Merdeka.com - Pemerintah Kota Surabaya mengakui salah satu tempat isolasi pasien Covid-19 di Asrama Haji Surabaya kurang terawat. Sejumlah fasilitas di tempat tersebut rusak.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya Ridwan Mubarun mengatakan, sejak awal Januari 2022, jajaran pemkot sudah memperbaiki Gedung Zam-zam, karena memang ada beberapa bagian bangunan gedung yang rusak.
"Ada beberapa bagian di bangunan itu sampai sekarang masih dalam proses perbaikan. Insya Allah beberapa hari ke depan Gedung Zam-zam sudah selesai direnovasi dan akan dilanjutkan di Gedung Shofa," katanya di Surabaya, Selasa (1/2) seperti dilansir Antara.
Namun, lanjut dia, renovasi itu lebih banyak dilakukan di luar kamar, karena yang banyak rusak di luar kamar. Sedangkan kamar-kamarnya yang ditempati para pasien masih layak huni.
Menurut Ridwan, pada tahun 2021, tepatnya saat puncak gelombang dua Covid-19 di Surabaya, dua gedung karantina, yakni Gedung Zam-zam dan Shofa menjadi rebutan banyak orang, karena kamarnya bagus seperti hotel dan fasilitasnya lengkap.
Setelah puncak gelombang dua itu, lanjut dia, Covid-19 di Surabaya landai hingga masuk level 1, dan Asrama Haji saat itu sudah tidak berpenghuni.
"Saat landai sepertinya kurang diperhatikan bangunannya, sehingga beberapa ada yang rusak. Makanya, ketika ada lonjakan kasus lagi seperti sekarang, kami cek lagi dan ternyata banyak yang harus diperbaiki, sehingga teman-teman pemkot mengejar perbaikannya mulai awal Januari lalu, karena ini juga untuk antisipasi lonjakan kasus," kata dia.
Oleh karena itu, lanjut dia, apabila ada pasien yang kurang puas dengan fasilitas gedung itu hingga cerita dan viral di Twitter, ia memaklumi. Sebab, hingga saat ini memang masih dalam perbaikan.
Bahkan, ia memastikan berbagai pelayanan di Asrama Haji terus dievaluasi secara berkala, tujuannya hanya untuk melayani warga dengan sebaik-baiknya.
Ridwan mengaku sudah membaca cuitan salah satu pasien di Asrama Haji yang cerita panjang lebar di Twitter. Menurutnya, sejak awal pasien tersebut memang tidak mau diajak isolasi di Asrama Haji, sehingga tak heran jika semuanya dianggap tidak sempurna.
"Ya mohon maaf, mungkin ada yang menilai sesuatu itu dengan kadar biasa, ada juga yang menilai harus sempurna dan sebagainya, dan kami tidak bisa sampai sesempurna itu," katanya.
Ridwan menjelaskan apabila pasien tersebut mengkritik tentang pelayanannya, hal itu karena petugas yang ada di sana jumlahnya berkurang jika dibandingkan saat gelombang dua lalu, sehingga disesuaikan dengan pasien yang dilayani. Makanya, berbagai pelayanan terus dievaluasi dan akan ditingkatkan.
"Kalau makan, mungkin memang karena pasien banyak, satu sisi petugas mungkin kurang. Sambil jalan kami evaluasi mana kekurangan tersebut, termasuk kemarin belum ada senam, sekarang sudah ada senam setiap pagi. Evaluasi terus," ujarnya.
Sedangkan terkait dengan tenaga kesehatan (nakes) yang responnya lambat, Ridwan menjelaskan bahwa ada kemungkinan nakes tersebut sedang menangani pasien yang lainnya. Oleh karena itu, penanganan atau responsnya sedikit lama.
"Jadi, mohon bersabar. Yang pasti, pemkot akan memberikan pelayanan yang terbaik bagi warga, terutama yang menjalani isolasi di Asrama Haji," katanya. [bal]
Baca juga:
Alasan Dinas Pendidikan DKI Jakarta Tak Hentikan PTM Meski Kasus Covid-19 Meningkat
Dishub DKI Modifikasi 12 Bus Sekolah untuk Bawa Pasien Covid-19 ke Tempat Isolasi
PTM Empat Sekolah di Garut Dihentikan Usai Sejumlah Siswa Positif Covid-19
Boy William Positif Covid-19 Dua Kali, Malah Dituduh Endorsement
Dinas Pendidikan DKI Terima Aduan Masih Banyak Sekolah Memaksa Murid Ikut PTM
Kasus Covid Naik, Pemkot Bekasi Lakukan Swab Test Acak di Stasiun dan Terminal
Tiga Narapidana di Dua Lapas Kaltim Kendalikan Peredaran Sabu
Sekitar 31 Menit yang laluPuan Minta Pemerintah Gencarkan Sosialisasi Beli Migor Curah Pakai PeduliLindungi
Sekitar 1 Jam yang laluBerdalih Memimpikan Mendiang Istri, Ayah Tega Hamili Anak Kandung yang Masih 15 Tahun
Sekitar 1 Jam yang laluLagi, Holywings Dipolisikan Terkait Promo Alkohol Berbau SARA
Sekitar 2 Jam yang laluKemenkumhan: Ada 13.092 Anak Terdaftar Berkewarganegaraan Ganda
Sekitar 2 Jam yang laluHadiri Borobudur Student Festival, Ganjar Borong Baju Karya Siswa Sekolah
Sekitar 2 Jam yang laluPresiden Jokowi Dorong Negara G7 Investasi Sektor Energi Bersih di Indonesia
Sekitar 2 Jam yang laluPKS Instruksikan Kader Memajukan Nelayan & Masyarakat Pesisir
Sekitar 2 Jam yang laluJemaah Haji Indonesia Dievakuasi dari KKHI Madinah ke Makkah Bertambah jadi 6 Orang
Sekitar 2 Jam yang laluKPK Terima Pengembalian Aset Perkara E-KTP Senilai Rp86 Miliar
Sekitar 2 Jam yang laluEdy Rahmayadi: Juara Satu Pengguna Narkoba di Indonesia Adalah Sumatera Utara
Sekitar 3 Jam yang laluMardani Maming Ajukan Praperadilan usai Ditetapkan KPK Tersangka Suap Izin Tambang
Sekitar 3 Jam yang laluRespons Polisi soal Viral Ibu Bawa Poster 'Tolong Anakku Butuh Ganja Medis'
Sekitar 3 Jam yang laluUsut Penyelewengan Anggaran Bosda, Kejari Tangsel Periksa 100 Kepsek
Sekitar 3 Jam yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 1 Minggu yang laluSosok John Wempi Wetipo, Kader PDIP Miliki Rp65 M Dipuji Megawati Karena Disiplin
Sekitar 1 Minggu yang laluLuhut Bongkar Rahasia, Kisah di Balik Jokowi Sering Merotasinya Sebagai Menteri
Sekitar 5 Hari yang laluMomen Jokowi Lupa Sapa Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto di Sidang Kabinet Paripurna
Sekitar 1 Minggu yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 1 Minggu yang laluPresiden Jokowi Dorong Negara G7 Investasi Sektor Energi Bersih di Indonesia
Sekitar 3 Jam yang laluPesawat Jokowi Sempat Berputar di Perbatasan Iran-Turki, Ini Penjelasan Istana
Sekitar 4 Jam yang laluJokowi Bentuk Panitia INASPOC untuk Penyelenggaraan ASEAN Para Games 2022
Sekitar 8 Jam yang laluVaksin Merah Putih Masuk Fase Tiga, BPOM Usul Jokowi Beri Nama Baru
Sekitar 8 Jam yang laluData Kasus Covid-19 di Indonesia 27 Juni 2022
Sekitar 7 Jam yang laluUji Klinik Vaksin Merah Putih Unair Memasuki Fase Tiga
Sekitar 9 Jam yang laluCovid-19 Melonjak, Pemerintah Klaim Sudah Siapkan Pencegahan dan Pengendalian
Sekitar 12 Jam yang laluHarga BBM Shell Kembali Naik, Bagaimana dengan Pertamina?
Sekitar 3 Minggu yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 1 Bulan yang laluVIDEO: Profil Komandan Paspampres, Jenderal Darah Kopassus Penjaga Jokowi di Ukraina
Sekitar 8 Jam yang laluVIDEO: Mengulas Keistimewaan Kopassus, Denjaka & Kopasgat, Pasukan Kawal Jokowi
Sekitar 10 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami