Simpati tiada henti untuk gadis kecil Miranda
Merdeka.com - Miranda, gadis kecil dengan keterbelakangan mental merawat ayahnya Andi Sukri (55) yang lumpuh kini tidak sendiri lagi. Sudah ada yang menemani Miranda dalam tugas-tugas keseharian yang dilakoninya sendiri selama dua tahun terakhir ini.
Kamis (27/2) kemarin, Miranda kedatangan kakak angkat bernama Dian yang selama ini tinggal bersama suaminya di Wawotobi, Kab Konawe. Sejak kehadirannya, Dian langsung membangunkan ayah angkatnya Andi Sukri untuk memandikannya dan mencukur rambutnya serta membersihkan seluruh kamar dan mengganti sprei, sarung bantal tempat tidur.
Dian bercerita, begitu melihat berita di merdeka.com, dia langsung menuju Kota Kendari untuk menemui Miranda dan Andi Sukri. Cerita Dian ini disampaikan kepada tetangga Miranda, Amri S Herman.
"Hari ini rencananya akan dipanggil dokter untuk memeriksa kesehatan ayahnya," kata Amri S Herman kepada merdeka.com.
Sementara itu, simpati untuk Miranda juga terus berdatangan. Rumahnya di Jl Ir Soekarno Kel Dapu Dapura, Kec Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, ramai dikunjungi warga. Mereka datang silih berganti untuk memberikan bantuan sekadarnya dan ada juga yang hanya memberikan semangat kepada Miranda, penghuni rumah.
Dermawan juga tak henti menyumbangkan bantuan untuk Miranda dan ayahnya Andi Sukri. Uluran tangan disampaikan baik secara langsung atau melalui transfer rekening. Saldo terakhir Dompet Miranda yang masuk ke rekening Amri sebesar Rp. 12.600.000 sementara sebanyak Rp. 3.200.000 diserahkan langsung ke Miranda. Total Saldo Dompet Miranda sebesar Rp 15.800.000.
Di Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono berjanji akan mengecek dan mengirimkan perwakilan untuk melihat kondisi Miranda. "Kami akan cek di Kendari. Kalau cuma itu, pemda mampu," ujar Agung.
Amri mengucapkan terima kasih atas bantuan yang terus mengalir untuk Miranda. "Terima kasih buat saudara saudariku yang sudah mengulurkan tangannya untuk Miranda dan Ayahnya, Semoga Allah SWT memberkati amal baik saudara semua," ujar Amri.
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terduga pemerkosa gadis keterbelakangan mental hingga hamil enam bulan asal Banyuasin, Sumatera Selatan, IN (23), bertambah menjadi 10 orang.
Baca SelengkapnyaPrengki menyebut sebelumnya sudah dilakukan mediasi dengan beberapa terlapor.
Baca SelengkapnyaSuami tidak pernah membawa istri berobat karena hanya menganggap mengalami gangguan pikiran sesaat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Suami istri tersebut mengalami luka bakar. Sementara mertuanya tewas
Baca SelengkapnyaDiungkap sang istri, pria berparas tampan itu kerap mendapat hinaan.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki penyebab pelaku tega membunuh ibu kandungnya.
Baca SelengkapnyaKapolsek menjelaskan, awalnya warga mengira korban hanya terluka di bagian kaki karena banyak darah mengalir.
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaCinta kasih orang tua terhadap anak tak pernah padam meskipun anaknya telah hidup mandiri.
Baca Selengkapnya