Ungkap Pencurian Ikan, TNI AL Sempat Tembakkan Meriam ke Kapal Vietnam
Merdeka.com - TNI Angkatan Laut menangkap kapal pencuri ikan asal Vietnam di perairan Natuna. TNI sempat memberikan tembakan peringatan kepada kapal pemerintah Vietnam, karena menghalangi proses penggiringan kapal pencuri.
Kronologis penangkapan disampaikan Komandan Guspurla Armada 1 Laksma TNI Irvansyah saat menggelar konferensi pers di Hotel Preanger, Kota Bandung, Senin (25/2).
"Hari minggu (24/2) kita lakukan patroli. Kami lihat ada empat kapal asing. kami segera ambil tindakan," katanya.
Keempat kapal tersebut tidak banyak melawan. Hanya saja, mereka terus menghindar dengan cara memutar-mutar. TNI yang menggunakan kapal berukuran lebih besar bernama KRI TOM-357 sempat kesulitan mengimbangi kecepatan kapal pencuri.
Akhirnya, Irvansyah menyebut keempat kapal tersebut menyerah dan menerjunkan pasukan menggunakan perahu karet. Keempatnya diambil alih oleh TNI untuk digiring ke Tanjung Pinang.
Saat penggiringan, tiba-tiba dua kapal Vietnam Fisheries Resources Surveillance (VFRS) milik pemerintah Vietnam masuk ke perairan Indonesia, dan melakukan manuver yang membahayakan untuk menghalangi upaya penangkapan.
"Kami berikan tembakan peringatan dengan peluru senjata ringan. Sambil jalan kita kawal dia terus bermanuver, kita kasih peringatan peluru lebih besar. Itu pun terus diacuhkan," ucapnya.
Gangguan yang dilakukan kapal milik pemerintah Vietnam itu terus dilakukan hingga sekitar 17 mil laut dari batas kontinen perairan Indonesia. Bahkan, manuver yang dilakukan sudah bisa mengancam nyawa.
"Kita ambil tindakan yang lebih keras. Meriam 76 mm sudah kita keluarkan, akhirnya mereka menurut dan menjauh, Alhamdulillah tidak terjadi peristiwa membahayakan dan tidak ada yang luka semuanya semangat, sebagian ABK Vietnam dipindahkan ke KRI Tom, kemudian kita tempatkan tim kawal di tiap kapal ikan tersebut," jelasnya.
Sepekan sebelum penangkapan pencuri ikan asal Vietnam oleh TNI AL, armada patroli Indonesia milik Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kapal Pengawas Hiu Macan 01, melepas empat kapal Vietnam yang juga diduga menangkap ikan di kawasan utara Natuna.
Kapten Hiu Macan 01, Samson A.M.D menjelaskan, sebelumnya ia dan petugas yang lain berhasil mengamankan keempat kapal tersebut. Kapal-kapal itu bernama KM KG 92549 TS GT. 165; KM KG 92596 TS GT. 111; KM KG 93973 TS GT. 164; dan KM KG 91689 TS GT. 110. Keempat kapal tersebut merupakan kapal penampung ikan dengan jumlah besar.
Setelah dua jam menggiring kapal menuju wilayah Indonesia, terjadi pengejaran oleh kapal pengawas milik Vietnam KN-241 Vietnam Fisheries Resources Surviailance (VFRS).
Terjadi argumen antara kedua belah pihak. Hingga akhirnya, Samson mengalah dan mengembalikan seluruh kapal sitaan beserta ABK Vietnam untuk menghindari konflik meski PSDKP punya bukti bahwa kapal-kapal itu telah memasuki wilayah Indonesia di utara Natuna.
Samson beralasan, keputusan diambil karena tak mau keselamatan anggotanya terancam, sehingga terpaksa melepaskan kapal-kapal pencuri itu kembali ke tangan Vietnam.
"Pada jarak dua mil mereka bergerak, mereka memotong haluan, kita komunikasikan lewat radio, mereka gak peduli, mereka terus jalan di depan kapal yang kita kawal," kata Samson.
"Pada saat itu kami meminta supaya mengadakan semacam perundingan, dan kami akan menjelaskan bahwa itu daerah Indonesia. Ternyata mereka tak bisa diajak kompromi," ujarnya.
"Ke depannya mungkin kami akan mengadakan kerjasama antara Angkatan Laut, Bakamla, Polisi Air, dan KKP," ujarnya.
Kerja sama tersebut diharapkan agar berbagai instansi yang punya otoritas dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia, saling melindungi kala mendapat intervensi asing.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca SelengkapnyaAturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaDua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengancam bakal menenggelamkan kapal ikan asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal
Baca SelengkapnyaDia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.
Baca SelengkapnyaBasarnas mengerahkan tujuh unit kapal untuk mencari WN Taiwan yang hilang saat kapal terbalik di Pulau Seribu.
Baca SelengkapnyaSeorang penumpang Kapal KM Ciremai yang nekad menceburkan diri ke lautan dan diselamatkan oleh sosok prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaTragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402 mengungkap berbagai pertanyaan tentang keselamatan dan keandalan kapal selam.
Baca Selengkapnya