Senyum JPU ke Chuck Putranto Berani Tanya Ferdy Sambo: Apakah Jenderal Nembak?
Merdeka.com - Jaksa Penuntut Umum (JPU) terlihat tersenyum ketika mengulas berita acara pemeriksaan (BAP) Mantan PS Kasubbagaudit Baggaketika Rowabprof Divisi Propam Polri, Chuck Putranto. Ia heran kenapa Chuck berani bertanya ke Ferdy Sambo, apakah menembak Brigadir J atau tidak.
Senyum dengan tawa tipis dari JPU itu, berlangsung saat Chuck yang hadir sebagai saksi dalam perkara Obstruction Of Justice pembunuhan Brigadir J ditanya seputar BAP nomor 8, dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis (12/1).
"Di sini (BAP) saksi sempat bertanya kepada saksi Ferdy Sambo 'apakah jenderal ada nembak'. Kemudian dijawab 'Saya tidak nembak masa kau enggak percaya saya'. kemudian saksi menjawab 'Siap'. Benar saudara bertanya begitu kepada Ferdy Sambo?" ucap JPU saat bacakan BAP
"Betul," singkat Chuck membenarkan.
"Apa tujuan saudara bertanya begitu kepada Ferdy Sambo?" tanya kembali JPU sambil tersenyum dan tawa tipis.
Chuck yang merupakan terdakwa dalam perkara ini dengan ekspresi datar menjelaskan alasannya bertanya penembakan kepada Ferdy Sambo.
Karena, muncul kejanggalan dalam kasus pembunuhan Brigadir J usai ia menonton rekaman CCTV seputar TKP.
"Jadi begitu, kita habis menonton situasinya kita kan menjadi bingung. Kemudian setelah kejadian kami menonton dilakukan lagi rekonstruksi saat LP itu berpindah atau ditarik dari Polres ke Polda Metro," jelas Chuck.
Dalam rekaman yang dimaksud Chuck ketika menonton bersama Baiquni Wibowo, Arif Rachman Arifin, dan Ridwan Soplanit memperlihatkan jika Brigadir J saat itu masih hidup, sesaat Ferdy Sambo ternyata datang ke rumah dinas tersebut.
Hal itu berbeda dari apa yang disebutkan soal baku tembak yang menewaskan Brigadir J. Dimana, kejadian itu disebut, Ferdy Sambo datang ke rumah setelah Brigadir J tewas akibat baku tembak dengan Bharada E.
"Dilakukanlah rekonstruksi saat itu harusnya Pak Ferdy Sambo dengan Ibu Putri datang. Tapi tidak jadi datang. Jadi yang datang hanya Ricky (Bripka RR), Richard (Bharada E) dan Kuat. Saat itu Richard sudah di Mako Brimob, jadi saya yang mengantarkan Ricky dan Kuat," jelas Chuck.
"Dan rekonstruksi yang dilakukan adalah penembakan saja. Jadi tidak berbicara dari datang sampai masuk, jadi hanya berbicara penembakan. Dan itu dianggap oleh penyidik saat itu yang kami dengar karena di situ ada penyidik Bareskrim, ada Labfor juga, ada Inafis. Dinyatakan tembakan ini pas," tambah dia.
Karena berbeda dengan apa yang dilihatnya dalam rekaman CCTV. Alhasil, Chuck lantas memberanikan diri untuk bertanya langsung kepada atasannya Ferdy Sambo. Sebelum, dirinya ditahan penempatan khusus (patsus), awal Agustus.
"Jadi kita makin bingung kok ini ceritanya seperti ini gitu, sehingga pada saat saya sudah memberanikan diri untuk memancing. Jadi pertanyaan itu sebenarnya untuk memancing supaya Pak Ferdy Sambo cerita kepada saya," jelasnya.
"Saat sebelum saat di patsus waktu itu, karena saya paham karena saya akan dipatsus saya sudah akan bertanya saja. Itu tujuannya sebenarnya," sambungnya.
Chuck didakwa Pasal 49 jo Pasal 33 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
Mereka disebut jaksa terlibat menuruti perintah Ferdy Sambo yang kala itu menjabat sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri untuk menghapus CCTV di tempat kejadian perkara (TKP) lokasi Brigadir J tewas.
"Dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan tindak apapun yang berakibat terganggunya sistem elektronik dan atau mengakibatkan sistem elektronik menjadi tidak bekerja sebagaimana mestinya," demikian dakwaan JPU.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kalapas Kelas IIA Salemba, Beni Hidayat buka suara soal Ferdy Sambo tak pernah ditahan di Lapas.
Baca SelengkapnyaMomen tos salam komando antara jenderal berdarah Kopassus dan The King of Sparko yang curi perhatian.
Baca SelengkapnyaBerikut foto-foto Ferdy Sambo di tahanan yang sempat jadi perbincangan disebut tidak tidur di Lapas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaPengacara Alvin Lim selaku yang mengungkap soal keberadaan Sambo di lapas tidak mau mempermasalahkan bantahan tersebut.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Jenderal kehormatan TNI 'ngebaso' ditemani oleh Komjen Polri.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok teman satu angkatan Panglima TNI sekaligus sebagai lulusan terbaik Akmil.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud MD merespons kabar terpidana pembunuhan berencana Brigadir J, Ferdy Sambo tidak pernah ditahan di Salemba
Baca Selengkapnya