Setelah 3 Hari Tertahan di Batam, Pesawat Ethiopian Cargo Diperbolehkan Terbang
Merdeka.com - Setelah tertahan tiga hari di Bandara Hang Nadim, Batam, pesawat Ethiopian Cargo Boeing 777 ET- AVN akhirnya diizinkan terbang. Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim Batam, Suwarso, pesawat baru bisa terbang lantaran tidak ada penanggung jawab yang dapat mewakili dan mengambil keputusan di pihak maskapai yang lambat.
Akhirnya satu orang perwakilan dari Ethiopian Airline tadi pagi sudah pulang ke Jakarta dan pesawat terbang jam 15.05 wib ke Singapura, " kata Suwarso kepada, Kamis (17/1).
Tadi malam Flight Clearance dari Indonesia diterbitkan. Ini adalah akhir proses perizinan yang perlu dimiliki pesawat cargo dengan 6 awak pesawat. Keputusan ini diambil setelah instansi terkait mengadakan pertemuan di bandara Hang Nadim. Terdiri perwakilan bandara Hang Nadim, perwakilan tim investigasi otban ll medan, TNI AU, GM Airnav, imigrasi, badan karantina, BAIS, Kohanudnas Medan, dan perwakilan maskapai.
Suwaso menambahkan pesawat kargo yang memuat dua mesin pesawat itu dibolehkan melanjutkan perjalanannya. Sebelumnya berdasarkan pemeriksaan, Kopilot mengaku tak sengaja melanggar batas wilayah udara Indonesia. Pilot bahkan mengira wilayah udara yang dilewati adalah wilayah Singapura. Karena itu mereka meminta izin otoritas Bandara Changi di Singapura.
TNI maupun pihak Bandara Hang Nadim akhirnya melepaskan pesawat berjenis Boeing 777 itu setelah seorang pejabat maskapai Ethiopian Cargo, Azeb Tefera, datang ke Batam untuk menjaminkan diri.
Reporter: Ajang Nurdin
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ingat, penumpang Etihad Airways dilarang untuk membawa barang pribadi tambahan ke dalam pesawat.
Baca SelengkapnyaDiharapkan ke depannya, BBN Airlines Indonesia dapat terus menambah jumlah armada dan memenuhi permintaan penerbangan domestik & internasional.
Baca SelengkapnyaJika keberangkatan dari Indonesia menuju negara Timur Tengah, maka dikenakan biaya tambahan sebesar USD36 atau setara Rp566.000 per kg.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Maskapai ini meminta penumpangnya untuk menaiki timbangan beserta barang bawaan mereka untuk mencatat berat badan mereka di gerbang keberangkatan.
Baca SelengkapnyaSetidaknya butuh waktu 30 menit setelah pesawat yang ditumpangi tiba untuk mengambil bagasi dari mesin conveyer.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu yang membuat kepanikan.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaAlshad Ahmad melakukan perjalanan dari Bandung menuju Pangandaran menggunakan pesawat milik mantan Menteri Kelautan dan Perikanan dari Kabinet Kerja 2014-2019,
Baca SelengkapnyaBegini penampakan bandara ekstrem di Papua dengan landasan tanah. Di tempat ini pesawat jadi taksi warga.
Baca Selengkapnya