Siswa MI di Sukabumi Meninggal Bukan Akibat Vaksin Covid-19, Ini Hasil Investigasinya
Merdeka.com - Seorang siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) meninggal dunia sepekan setelah menerima vaksin Covid-19. Hasil investigasi, penyebabnya adalah syok septik akibat sepsis yang diderita almarhum.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, almarhum berinisial MDA (11), berdomisili di Desa Citamiang, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi.
Ia menjalani vaksinasi Covid-19 pada Sabtu (15/1) siang. Sempat mengalami demam pada sore hari, kemudian membaik. Ia pun terlihat bersekolah pada Senin (17/1).
Namun, kondisi kesehatannya menurun. Melihat hal itu, MDA dibawa ke rumah sakit Betha Medika Cisaat. Perwakilan dari Pemerintah Kota Sukabumi pun sempat menjenguknya.
Selama dua hari menjalani perawatan, MDA dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (21/1).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi, dr Rika Mutiara mengatakan pihaknya langsung menginvestigasi penyebab meninggalnya MDA.
Tim dipimpin Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) termasuk melibatkan pakar spesialis anak.
Hasilnya, diketahui bahwa MDA meninggal dunia akibat syok septik akibat sepsis yang dideritanya dari penyakit diare. Sepsis adalah kondisi di mana kuman yang sudah tersebar, merusak organ dan sistem yang ada dalam tubuh seseorang.
"Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan, didapati kesimpulan bahwa penyebab kematian anak adalah syok septik akibat sepsis yang diderita anak," kata Rika dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (23/1).
Ia menyatakan, meninggalnya MDA membuat banyak informasi yang mengemuka. Maka dari itu, masyarakat diimbau tetap bisa jernih memilah informasi sehingga tidak terjebak hoaks.
"Syok septik yang diderita almarhum bukan karena imunisasi tetapi koinsiden. Karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh isu atau kabar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca SelengkapnyaSejak ditemukan, korban menjalani pemulihan baik fisik maupun psikologinya.
Baca SelengkapnyaBeberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca SelengkapnyaKJP (12) dinyatakan hilang hampir satu bulan. Orang tuanya sudah mencari tetapi belum juga bertemu.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu empat buronan penyekap dan pemerkosa siswi SMP inisial NA.
Baca SelengkapnyaSiswi SMP berinisial A (16) dianiaya temannya hingga pingsan beredar di media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaDewi tetap diwisuda dan mendapatkan ijazah sarjana diwakilkan oleh orangtuanya
Baca SelengkapnyaKejadian itu sendiri bermula saat jam kosong pelajaran pada Senin (9/1) lalu.
Baca Selengkapnya