Watimpres Temui Pimpinan MPR, Samakan Persepsi soal Kebangsaan
Merdeka.com - Sejumlah anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang dipimpin oleh Wiranto bertemu dengan pimpinan MPR RI pada Senin (10/10). Hadir pula anggota Wantimpres lain di antaranya Agung Laksono, Sidarto Danusubroto, Soekarwo, dan Putri Kus Wisnu Wardani.
Sementara itu, pimpinan MPR RI yang hadir yakni Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Wakil Ketua MPR RI Arsul Sani, Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto, dan Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengungkapkan, pertemuan kali ini untuk menyamakan persepsi dalam menghadapi segala persoalan kebangsaan.
"Kunjungan silaturahmi ini adalah intinya menyamakan tentang masalah-masalah kebangsaan kita sekaligus kita harus siap-siap karena karena berbagai persoalan akibat yang menyangkut pangan, energi dan krisis," kata Bamsoet, di ruang Pimpinan MPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Salah satu persoalan bangsa, yaitu sistem demokrasi di Indonesia pasca-reformasi. Menurutnya, hal itu perlu dikaji kembali apakah sistem demokrasi saat ini lebih banyak manfaat atau mudarat.
"Kemudian kita melihat juga ada kecenderungan yang perlu kita waspadai apabila demokrasi ini tetap kita biarkan, karena semangat kita adalah memberantas dan mengurangi korupsi," ucapnya.
"Apakah iya, kalau demokrasi yang hari ini kemudian langsung berbiaya tinggi kita sepakat mampu menekan perilaku korupsi yang makin meningkat," sambungnya.
Tak hanya itu, Bamsoet juga memastikan pertemuan dengan Wantimpres akan berlanjut untuk membahas hal yang terkait dengan perkembangan situasi dan kondisi kebangsaan.
Dalam kesempatan yang sama, Wiranto menyinggung soal potensi krisis global yang dihadapi semua negara, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, dia menyebut perlu menyatukan energi dan segenap potensi bangsa dalam menghadapi krisis ke depannya.
"Oleh karena itu saya anggap bahwa pertemuan semacam ini sangat penting, karena kita akan menyatukan frekuensi kita," kata Wiranto.
"Untuk kita bersama-sama memfokuskan perhatian kita bagaimana Kita bisa mempertahankan diri kita, bangsa kita, menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang memang tadi saya katakan menghadapi krisis yang sangat sulit untuk kita prediksi ke depan," imbuhnya.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam sistem demokrasi, rakyat memegang kekuasaan tertinggi.
Baca SelengkapnyaPemilihan Umum (Pemilu) adalah proses demokratis yang dilakukan secara periodik di suatu negara untuk memilih wakil rakyat atau pemimpin tertentu.
Baca SelengkapnyaPemilihan Umum adalah proses demokratis yang dilakukan secara berkala untuk memilih wakil rakyat atau pejabat publik dalam suatu negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaTujuan utama dari pemilu adalah memberikan kesempatan kepada warga negara untuk menyampaikan suara mereka.
Baca SelengkapnyaPemilu atau Pemilihan Umum adalah proses demokratis yang dilakukan secara periodik di suatu negara untuk memilih para wakil rakyat atau pejabat pemerintahan.
Baca SelengkapnyaSejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.
Baca SelengkapnyaSumatera Barat bagi Mahfud bukan hanya sekadar penyumbang orang atau tokoh, tetapi juga sebagai daerah tempat meramu ideologi yang lahir di negara ini.
Baca SelengkapnyaTahapan pemilu menjadi inti dari proses demokrasi ini, yang secara menyeluruh melibatkan serangkaian langkah yang kompleks dan terstruktur.
Baca Selengkapnya