Suku anak dalam di Jambi serahkan puluhan senapan ke TNI
Merdeka.com - Berdalih tidak berhak memiliki, perwakilan suku anak dalam (SAD) dari suku Batin di Kabupaten Batanghari-Sarolangun, Provinsi Jambi, menyerahkan puluhan senjata rakitan jenis kecepek ke Danrem 042/ Garuda Putih.
Senjata kecepek laras panjang itu berjumlah 27 pucuk dan diserahkan oleh empat orang perwakilan SAD di Makorem setempat, yang diterima langsung Danrem 042, Kolonel inf Makmur.
Salah satu perwakilan SAD asal Batanghari, Rusman mengatakan, senjata kecepek yang mereka rakit sendiri itu biasanya digunakan untuk berburu babi. Bukan untuk melukai manusia.
"Biasanya untuk berburu, jadi setiap Kepala Keluarga (KK) SAD punya satu senapan kecepek. Senjata ini kami buat sendiri amunisinya juga kami racik sendiri," kata Rusman kepada Antara di Makorem, Jumat (29/1).
Ditanya mengapa menyerahkan senjata ke Danrem, Rusman beralasan bahwa SAD memang tidak pantas memiliki senjata, walaupun hanya untuk berburu babi sebagai kebutuhan makanan mereka di hutan.
"Kami sadar bahwa yang berhak memiliki senjata itu tentara dan polisi. Tapi selama ini senjata itu kami gunakan sebagai alat menyambung hidup kami di hutan. Karena selama ini tanpa senjata SAD tak berdaya untuk mencari makanan," katanya.
Namun saat ini lanjutnya, kehidupan SAD sudah mulai ditopang dengan adanya lahan pertanian. Sehingga mereka mulai berpikir tidak akan berburu lagi dan akan menyayangi binatang-binatang yang ada di hutan.
"Makanya kami minta hutan yang ada dijaga, sebab di dalamnya banyak makanan yang bisa kami makan. Kami bisa hidup walaupun tidak ada beras," katanya menjelaskan.
Menurut Rusman, senapan kecepek masih banyak dimiliki warga SAD maupun masyarakat. Namun pihaknya akan berusaha membujuk SAD agar tidak mengunakan kecepek lagi.
Sementara itu, Danrem 042/ Garuda Putih, Kolonel Inf Makmur mengatakan, senjata-senjata yang diserahkan SAD adalah hasil pembinaan pihaknya ke warga SAD.
"Ini hasil pembinaan kami, mereka menyerahkan dengan ketulusan hati dan tidak ada paksaan, mereka menyerahkannya dengan sukarela," kata Kolonel Makmur.
Menurutnya, tindakan SAD merupakan sesuatu yang menggemberikan, mereka sadar bahwa mereka tidak berhak memiliki senjata. Tapi memang selama ini mereka menggunakannya hanya untuk berburu.
"Semuanya berjumlah 27 pucuk senjata rakitan, mereka ini contoh yang baik bagi SAD yang lain termasuk masyarakat yang juga masih banyak memiliki senjata kecepek itu. Dan ke depan diharapkan banyak lagi warga yang menyerahkan senjatanya," ujar dia.
Danrem menambahkan, senjata-senjata rakitan laras panjang milik SAD ini nantinya akan diserahkan ke Polda Jambi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan rumah mewah Ibu Ani anak jenderal yang tinggal di rumah bak hutan terbengkalai.
Baca SelengkapnyaPutusan itu dibacakan Ketua Hakim Rintis Candra di Pengadilan Negeri Tebo, Kamis (25/4) siang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pria ini pun kembali melakukan sujud syukur usai menginjakkan kaki di tanah Lampung sebelum melanjutkan perjalanan ke Jambi.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI ini pasang badan terhadap 3 anak buahnya yang diamankan oleh polisi Malaysia.
Baca SelengkapnyaKapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto menaruh perhatian khusus pada kasus dugaan pencabulan anak tiri oleh anggota Kepolisian di Surabaya.
Baca SelengkapnyaDi tengah pertemuan, terdapat pesan menyentuh hati.
Baca SelengkapnyaAbdul menghabiskan waktu kurang lebih 7 tahun untuk mengubah hidupnya di kampung.
Baca SelengkapnyaKonon pulau ini tidak ditemukan, namun akibat sebuah peristiwa yang luar biasa, Pulau Si Kantan ini muncul.
Baca Selengkapnya