Merdeka.com - Halaman Mapolsek Semboro, Jember, Jawa Timur, sempat terlihat layaknya showroom mobil. Sebanyak 14 mobil hasil sitaan kasus penggelapan dipajang di halaman Mapolres.
"Tadi pagi, sudah ada dua mobil yang kita kembalikan ke pemiliknya. Sisanya nanti menunggu proses lebih lanjut," ujar Kapolsek Semboro Iptu Fatchur Rahman kepada merdeka.com, Senin (30/11).
Tujuh pelaku penggelapan mobil milik persewaan adalah ibu berumah tangga berusia paruh baya. Dari ketujuh orang tersebut, baru satu yang berhasil diamankan, yakni Tentrem Dwi Hariyati (43).
Peristiwa tersebut bermula saat Tentrem pada bulan Maret menyewa mobil Suzuki Ertiga ke Umul, pemilik rental mobil. Dua bulan pertama, Tentrem yang mengaku berbisnis makelar tanah, masih lancar membayar uang sewa, yakni Rp 300 ribu per hari. Namun bulan berikutnya, Tentrem mulai kesulitan membayar.
"Sewa Rp 300 ribu sehari, kalikan 10 hari saja sudah 3 juta. Sebulan dia harus bayar sewa Rp 9 juta hanya dari satu mobil saja. Saya pikir, rekan-rekan kita, termasuk ASN juga akan kesulitan membayar segitu dalam waktu sebulan," ucap Fatchur.
Bukannya mengembalikan mobil sewaan, Tentrem yang kesulitan finansial malah menambah mobil yang ia sewa. Mobil sewaan kedua, ia gadaikan kepada warga lain tanpa sepengetahuan si pemilik mobil. Harus membayar sewa dua buah mobil, Tentrem kian kesulitan. Anehnya, ia kembali menyewa mobil lagi ke pihak yang sama, untuk kembali digadaikan secara diam-diam. "Mobil sewaan yang ketiga ini digadaikan untuk membayar sewa dua mobil sebelumnya," tutur Fatchur.
Ibu paruh baya ini terus mengulangi perbuatannya hingga total menyewa delapan mobil ke Umul. Setelah itu, ia mulai raib tak jelas rimbanya. Kesulitan menghubungi dan menagih Tentrem, Umul kemudian melaporkan masalah ini ke Polsek Semboro.
"Kita terima laporannya pada Bulan Oktober. Setelah kita periksa saksi-saksi, kita intai rumah dari TDDH ini. Ternyata benar, dia tidak ada di rumah, beserta mobil-mobilnya," papar Fatchur.
Polisi kemudian menyusun siasat untuk membekuk Tentrem. Sang pemilik mobil diminta membujuk Tentrem untuk bertemu. Ditawarkanlah sejumlah keringanan agar Tentrem mau bertemu. Sang pemilik mobil juga tak berterus terang jika ia sudah melapor ke polisi.
"Disampaikan, yang penting dibayar berapapun, tidak masalah. Yang penting ada pembayaran. Lalu disepakati bertemu di sebuah rumah makan yang ada di kawasan Mangli, Jember Kota," ucap Fatchur.
Begitu buruannya datang, polisi yang bersembungi langsung membekuk Tentrem. Ibu rumah tangga ini langsung dibawa ke Mapolsek Semboro untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Tidak ada perlawanan dari TDH. Hanya sedikit debat lisan saja, biasalah itu di lapangan. Karena dia tidak paham hukum mungkin, jadi tidak merasa bersalah. Tetapi kita jelaskan, sehingga dia bersedia kita bawa," papar Fatchur.
Tidak saja digadaikan, beberapa mobil sewaan lain, dijual Tentrem kepada seorang penadah. Polisi kemudian ikut membekuk Ashari, pria asal Kecamatan Jenggawah, Jember. "Tersangka AS kita amankan kemarin. Dia berperan sebagai penadah," ucap Fatchur.
Kabar tertangkapnya Tentrem pada pertengahan pekan lalu, dengan cepat menyebar di kalangan warga. Beberapa hari kemudian, Polsek Semboro menerima laporan dari Siyanto, warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Semboro yang juga memiliki usaha persewaan mobil. Ia melaporkan bahwa enam mobilnya juga disewa dan dibawa lari oleh enam orang yang berbeda. Yang menarik, enam orang yang diduga menggelapkan mobil tersebut, semuanya adalah ibu rumah tangga dengan usia paruh baya.
"Ya benar, ibu rumah tangga semua. Saat ini, mereka semua masih dalam tahap pengejaran, berstatus DPO (Daftar Pencarian Orang). Meski demikian, sejauh ini, tidak ada indikasi keterkaitan dari tujuh pelaku penggelapan tersebut," papar Fatchur.
Tidak tertutup kemungkinan, jumlah kasus penggelapan mobil ini akan bertambah. "Ya kita terima informasi, juga ada kasus yang sama. Tetapi laporan tidak masuk ke kita. Di wilayah lain," ucap Fatchur.
Polisi memperkirakan, perkiraan kerugian mencapai miliaran rupiah. "Kalau satu mobil, kira-kira harganya Rp100 juta. Dikalikan 14, minimal bisa Rp1,4 Miliar," pungkas Fatchur. [cob]
Baca juga:
Ditipu Pacar Asing Asal Afrika hingga Rp15 M, Begini Nasib Perempuan Ini
Maybank Ganti Rugi Rp16,8 M Duit Winda, Polisi Pastikan Kasus Tetap Berjalan
Bekas Kepala Bank Swasta di Malang Gelapkan Uang Nasabah Miliaran, Ini Modusnya
Polisi Segera Gelar Perkara Kasus Uang Nasabah Maybank Raib, Akan Ada Tersangka Baru
Modus Investasi Forex, Panji Tipu Rekan Kerja Rp15 Miliar
Modus Beli Rokok di Warung, Pemuda Ini Gelapkan Motor Buat Miras
Advertisement
Vietnam Pangkas Ekspor Beras 44 Persen, Mentan: Produksi Kita Naik 3 Tahun Terakhir
Sekitar 2 Jam yang laluMessi Cs Mau ke Indonesia, Sandiaga Siapkan Lima Destinasi Wisata Super Prioritas
Sekitar 3 Jam yang laluHari Pancasila, Cak Imin dan 20 Ribu Kader NU Gelar Apel Kebangsaan di OKU Timur
Sekitar 3 Jam yang laluKemenag Rilis Mars Petugas Haji, Jadi Penyemangat PPIH Arab Saudi
Sekitar 3 Jam yang laluGanjar Ingatkan Pentingnya Teknologi dan Literasi Digital di Pendidikan Masa Kini
Sekitar 3 Jam yang laluBule Rusia yang Terlibat Perkelahian dengan Keluarga asal Jakarta Kabur dari Bali
Sekitar 3 Jam yang laluIrjen Teddy Minahasa Dipecat Polri, Ini Pelanggaran dan Pasal-Pasal yang Dilanggar
Sekitar 3 Jam yang laluAnies: Pemilu Bukan soal Meneruskan atau Tak Meneruskan Pekerjaan Pemerintah Kemarin
Sekitar 4 Jam yang laluAnies Bicara Potret Keadilan di Jakarta, Mulai dari Jalan Hingga Taman
Sekitar 4 Jam yang laluPKS: 80% Cawapres Anies Antara AHY, Aher dan Khofifah, 20% Ada Nama Kejutan
Sekitar 4 Jam yang laluTerlibat Peredaran Narkotika di Bali, WN Rusia dan Uzbekistan Ditangkap
Sekitar 4 Jam yang laluDipecat Tidak Hormat dari Polri, Irjen Teddy Minahasa Ajukan Banding
Sekitar 4 Jam yang laluPengantar Kerja Jadi Garda Terdepan Layanan Penempatan Tenaga Kerja
Sekitar 4 Jam yang laluIbu Bhayangkari Berkarier, Pilih Resign Demi Suami Polisi, Kini Sukses Jualan Kue
Sekitar 15 Jam yang laluPerwira Polri Tarik Becak Terinspirasi Jackie Chan, Penumpang Bukan Sosok Sembarangan
Sekitar 16 Jam yang laluSeleksi Calon Anggota Polri Gunakan CAT, Bisa Dipantau Secara Real Time
Sekitar 17 Jam yang laluHebat! Perwira Polri Jualan Pecel Ayam jadi Komandan Polisi Upacara Hari Pancasila
Sekitar 18 Jam yang laluTerang-terangan Mahfud MD Sebut Ada Pejabat Bekingi Mafia, Singgung Rafael & Sambo
Sekitar 11 Jam yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 1 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 6 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 6 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 1 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluSudin KPKP Jakarta Selatan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Cegah Penyakit Menular
Sekitar 10 Jam yang laluIndonesia Kirim 1,5 Juta Dosis Vaksin Pentavalent untuk Nigeria, Nilainya Rp30 Miliar
Sekitar 2 Hari yang laluPersib Boyongan ke Yogyakarta untuk TC, Tyronne del Pino Menyusul
Sekitar 5 Jam yang laluHendra Bayauw Hengkang, Osvaldo Haay Merapat ke Bali United?
Sekitar 6 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami