Usai insiden desak-desakan, lempar jumrah di Mina berjalan lancar
Merdeka.com - Lontar jumrah hari kedua khususnya kloter Jawa Barat berjalan lancar meskipun masih padat pasca tragedi Mina Kamis (24/9) kemarin yang merenggut 700-an lebih jiwa.
Hal itu dilaporkan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan melalui sekretaris pribadi, Ade Sukalsah, dari Minajaddid kepada Humas Pemprov Jabar, Jumat (25/9) sore.
"Lancar, namun begitu melintas Posko Misi Haji Indonesia, terdengar pengumuman yang mengingatkan jemaah untuk berhati-hati dan senantiasa berdoa karena pantauan petugas jalur pada pagi tadi memang begitu padat," katanya dalam rilis yang diterima merdeka.com.
Rasa was-was tentu masih menghantui ribuan muslim yang berada di sana. Untuk diketahui, umat muslim berdesak-desakan kemarin sehingga terjadi insiden saling injak.
"Sangat wajar memang karena alam bawah sadar masing-masing telah merekam berita kejadian kemarin yang terjadi di jalur 204," katanya
Pantauan Aher dari lokasi dijelaskan, pagi sekali selepas subuh, dia dan rombongannya berangkat dari tenda jemaah reguler untuk melontar jumrah di hari kedua.Kepadatan jemaah mengular di pintu terowongan Al Moalsem yang menjadi akses menuju Jamarat. Adapun jarak tenda di wilayah Minajaddid menuju Jamarat sekitar 3 km dan dapat ditempuh kurang lebih 1 jam dengan jalan santai.
"Kebanyakan jemaah yang berada di tenda wilayah Minajaddid pergi melontar pada saat pagi. Walaupun afdolnya setelah tergelincir matahari (ba'da zawal), pergi pagi nampaknya menjadi pilihan terbaik jemaah mengingat cuaca yang begitu terik terutama di siang hari," paparnya.
Sepanjang jalan, kepadatan jalur memang sangat dirasakan. Kiri, kanan, depan, belakang penuh sesak dengan lautan manusia. Sesampainya di lokasi lantai tiga bangunan, rangkaian jemaah baru terlihat mencair karena memasuki area lontar yang begitu luas.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menyelam Sampai ke Dasar Laut, Penyelam Temukan Lubang Terdalam di Dunia, Isinya Menyeramkan
Baca SelengkapnyaPara pengunjung tampak memenuhi area wisata dataran tinggi Dieng.
Baca SelengkapnyaKeindahan pulau ini membuat setiap orang seolah bercita-cita ingin menginjakkan kaki hingga menyelam atau diving di dalam lautannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaMengenal D915, jalanan paling berbahaya di dunia dengan banyaknya tikungan tajam dan belokan yang mematikan.
Baca SelengkapnyaDijamin pantai ini langsung bikin pengunjung jatuh cinta dengan suasananya.
Baca SelengkapnyaPerdebatan terjadi di kalangan ilmuwan tentang suara bawah laut paling keras yang pernah ditemui.
Baca SelengkapnyaSuhu ASI juga diatur untuk menyamakan suhu tubuh sang ibu sehingga nyaman dikonsumsi oleh bayi.
Baca Selengkapnya