Tim SAR Hentikan Pencarian Nelayan Hilang di Perairan Sumut
Merdeka.com - Nelayan yang hilang di perairan sebelah Barat Sumut belum juga ditemukan. Setelah 7 hari, operasi SAR resmi dihentikan, Selasa (19/2).
Koordinator Pos SAR Sibolga Beni Setiawan menyatakan, operasi dihentikan sesuai prosedur standar SAR.
"Kita sepakati bersama seluruh unsur SAR dan keluarga korban. Selanjutnya kita melakukan pemantauan," ujarnya, Selasa (19/2).
Dia memaparkan, tim SAR gabungan sudah melakukan sejumlah upaya untuk menemukan Nazar Naupal, anak buah kapal (ABK) KM Mujur Indah, yang hilang. Mereka sudah menyisir permukaan laut dan penyelaman. Namun, korban belum juga ditemukan.
Proses pencarian tidak mudah. Tim SAR gabungan harus berhadapan dengan cuaca buruk yang terus terjadi.
"Kendalanya cuaca, terutama di siang dan malam. Hampir setiap hari ada badai, ombak antara satu sampai dua meter," jelas Beni.
Sebelumnya, KM Mujur Indah yang membawa 4 nelayan pencari teripang terbakar di perairan Pulau Bintana, atau sekitar 38 mil dari Kota Sibolga, Selasa (12/2) sekitar pukul 15.00 Wib. Kebakaran di bagian belakang kapal itu dipicu ledakan elpiji yang bocor dari tabung gas 12 Kg.
Akibat kejadian ini, 2 anak buah kapal (ABK) berhasil diselamatkan dan dievakuasi ke Sibolga pada pukul 23.00 Wib. Keduanya yakni: Saifansyah Siregar (ABK) yang menderita luka bakar 50 persen pada badan bagian depan, dan Azyun Amri Baeha (ABK), mengalami luka bakar 10 persen pada bagian tangan.
Sementara dua nelayan hilang, yakni Kardiman Nazara yang merupakan nakhoda KM Mujur Indah dan Nazar Naupal. Kardiman telah ditemukan meninggal dunia, Kamis (14/2). Jenazahnya terdampar di pantai Pulau Bintana. Sementara Nazar masih hilang.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaDia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaMenyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia
Baca SelengkapnyaPencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaBasarnas Makassar juga menambah personel pencari dan mengerahkan alut utama berupa Kapal KN Sar Kamajaya 104.
Baca SelengkapnyaDua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca Selengkapnya