Sosok Kivlan Zen di tengah geger 1998

Rabu, 7 Mei 2014 06:32 Reporter : Ramadhian Fadillah
Sosok Kivlan Zen di tengah geger 1998 kivlan zen. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen kembali berkisah soal peristiwa 1998. Dia mengaku tahu nasib para aktivis yang kini masih hilang, termasuk penyair Widji Tukul.

Kivlan juga menyampaikan ada tim lain yang bergerak untuk menangkapi para aktivis yang saat itu dinilai membahayakan Orde Baru. Dia mempertanyakan kenapa hanya Prabowo Subianto yang disudutkan soal penculikan para aktivis.

Kivlan menyebut saat itu Letjen Prabowo menjabat Panglima Kostrad. Dia hanya menuruti perintah dari atasannya.

"Di dalam operasi intel mana pun, ada intel dan kontra intel. Ada lawan, dan peristiwa yang melawan kita. Seperti di Ukraina, dan lain-lain," beber Kivlan, Selasa (6/5).

Kivlan jelas paham peta kekuatan para jenderal yang berseteru saat kisruh politik 1998. Dia ikut terlibat di dalamnya, berdiri di belakang karibnya Prabowo Subianto .

Walau begitu Kivlan enggan disebut orang Prabowo. Dia mengaku kini hanya ingin mengungkap fakta soal peristiwa 98. Tapi diakuinya, dia sakit hati pada Jenderal Wiranto yang dulu mencopotnya sebagai Kepala Staf Kostrad TNI AD. Banyak keterangan Kivlan yang menyalahkan Wiranto .

Berikut sepak terjang Kivlan di geger 1998 berdasarkan buku karyanya Konflik dan Integrasi TNI AD terbitan Institute for Policy Studies tahun 2004 dan kutipan beberapa wawancara dengan pensiunan jenderal bintang dua ini.

2 dari 6 halaman

Gagal cegah Wiranto ke Malang

wiranto ke malang rev2wiranto. ?2012 Merdeka.com

14 Mei 1998, Panglima ABRI Jenderal Wiranto dan semua pejabat ABRI berangkat ke Malang, Jawa Timur. Wiranto menjadi inspektur upacara serah terima tanggung jawab Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PRRC) dari Divisi 1 ke Divisi 2 Kostrad.

Saat itu kondisi di Jakarta sedang genting. Tanggal 12 Mei 1998, mahasiswa Trisakti tertembak. Tanggal 13 Mei kerusuhan mulai pecah. Ada pembakaran di sejumlah titik.

"Saat itu Pangkostrad Letjen Prabowo Subianto menelepon Jenderal Wiranto sehari sebelumnya sampai beberapa kali, tetapi keputusan Panglima ABRI tetap berangkat ke Malang," beber Kivlan.

Menurut Kivlan, Wiranto sebenarnya tak perlu hadir ke Malang. Dia lebih baik tetap di Jakarta untuk memadamkan kerusuhan. Apalagi sudah sejak bulan Maret acara serah terima pasukan ini dirancang Kivlan, cukup dengan inspektur upacara Kasum ABRI Letjen Fachrul Rozi.

"Pada 7 Mei 1998, rencana tersebut diubah oleh Jenderal Wiranto, dimana dia sebagai Panglima ABRI menjadi inspektur upacara menggantikan Kasum ABRI. Padahal pada tanggal tersebut keadaan sedang kacau. Pembakaran, perampokan dan penjarahan terjadi di seluruh pelosok Jakarta dan kota lain," kata Kivlan.

3 dari 6 halaman

Terbangkan pasukan Kostrad ke Jakarta

kostrad ke jakarta rev2Kerusuhan Mei 1998. ?REUTERS

Tahun 1998, Mayjen Kivlan Zen menjabat Kepala Staf Kostrad. Dia menilai suasana sengaja dibuat kacau. Kivlan mempertanyakan kenapa Panglima ABRI jenderal Wiranto tak meminta pasukan dari Kostrad.

Kivlan membeberkan saat itu mengirim pasukan Kostrad dari Makassar dan Surabaya ke Jakarta. Karena tak disediakan Hercules oleh Panglima ABRI, mereka terpaksa mencarter pesawat komersial dengan biaya sendiri.

Pergerakan pasukan itu sempat dipertanyakan Mabes ABRI. Kasum ABRI Letjen Fahru Rozi menelpon Kivlan. Dia meminta Kivlan tak menggerakan pasukan Kostrad ke Jakarta.

Kivlan beralasan dia tidak menggerakan pasukan tetapi menyiapkannya untuk membantu Kodam Jaya. Saat itu Pangdam Jaya Mayjen Sjafrie Sjamsoeddin kekurangan pasukan dan meminta ke Kostrad.

4 dari 6 halaman

Siapkan rancangan kabinet pada Habibie

kabinet pada habibie rev2BJ Habibie. ?2012 Merdeka.com/mudasir

Tanggal 21 Mei 1998, Soeharto menyatakan berhenti sebagai Presiden RI. Letjen Prabowo Subianto dan Danjen Kopassus Mayjen Muchdi Pr menghadap Habibie di kediaman presiden baru itu.

Dua jenderal itu membawa konsep susunan kabinet Habibie yang disiapkan oleh Kivlan Zen, Fadli Zon dan Din Syamsuddin.

Namun rencana itu berantakan. Habibie rupanya memilih percaya pada Wiranto dan memilihnya menjadi Menhankam/Pangab kembali. Hal ini membuat kubu Prabowo khawatir. Mereka tahu akan disingkirkan.

Kivlan juga yang meminta Jenderal Besar AH Nasution menandatangani surat untuk Habibie, meminta jabatan Panglima ABRI dan Menhankam dipisah. Kubu Prabowo ingin Wiranto cukup menjadi Menhankam, sementara Panglima diserahkan pada Jenderal Subagyo HS dan Prabowo menjadi Kasad.

Upaya ini pun tak berhasil. Saat Kivlan dan Muchdi menghadap Habibie, digagalkan penasihat presiden Letjen Purn Sintong Panjaitan. Tak lama kemudian Wiranto pun datang ke tempat Habibie.

5 dari 6 halaman

Kubu Prabowo dicopoti

dicopoti rev2Prabowo Kopassus. ?facebook/prabowo subianto

Usaha Kubu Prabowo untuk menjatuhkan Wiranto gagal. Pucuk pimpinan ABRI masih dipegang Wiranto yang kemudian mencopoti para jenderal kubu Prabowo.

22 Mei 1998 pukul 19.00 WIB, Letjen Prabowo dicopot sebagai Pangkostrad dan digantikan Mayjen Johny Lumintang. 22 Jam kemudian jabatan Pangkostrad kembali diserahkan pada Mayjen Djamari Chaniago.

Kepala Staf Kostrad Mayjen Kivlan Zen ikut dicopot. Begitu juga Danjen Kopassus Mayjen Muchdi Pr.

"Saya diberhentikan Wiranto betapa sakitnya saya. Saya tidak menculik, tidak kudeta kenapa diberhentikan," kata Kivlan di Jakarta, Selasa (6/5).

Kivlan juga menyebut Prabowo Subianto sakit hati lantaran dicopot dari jabatan strategis di ABRI (sekarang TNI) yakni Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad).

"Prabowo itu diberhentikan sakit hatinya," ujar kawan dekat Prabowo itu.

6 dari 6 halaman

Orang di balik Pam Swakarsa

balik pam swakarsa rev2Kerusuhan Mei 1998. ?REUTERS

Pasukan Pam Swakarsa dikerahkan menjelang Sidang Istimewa (SI) bulan November 1998. Mereka bersenjatakan bambu runcing dan berasal dari daerah di luar Jakarta. Jumlahnya mencapai 30.000 orang.

Pam Swakarsa ini menghadapi para demonstran yang menolak sidang istimewa MPR. Mereka sering terlibat bentrok hingga memakan korban jiwa.

Kivlan Zen membeberkan soal pam Swakarsa ini. Menurutnya dia diperintah Panglima ABRI Jenderal Wiranto. Dia dipanggil menghadap Wiranto tanggal 4 November 1998. Saat itu Kivlan sudah dicopot Wiranto.

"Kiv, kok orang anti SI semua. Saya denger kamu bisa mengalahkan massa untuk masuk di MPR. Nah sekarang kamu kerahkan lagi mendukung SI. Ini juga perintah dari Presiden Habibie," kata Wiranto.

Kivlan menjawab. "Dulu Bapak copot saya, saya sudah tidak punya jabatan sekarang, mengapa saya dipanggil?"

"Ah, itukan kehendak Pangkostrad Jamari Chaniago. Sudahlah kamu kerahkan massa lagi, nanti saya kasih jabatan kalau sudah selesai," janji Wiranto.

Karena Pam Swakarsa terus terlibat bentrok berdarah, Kelompok Ciganjur yang terdiri dari Gus Dur, Megawati, Amien Rais dan Sultan HB X prihatin. Mereka mengimbau gerakan ini dibubarkan. Anggota Pam Swakarsa diminta pulang ke rumah masing-masing.

SI MPR 198 berhasil digelar, salah satu isi penting mempercepat pelaksanaan Pemilu menjadi tahun 1999.

Baca juga:
Kivlan Zen sebut Prabowo masih sakit hati dipecat Wiranto
Kivlan Zen sebut dalang kerusuhan 1998 sekarang jadi politikus
Kivlan Zen sebut ada pihak lain yang ikut culik aktivis 98
Ditantang buka kuburan korban penculikan, Kivlan Zen murka
Heboh ucapan karib Prabowo soal penculikan Wiji Thukul dkk

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini