Sri Mulyani pimpin pemusnahan 50.664 miras asal Singapura di Surabaya
Merdeka.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengapresiasi kinerja petugas Kantor Wilayah Bea dan Cukai Jawa Timur yang sukses menertibkan barang-barang selundupan berisiko tinggi asal Singapura. Barang-barang ilegal diselundupkan melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya antara lain, tiga kontainer berisi 50.664 botol miras dan sekitar 30 juta batang rokok ilegal.
Untuk mengapresiasi kinerja bea dan cukai itu, Kamis (2/8) siang, Sri Mulayani khusus datang ke Surabaya untuk memimpin langsung pemusnahan puluhan ribu botol miras dan puluhan juta rokok ilegal di Terminal Petikemas Surabaya.
Untuk pemusnahan rokok ilegal, secara simbolis, hanya sebanyak 16,8 juta. "Saya mengapresiasi bea cukai yang telah melakukan penertiban barang-barang berisiko tinggi. Terutama rokok," kata Sri di acara pemusnahan.
Selain puluhan ribu rokok ilegal, Sri juga menyebut sukses bea cukai menggagalkan kiriman puluhan ribu botol miras asal Singapura. Diceritakannya, bahwa penyelundupan barang-barang ilegal asal Singapura ini berhasil digagalkan berkat kerjasama pihak bea cukai dengan instansi terkait di Singapura pada 24 Juni lalu.
Saat itu, kata Sri, pihak Singapura mengabarkan adanya pengiriman barang ke Indonesia melalui jalur laut dan akan masuk ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Dalam dokumen barang-barang itu disebutkan sebagai benang polyester. Tapi ternyata setelah dicek berisi miras ilegal. "Ada 788 packed benang polyester. Tapi berdasarkan analisa intelijen dan pemeriksaan fisik, tiga kontainer itu berisi 50.664 botol miras dalam 5.626 karton," ungkapnya.
Penggagalan dan penertiban produk ilegal itu, masih kata Sri, secara otomatis akan mengurangi kerugian negara. Seperti penggagalan 50.664 botol miras asal Singapura ini misalnya.
"Bila miras-miras itu berhasil masuk secara ilegal ke Indonesia, maka negara akan kehilangan pemasukan sebanyak Rp 57,7 miliar," tandasnya.
Di acara pemusnahan barang-barang ilegal ini, hadir pula Dirjen Bea Cukai Kemekeu, Heru Pambudi, Dirjen PKTN Kementerian Perdagangan, Veri Anggrijono dan pejabat Forkompinda Jawa Timur seperti Waka Polda Brigjen Widodo Eko Prihastopo, dan Kajati Sunarta.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani menyebut bagian dari risiko Bea Cukai yang bertugas untuk mengawasi pergerakan barang yang masuk dalam wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaBukan hanya Ditjen Bea Cukai yang berurusan dengan barang impor.
Baca SelengkapnyaPerlu diketahui, regulasi barang bawaan ke luar negeri telah berlaku sejak tahun 2017 melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 203.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaPenambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaMenkeu Sri Mulyani lalu menyapa Menteri LHK Siti Nurbaya yang dengan sebutan sudah berwarna hijau.
Baca Selengkapnya"Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan terutama golongan 1 yaitu produsen terbesarnya," ucap Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaSejak lulus SMK, ia merantau ke kota besar agar bisa menabung dari penghasilannya
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap pertemuan pertama kali dengan Susi Pudjiastuti
Baca Selengkapnya