Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tim 9 dan Wapres JK debat sengit soal kriminalisasi KPK

Tim 9 dan Wapres JK debat sengit soal kriminalisasi KPK Jimly Asshiddiqie. ©2015 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Tim 9 bertemu Wapres Jusuf Kalla di kantornya, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Pertemuan yang berlangsung sekitar 1,5 jam tersebut membahas kriminalisasi KPK oleh Polri.

Salah satu anggota tim 9 Buya Syafii Maarif mengatakan, diskusi antara Tim 9 dengan JK berlangsung cukup sengit.

"Terima kasih Pak Wapres, kita bicara tadi hampir 1,5 jam, kadang-kadang agak sengit ya tetapi konstruktif sekali, jadi sangat bagus saya kira," ujar Syafii di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (10/3).

Syafii mengatakan, kisruh KPK vs Polri sudah berdampak luas. Padahal, menurut Syafii, penyelesaiannya sangat mudah apabila kedua lembaga sama-sama menghormati proses hukum masing-masing.

"Jadi apa yang kita lihat sekarang ini, yang menghebohkan ini sebenarnya bisa gampang diselesaikan asal kedua badan ini, jadi KPK-Polisi sama-sama ngerem diri dan sama-sama menghormati masing-masing dan itu akan terjadi saya rasa ya," ujarnya.

Kisruh KPK vs Polri berawal dari dugaan rekening gendut pejabat polisi. Nah, kata Syafii, sebenarnya isu itu belum diketahui siapa yang benar dan mana yang salah. Sebab, berdasarkan pengakuan JK, Mantan Ketua PPATK Yunus Husein sudah bersumpah bahwa isu rekening gendut itu tidak benar.

"Kita jangan saling apa lah, ini kan juga isu rekening gendut sudah meluas sekali. Itukan nggak tahu kita yang sebenarnya, sampai di mana benarnya itu. Kan itu juga yang menyebabkan macam-macam penafsiran. Ini sudah negatif sekali," ujarnya.

Namun demikian, Syafii mengingatkan pihak Kepolisian untuk turut introspeksi diri. "Jangan seperti Gusdur mengatakan di Indonesia ini polisi yang jujur hanya tiga, patung polisi, polisi tidur dan Hoegeng gitu ya," ujarnya.

Selain Syafii Maarif, anggota tim 9 yang bertemu JK yakni Jimly Asshiddiqie, Imam Prasodjo, Bambang Widodo Umar dan Tumpak Hatorangan Panggabean. Kedatangan mereka untuk meminta pemimpin Indonesia untuk bersikap atas upaya kriminalisasi KPK oleh Polri.

Jimly mengatakan diskusi soal kriminalisasi dengan KPK ini ternyata hanya perbedaan pandangan saja. Menurut tim 9, saat ini telah terjadi kriminalisasi terhadap KPK dan pendukungnya oleh Polri.

"Dari pertemuan ini kami dapat kesimpulan bahwa sebenarnya tidak ada itu perbedaan, cuma bagaimana kita mempersepsi tentang kriminalisasi itu.

Jadi kalau kriminalisasi sebagai proses mengkriminalkan orang yang memang harusnya memang kriminal ya itu proses yang memang sudah semestinya.

Tetapi kalau kriminalisasi dalam arti mencari-cari orang salah, nah ini yang kita sama pendapatnya bahwa itu yang harus dihentikan," papar Jimly.

Jadi lanjut Jimly, dalam menegakkan keadilan serta kebenaran, aparat penegak hukum harus mencari pelaku kejahatan kesalahan orang. "Kalau mencari orang salah ya semua orang punya kesalahan termasuk kita-kita. Kalau cari-cari kesalahan itu lah yang dimaksud kriminalisasi dalam arti negatif yang dipersepsi oleh publik. Kita sepakat bahwa kriminalisasi jenis yang kedua ini, itu harus distop terhadap siapapun, oleh siapapun. Baik oleh KPK maupun oleh polisi," ujar Jimly.

Namun JK mengatakan, kriminalisasi tidak boleh dilakukan bukan hanya terhadap KPK saja, semua rakyat tidak boleh dikriminalisasi termasuk Kepolisian.

"Saya ingin tambahkan juga bahwa seperti dikatakan Jimly, kriminalisasi itu kita tidak perlu bicara KPK atau tidak, seluruh rakyat ini tidak boleh dikriminalisasi. Kalau saya, kita mengatakan KPK dan seluruh pendukungnya tidak boleh dikiriminalisasi justru diskriminasi. Karena Anda juga tidak boleh dikriminalisasi, siapa saja makhluk Indonesia tidak boleh dikriminalisasi. Jadi supaya jangan terjadi diskriminasi di bangsa ini," ujar JK.

JK menegaskan, pemeriksaan harus didasari oleh adanya suatu kasus atau dugaan yang kuat disertai bukti. "Benar dikatakan tadi, kalau memang benar ada kasusnya kemudian diperiksa itu bukan kriminalisasi, itu penyidikan namanya. Gitu ya pak?" tutup JK.

(mdk/siw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Jawab Anies soal Kritikan Debat: Saya Bicara untuk 3 Capres
Jokowi Jawab Anies soal Kritikan Debat: Saya Bicara untuk 3 Capres

Kritikam itu disampaikan agar debat Pilpres 2024 berikutnya berjalan lebih baik.

Baca Selengkapnya
KPU Pastikan Tidak Ubah Format Debat Capres Meski Dikritik Jokowi
KPU Pastikan Tidak Ubah Format Debat Capres Meski Dikritik Jokowi

Debat sudah berlangsung sebanyak tiga kali dan menjadi kesepakatan sampai debat terakhir.

Baca Selengkapnya
Debat Keempat Pilpres 2024, Cak Imin Dapat Giliran Pertama Paparkan Visi Misi
Debat Keempat Pilpres 2024, Cak Imin Dapat Giliran Pertama Paparkan Visi Misi

KPU memastikan format debat tidak akan ada yang berubah. Masih berdurasi 150 menit dengan enam segmen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Polisi Belum Kembalikan Berkas Perkara Firli, Begini Respons Kejati
Polisi Belum Kembalikan Berkas Perkara Firli, Begini Respons Kejati

Kejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.

Baca Selengkapnya
Kritik Jokowi, Ketua BEM KM UGM Pastikan Tidak Ada Muatan Politik Praktis
Kritik Jokowi, Ketua BEM KM UGM Pastikan Tidak Ada Muatan Politik Praktis

BEM KM UGM telah membuat kajian setebal 300 halaman yang berisikan isu-isu komprehensif.

Baca Selengkapnya
Kesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?
Kesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?

Anies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.

Baca Selengkapnya
KPU Rampingkan Tema Debat Keempat Pilpres 2024, Berikut Detilnya
KPU Rampingkan Tema Debat Keempat Pilpres 2024, Berikut Detilnya

Komisioner KPU mengatakan, salah satu hal yang disepakati adalah tentang tema debat yang awalnya mengandung tujuh tema dirampingkan menjadi enam.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tajam Menusuk Bivitri Kritik Keras Jokowi Berhasil 'Bunuh' Oposisi
VIDEO: Tajam Menusuk Bivitri Kritik Keras Jokowi Berhasil 'Bunuh' Oposisi

Bivitri dalam diskusi ini, menyebut kecurangan Pemilu dirasakan luar biasa.

Baca Selengkapnya
JK Kritik Netralitas Jokowi di Pilpres 2024, Ini Respons Istana
JK Kritik Netralitas Jokowi di Pilpres 2024, Ini Respons Istana

JK menyatakan bahwa semua pejabat sampai kepala pemerintah, presiden turut diambil sumpahnya agar berlaku adil bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya