UGM Targetkan November Alat Deteksi Dini Covid-19 GeNose Diproduksi Massal
Merdeka.com - Gubernur DIY, Sri Sultan HB X menjajal GeNose, alat diagnosis cepat infeksi SARS-Cov2 melalui embusan napas. Sultan HB X menjajal GeNose saat menerima audiensi pimpinan UGM ke Kantor Gubernur, Senin (12/10).
Rektor UGM, Panut Mulyono mengatakan, audiensi dengan Sultan HB X dilakukan untuk menyampaikan progres terkini GeNose. Panut menerangkan bahwa GeNose saat ini sedang dalam proses uji klinis dan uji diagnosis.
"Dalam pertemuan ini kami menyampaikan progres dari inovasi GeNose yang sekarang dalam proses untuk uji klinis, uji diagnosis, dan menunggu izin edar dari Kementerian Kesehatan," katanya dalam keterangan tertulisnya.
Sementara itu, anggota tim peneliti GeNose yang hadir dalam pertemuan ini, Dian Kesumapramudya menerangkan bahwa GeNose dapat digunakan sebagai salah satu metode skrining bersama rapid rest serta PCR.
Dian menuturkan sejumlah tahapan masih harus dilalui sebelum alat ini dapat mulai diproduksi secara massal. Proses uji diagnosis rencananya akan mulai dilakukan dalam minggu ini, dan diharapkan proses produksi dapat dimulai pada pertengahan November mendatang.
"Harapannya November sudah mulai bisa produksi massal, setelah alat ini dipresentasikan ke Kementerian Kesehatan. Ada prosedur-prosedur yang harus dilalui, dan ini butuh waktu," papar Dian.
Dia mengungkapkan uji diagnosis memerlukan sebanyak 1.600 subjek dengan 3.200 sampel. Sampel ini akan diambil dari sembilan rumah sakit, termasuk di antaranya RSUP dr. Sardjito, Rumah Sakit Akademik UGM, dan RSPAU Hardjolukito.
Dian menyampaikan sebelum dilakukan uji diagnosis, alat ini sebelumnya telah melalui uji profiling dengan menggunakan 600 sampel data valid, dan menunjukkan tingkat akurasi tinggi, yaitu 97 persen.
Dia menerangkan, karena alat ini menggunakan sistem artificial intelligence, semakin banyak tes yang dilakukan maka tingkat akurasi juga akan semakin meningkat.
Melalui uji diagnosis yang akan dilakukan selama beberapa minggu ke depan, sambung Dian, nantinya akan diperoleh hasil yang menunjukkan apakah produk ini layak untuk digunakan sebagai alat kesehatan yang akurat.
"Lewat uji diagnostik kita akan menjawab keraguan terhadap alat ini," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua BEM KM UGM Gielbran Muhammad Noor menyerahkan sertifikat ini kepada seorang mahasiswa lain yang memakai topeng wajah Jokowi.
Baca SelengkapnyaPada kelas terakhirnya itu, rupanya Pak Edi juga menyiapkan surat kecil untuk para mahasiswanya.
Baca SelengkapnyaKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar juga menyampaikan selamat ulang tahun yang ke-74 untuk Ganjar.
Baca SelengkapnyaAirlangga sebagai alumni UGM menganggap sikap tersebut sebagai pilihan sejumlah orang.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menanggapi Petisi Bulaksumur yang disampaikan sejumlah civitas akademisi UGM
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaETH meminta penundaan pemeriksaan hingga Kamis, 29 Februari
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya