Soal 'nyanyian' La Nyalla, Al-Khaththath sebut itulah yang sebenarnya terjadi
Merdeka.com - Bola panas 'nyanyian' mantan Ketua PSSI La Nyalla Mattalitti terkait mahar politik diminta Ketum Gerindra Prabowo Subianto hingga membuatnya gagal maju dalam Pilgub Jatim terus bergulir. Ocehan La Nyalla yang mengaku mendapat dukungan dari ormas Islam ditepis Presidium Alumni 212.
Menurut Ketua Presidium Alumni 212 Ansufri Idrus Sambo, La Nyalla batal diusung Gerindra, PKS, dan PAN karena tak lolos seleksi. Kendati begitu, Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Al-Khaththath menegaskan ucapan disampaikan La Nyalla merupakan fakta yang sebenarnya terjadi saat proses penyeleksian tiga parpol tersebut untuk Pilgub Jatim.
"Apa yang saya omong itu yang sebnarnya terjadi. Nah cuma itu ada yang keliru mengutip kemudian disikapi teman-teman dari 212," kata Al-Khaththath saat dihubungi merdeka.com, Minggu (14/1).
Menurut Al-Khaththath, alumnis 212 kecewa saat Prabowo Subianto dan koalisi Partai Gerindra tak mengusung lima calon salah satunya La Nyala di pilgub Jatim, benar adanya. Namun menurut dia, pernyataannya saat itu tak dikutip secara utuh oleh awak media sehingga persepsinya menjadi melebar.
"Jadi seolah-olah saya dan presidium alumni 212 ada gimana-gitu," ucap dia.
Kendati begitu, dia memastikan tak ada perpecahan di tubuh presidium alumni 212 pasca-usulan La Nyalla di Pilgub Jatim ditolak koalisi Gerindra, PKS, dan PAN. Menurut dia, presidium alumni 212 tetap mendukung partai politik yang berseberangan dengan tokoh penista agama.
"Enggak ada perpecahan. Insya Allah enggak termakan upaya pemecah belah. Persoalan bukan pada tokoh 212 tapi itu persoalan La Nyalla dengan partainya kemudian cabug dan lain dengan partai yang lain," tandasnya.
Sebelumnya, mantan Ketua Presidium Alumni 212 Ansufri Idrus Sambo geram atas pernyataan La Nyalla yang membawa-bawa nama Presidium Alumni 212. Saat itu, La Nyalla mengaku kecewa dengan Gerindra tak menjalankan amanah yang diberikan Presidium Alumni 212 untuk mengusungnya sebagai cagub di Pilgub Jatim 2018.
"Bapak La Nyalla, yang juga membawa-bawa 212. Kami merasa berkepentingan memberi klarifikasi, karena kami lihat pernyataan itu melenceng dan di luar konteks," ujar Sambo di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (13/1).
Menurut Sambo, urusan pribadi diharapkan tak dibawa-bawa ke organisasi. Apalagi kalau hal itu dapat memecah belah hubungan antara partai politik pendukung Presidium Alumni 212.
"Kami adakan konpers ini karena sudah banyak yang nanya, dan juga sebagai alumni 212 dan juga saya banyak terlibat dan tahu proses bagaimana pengajuan penyalonan bupati atau gubernur kepada parpol pendukung 212," tegasnya.
Dengan tak diusungnya La Nyalla, Sambo menegaskan, tahu bagaimana proses pemilihan itu hingga partai Gerindra memilih Gus Ipul dan Puti Soekarno.
"Karena saya juga mengajukan beberapa nama ke parpol milik Pak Prabowo, Pak Amien (Rais), saya tahu proses itu gimana," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaBahlil berharap pemilihan presiden (pilpres) kali ini hanya berlangsung satu putaran saja.
Baca SelengkapnyaAda empat tersangka ditangkap di Jawa Tengah yang membawa barang bukti 51 kilogram sabu dengan modus kamuflase menjadi teh China.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaTujuh caleg dipastikan lolos dari Dapil Jawa Barat I.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan masalah bentrokan antara prajurit TNI AL dengan Brimob Polri di Pelabuhan Sorong sudah selesai.
Baca SelengkapnyaSinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca Selengkapnya