Emosi Tak Dilantik Jadi Kepala Kampung, Petani di Paniai Bakar Kantor Distrik Yatamo
Merdeka.com - Kepolisian Resor (Polres) Paniai mengungkap identitas pelaku pembakaran Kantor Distrik Yatamo, Kabupaten Paniai, yang terjadi Rabu (13/7). Pelaku ternyata seorang petani yang marah karena tidak dilantik menjadi kepala kampung.
"Dari laporan salah satu masyarakat diketahui pelaku pembakaran berinisial AY (37) yang berprofesi sebagai petani," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Musthofa, Jumat ( 14/7).
Kamal menjelaskan dari hasil keterangan Kepala Distrik Yatamo, bahwa Rabu sekira pukul 14.00 WIT, pelaku tiba di kampung Epouto dengan membawa BBM jenis premium (bensin) dalam jeriken ukuran 5 liter. Dia kemudian memarahi para saksi (tenaga honorer Distrik Yatamo) yang berada di lokasi.
"Pelaku katakan, 'kenapa saya tidak dilantik menjadi Kepala Kampung Wotai?'. Lalu pelaku menyiram bangunan kantor distrik dengan bensin dan membakar Kantor Distrik Yatamo Kabupaten Paniai," jelasnya.
Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa itu. "Situasi di Kabupaten Paniai sampai saat ini relatif aman dan kondusif," jelas Kamal.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang polisi yang nyamar jadi emak-emak berdaster untuk menangkap penjahat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaPolres Bintan, Polda Kepri resmi menetapkan Penjabat Wali Kota Tanjungpinang sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemalsuan surat tanah.
Baca SelengkapnyaKehadiran aparat untuk memberikan rasa aman kepada para pemudik yang meninggalkan rumahnya
Baca SelengkapnyaPesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaPara tahanan yang kabur tersebut terdiri dari tindak pidana kriminal umum, narkoba, dan titipan jaksa.
Baca Selengkapnya