Sahabat di Akhir Pekan

Merdeka.com merangkum informasi tentang 8 tempat wisata di Lembang yang patut dijelajahi untuk liburan keluarga di akhir pekan.

Baca Selengkapnya
8 Wisata Jepara yang Populer, Wisata Alam hingga Edukasi
8 Wisata Jepara yang Populer, Wisata Alam hingga Edukasi

Merdeka.com merangkum informasi tentang 8 tempat wisata Jepara yang populer, mulai dari wisata alam hingga tempat edukasi.

Baca Selengkapnya
Gunung Marapi Erupsi Lagi, Semburkan Abu Setinggi 350 Meter
Gunung Marapi Erupsi Lagi, Semburkan Abu Setinggi 350 Meter

Semua aktivitas wisata maupun pendakian dilarang hingga radius 4,5 Km

Baca Selengkapnya