Stok vaksin difteri menipis, tahanan Polres Samarinda diberi antibiotik
Merdeka.com - SH (22), tahanan kasus narkoba Polresta Samarinda, yang dinyatakan positif menderita difteri, masih dirawat di RSUD AW Sjahranie. Rencana Polresta Samarinda memberi vaksin seratusan tahanan lainnya tertunda, lantaran dikabarkan stok vaksin menipis. Alternatifnya, para tahanan mendapatkan antibiotik dan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Pagi tadi, petugas dokter kesehatan (Dokkes) Polresta Samarinda, memberikan antibiotik dan vitamin, untuk meningkatkan daya tahan tubuh para tahanan, dari kemungkinan tertular difteri, dari rekan mereka SH.
"Ada 161 tahanan pagi tadi, yang mendapatkan antibiotik dan vitamin. Tujuannya untuk mengantisipasi tertular difteri," kata Kasubbag Humas Polresta Samarinda Ipda Danovan, dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (18/1) sore.
Danovan menerangkan, antibiotik itu diberikan selama 3 hari kedepan. Alasannya, saat ini, Dinas Kesehatan masih menunggu kedatangan vaksin antidifteri, khususnya vaksin dewasa.
"Sambil menunggu datangnya pengiriman vaksin ke Samarinda, jadi kita berikan antibiotik selama 3 hari mulai hari ini," ujar Danovan.
Tidak hanya bagi petugas jaga ruang tahanan yang harus memeriksakan kesehatan sebelum bertugas jaga, pengunjung tahanan juga diingatkan mengenakan masker untuk meminimalisir potensi penularan difteri.
"Sama, semua. Petugas dan pengunjung mesti menggunakan masker. Ya kita antisipasi supaya penularan (difteri) tidak meluas," tambah Danovan.
Sementara, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda Rustam menerangkan, untuk stok vaksin anak memang menipis dan bertahan hingga pekan depan. Kendati demikian, itu bukan jadi soal lantaran tambahan pengiriman vaksin dari Kemenkes akan tiba pekan depan. "Kalau untuk dewasa aman," terang Rustam.
Sebelumnya, Pemkot Samarinda, terhitung sejak Senin (15/1), menyatakan penyakit Difteri sebagai kejadian luar biasa (KLB). Anggaran yang disiapkan adalah Rp 3 miliar dari dana tanggap darurat. Alasan penetapan status KLB Difteri, disebabkan penderita difteri yang dirawat di ruang isolasi RSUD AW Sjahranie terus bertambah.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gejala ISPA pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit yang sering menjangkiti si kecil.
Baca SelengkapnyaKA Pandalungan Anjlok di Emplasemen Stasiun Tanggulangin Sidoarjo, Penyebab Masih Diselidiki
Akibat insiden ini pelayanan di sejumlah stasiun terhambat termasuk di Gambir
Baca SelengkapnyaKemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin untuk Imunisasi Rutin Anak, Ini Daftarnya
Total jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kisah Pilu Anak di Surabaya Disiksa Ibu, Dipaksa Minum Air Panas hingga Dicabut Giginya Pakai Tang
Seorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa
Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca SelengkapnyaKasus Dugaan Pencabulan Istri Pasien Dinaikkan Penyidikan, Dokter MY Bakal Jadi Tersangka?
Cukup banyak alat bukti yang telah dikantongi penyidik, baik didapat dari TKP maupun serahan dari pelapor.
Baca SelengkapnyaKalapas Cibinong: Warga Binaan Rentan Kena Penyakit, Berhak Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Memadai
Untuk itu melalui kerja sama ini diharapkan dapat membantu layanan kesehatan di Lapas Cibinong menjadi lebih optimal.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio
Komnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaStasiun Tawang Banjir, Empat Kereta Api Dialihkan ke Stasiun Poncol
Stasiun Tawang Banjir, Empat Kereta Api Dialihkan ke Stasiun Poncol
Baca Selengkapnya