Warga Riau Potong Hewan Kurban Pakai Kaus Anies Baswedan: Jadi Semangat Kerja
Merdeka.com - Viral sebuah video dan foto yang memperlihatkan bapak-bapak di sejumlah kabupaten di Provinsi Riau menggunakan kaus bergambar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Senin (11/7).
Dalam video dan foto yang dilihat merdeka.com, terlihat wajah Anies menggunakan Tanjak, yang merupakan penutup kepala khas orang Melayu, Riau.
Pemotongan hewan kurban dilakukan di Indragiri Hulu, Kota Pekanbaru, Bengkalis, Kampar dan Siak. Selain itu ada juga di Pelalawan, Kuantan Singingi dan Indragiri Hilir.
Salah satu panitia kurban, Bujang Untad mengatakan, bapak-bapak merasa bangga memakai baju bergambar Anies Baswedan dan hastag #Anieskeren. Menururnya, pemotongan kurban dengan baju gambar Anies itu menambah penyemangat warga.
"Kami jadi semangat kerja memotong-motong daging kurban, dengan pakai baju calon pemimpin yang menjadi harapan rakyat," ujar Ujang Untad saat dikonfirmasi.
Panitia kurban lainnya, dari Kelurahan Okura, Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru, Asrin dan Kaidir juga mengatakan hal yang senada. Menurut Asrin semua panitia kurban memakai baju #Anieskeren dengan foto Anies pakai Tanjak sebagai simbol kebesaran orang Malayu.
"Sebenarnya kami tidak menduga dapat memakai baju kaos yang bergambarkan Pak Anies, sosok pemimpin yang dapat memberi harapan di masa depan," kata Asrin.
Ketua RT 03 RW 03, Kelurahan Perhentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, Rahmat mengatakan, panitia kurban di Masjid Aulia, mengucapkan terima kasih atas bantuan baju kaos bertuliskan #anieskeren. Sebab, mereka merasa beban panitia berkurang. Karena sebelumnya sudah berencana untuk mencetak baju panitia kurban.
"Berkat bantuan Tanjak Relawan Anies Baswedan Provinsi Riau, dapat mengurangi beban kami untuk mencetak baju. Apalagi baju koas yang diberi bergambarkan Pak Anies sosok pemimpin yang menjadi harapan rakyat," ujar Rahmat.
Hal yang sama juga disampaikan Agus, Ketua RT 04, RW 11 di Masjid Muslimin, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru.
"Kebetulan warga di sini pendukung Anies semua. Sehingga ketika mendapat baju #Anieskeren#, mereka bersorak, Anieskeren, Anies Presiden" tutur Agus menirukan ungkapan warganya.
Sementara itu, Ketua Tanjak Relawan Anies Baswedan Provinsi Riau, Eddy Akhmad RM saat dikonfirmasi mengatakan antusias masyarakat cukup tinggi untuk menggunakan kaos bergambar Anies itu. Meskipun hanya untuk memotong hewan kurban.
"Terima kasih atas penerimaan rakyat Riau terhadap Pak Anies Baswedan. Sebab tak satupun masyarakat menolak atas baju #anieskeren# yang disumbangkan," tegas Eddy RM didampingi salah penasihat Relawan Tanjak Anies Baswedan Riau, Rusli Efendy.
Meski Eddy menyiapkan kaos sebanyak 3.000 lembar, namun mereka kekurangan karena masih banyak warga yang meminta.
"Bahkan dari tiga ribu kaos yang kita siapkan, justru teramat sedikit dan kurang. Ini karena begitu banyaknya permintaan dari masyarakat," terang Eddy.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat itu Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaViral di media sosial, sebuah foto yang memperlihatkan Anies Baswedan saat masih berusia satu tahun yang digendong oleh kakeknya A.R. Baswedan.
Baca SelengkapnyaPahlawan Nasional AR Baswedan ini sering mengajarkan cara merawat motor vespa kepada anak-anaknya ketika sedang libur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies Baswedan mengungkapkan kendala kesejahteran rakyat (kesra) karena kurangnya sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah.
Baca SelengkapnyaCerita hidup ibunda Anies dibagikan sang anak melalui akun media sosial X (Twitter) pribadinya.
Baca SelengkapnyaCapres Anies Baswedan melaksanakan salat subuh berjemaah bersama keluarga di kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (14/2).
Baca SelengkapnyaUcapan selamat tersebut sehubungan dengan putusan MK yang menolak seluruh gugatan Anies ataupun Ganjar.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini mengajarkan semua pihak agar lebih bijak dalam menyampaikan pendapat.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden Anies Baswedan menyoroti masalah Undang-Undang Cipta Kerja yang sejauh ini dikritik publik
Baca Selengkapnya