Siswa tuna netra kesulitan kerjakan soal UN bergambar

Merdeka.com - Seluruh siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat hari ini menjalani Ujian Nasional (UN) 2014. Tak terkecuali siswa berkebutuhan khusus atau inklusi termasuk siswa tuna netra.

Mayoritas siswa tuna netra kesulitan memahami soal ujian yang berhubungan dengan gambar dan soal yang panjang. Salah satunya adalah Oki Kurniawan (19), siswa inklusi di SMA N 66, Jakarta Jalan Bango 3, Cilandak, Jakarta Selatan.

"Kendalanya itu saat ada grafik kan dibacakan jadi harus fokus benar-benar. Apalagi soal Bahasa Indonesia itu teksnya panjang, sering meminta untuk mengulang bacaannya," ungkap Oki, Senin (14/4).

Meski demikian, Oki, siswa kelas 12 IPS-1 ini masih optimis bisa mendapatkan nilai yang maksimal lantaran dirinya sudah melakukan persiapan dengan cukup baik.

"Baca-baca sudah, ya memperdalam materi dari kisi-kisi yang diberikan oleh guru. Ada laptop yang terdapat file audionya," tuturnya.

Besar harapan Oki untuk lulus di UN ini agar bisa melanjutkan jenjang pendidikannya di Universitas Indonesia.

Para siswa penyandang tuna netra mengalami kesulitan pada mata pelajaran kedua yakni Geografi. Pasalnya, tidak sedikit soal yang berkaitan dengan gambar, alhasil para siswa hanya bisa membayangkan apa yang diceritakan guru pendamping.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 66 Jakarta, Suhari menjelaskan, bagi siswa berkebutuhan khusus atau inklusi akan dibantu oleh 2 guru.

"Satu untuk membacakan soal, dan 1 itu akan melingkari jawaban yang telah dipilih oleh siswa," jelasnya.

Di UN SMAN 66 Jakarta sendiri untuk tahun ini secara keseluruhan diikuti oleh 259 siswa. Terbagi menjadi siswa jurusan IPA 154 siswa, siswa IPS 105 siswa.

"Ini termasuk Oki Kurniawan, Karina Amagia, dan Ahmad Rizki yang berkebutuhan khusus. Untuk inklusi 1 orang, 1 kelas jadi dipisah karena kan takut suara pembacanya mengganggu," pungkasnya.