Wapres Minta Kemensos dan BNPB Segera Tangani Korban Banjir Jayapura
Merdeka.com - Hujan sejak Kamis (6/1) malam menyebabkan banjir bandang dan longsor di Jayapura. Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin, meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Sosial segera melakukan langkah-langkah penanggulangan dampak banjir.
"Penanggulangan bencana, kita minta dari Kementerian Sosial dan BPNB supaya segera melakukan langkah-langkah penanggulangan dampak bencana, termasuk menanggulangi korban," kata Ma'ruf Amin, di Palu. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (7/1).
Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura menyebut banjir telah membuat 500 orang mengungsi ke rumah kerabat terdekat.
Menurut dia, sampai saat ini petugas BPBD masih mengevakuasi warga korban banjir dan tanah longsor di Kota Jayapura.
Hujan deras yang turun, sejak Kamis malam (6/1), menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa distrik di Kota Jayapura, termasuk Distrik Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura, Heram, dan Muara Tami.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPBD melaporkan sejumlah wilayah terdampak banjir akibat hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota semalam.
Baca SelengkapnyaSaat ini petugas sudah disiagakan di kota Pangkalpinang untuk memantau wilayah rawan bencana.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir bandang, tim SAR gabungan berjibaku mengevakuasi warga yang rumahnya di dekat bantaran sungai
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banjir Braga, Kecamatan Sumurbandung akibat tanggul jebol dari Sungai Cikapundung.
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaBencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaSelain itu, kemacetan panjang juga terjadi di Jalan Arteri Yos Sudarso akibat kendaraan yang mengantre.
Baca SelengkapnyaBadan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan banjir bandang itu dipicu hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca Selengkapnya