Sebelum meledak, bom di Latgab TNI sempat digotong warga
Merdeka.com - Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul mengatakan, ada enam warga yang ingin mencari sisa-sisa peluru milik TNI usai Latihan Gabungan di Karangtekok, Situbondo, Jawa Timur. Padahal, warga sipil dilarang mendekati pusat latihan tempur tersebut.
"Mereka masuk dan menemukan sisa-sisa. Mungkin mereka menganggap dianggap tidak berbahaya. Kemudian mereka angkut dan gotong. Karena berat, bom jatuh dan meledak," kata Iskandar kepada merdeka.com, Sabtu (4/5).
Menurut Iskandar, warga sengaja mencari sisa-sisa peluru karena jika dijual harganya cukup mahal. "Bahannya kan terbuat dari kuningan. Harganya relatif tinggi. Kalau dikilo, berapa banyak itu, saya tidak tahu harga pasarannya," ujarnya.
Padahal, sebelum pelaksanaan latihan gabungan jauh-jauh hari sudah dilakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak mendekati areal latihan gabungan. Sebab, area itu sangat berbahaya.
"Kami yang TNI saja tidak berani mendekati karena tidak mempunyai keahlian menjinakkan bom. Makanya, kami sudah sosialisasikan ke RT, RW, Kelurahan, bupati, bahwa daerah itu terlarang untuk umum. Tapi namanya manusia," ujarnya.
Karena nekat mengambil peluru dan bom yang masih aktif, dua orang tewas dan empat orang mengalami luka. Dua korban tewas bernama Syukur (39) dan Untung (38).
Peristiwa nahas itu terjadi pada pukul 09.05 WIB pagi tadi. Kejadian terjadi saat tim penjinak bom melakukan sterilisasi wilayah bekas latihan gabungan TNI.
Sesuai dengan standard operating procedure (SOP) TNI, daerah yang bekas latihan militer tidak boleh dilintasi oleh masyarakat umum. "Siapapun tidak boleh masuk. Nah, tadi pagi, saat dilakukan sterilisasi oleh tim penjinak bom, baru dua jam berjalan tiba-tiba ada ledakan bom dan ada korban sipil," katanya.
Latihan gabungan itu puncaknya dilakukan pada Jumat (3/5) kemarin. Latgab juga dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Boediono. Dalam Latgab itu, TNI mengerahkan sejumlah kendaraan tempur, seperti kapal perang, tank dan pesawat tempur.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaMasyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaNdun bersama Enggar dan teman-temannya pada sore itu sedang mengoprek-oprek sepeda motor matic sejak siang hingga dini hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tim medis yang melakukan pertolongan menyatakan korban Serma Fedi telah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca SelengkapnyaZulkifli menilai, sangat wajar apabila masyarakat diminta untuk membayar pajak dari barang yang dibeli dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaWarga berharap pasar beras murah itu lebih sering digelar
Baca Selengkapnya“Ada indikasi bahwa kebijakan bansos yang ditempuh itu menguras stok bulog sampai 1,3 juta ton, itu angka yang sangat signifikan,” kata Tom.
Baca SelengkapnyaBerkat kesabarannya selama bertahun-tahun, ia sebentar lagi bisa melihat Ka'bah secara langsung di usianya yang menginjak usia 73 tahun.
Baca Selengkapnya