SBY temui 4 keluarga TKI yang divonis mati di Semarang
Merdeka.com - Usai berkampanye bersama Partai Demokrat kemarin, Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) langsung menemui 4 keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang terancam hukuman mati di Arab Saudi. Satu di antaranya merupakan keluarga Satinah, TKI yang harus membayar uang darah sebesar Rp 21,25 miliar.
Pertemuan itu berlangsung Minggu (30/3) pagi di Ruang Walnut, Lantai 5, Hotel Gumaya Tower, Jalan Gadjahmada, Kota Semarang, Jawa Tengah. Keempat TKW yang terancam hukuman mati, antara lain Satinah binti Jumadi Achmad, Siti Zaenab binti Duhri Rupa, Tuti Tursilawati binti Warjuki dan Karni binti Medi Tarsim. Keempatnya bekerja di Arab Saudi dan saat ini terancam hukuman mati.
"Tiga keluarga dari mereka baru kembali dari Arab Saudi. Satinah juga minta bertemu bapak presiden. Bapak sekalian kembali dari Arab Saudi posisi Satinah ada tim dikirim Pak Presiden ke sana. Mereka berterima kasih. Jelaskan pendekatan tidak semua buka di publik. Khawatir terjadi kegaduhan," ungkap Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah , Minggu (30/3).
Teuku menegaskan, pada prinsipnya pemerintah tetap berkomitmen untuk melakukan upaya pembebasan para TKW yang terancam dan tervonis hukuman mati.
"Tim baru berangkat bersama pak Maftuh Basuni. Kita tunggu saja hasilnya. Pada prinsipnya, pemerintah berkomitmen upayakan pembebasan hukuman mati. Diperlukan kerjasama baik keluarga. Presiden sudah berupaya maksimal dan optimal upayakan keringanan hukum. Masalah hukum tidak hanya berurusan dengan pemerintah tapi juga keluarga," paparnya.
Dengan dikirimnya tim oleh presiden ke negeri Arab Saudi, diharapkan ada titik terang dan titik temu untuk menyelesaikan permasalahan.
"Bapak Presiden jelaskan apa upaya yang dilakukan dengan mengirim utusan khusus. Diharapkan ada titik temu satu permasalahan," ungkapnya.
Paeri al Fery, kakak kandung Satinah menyampaikan ucapkan terima kasih kepada presiden karena telah bersedia datang ke Semarang. Kemudian juga memohon kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk mendoakan agar Satinah terbebas dari hukuman pancung.
"Kami ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya Presiden bersedia datang ke Semarang dan ke rumah saya. Mohon kepada masyarakat Indonesia doanya sebanyak-banyaknya. Semoga kita diberikan jalan terbaik bagi keluarga kami," ucapnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Iti Sarniti, ibu dari Tuti Tursilawati TKW yang terancam hukuman mati di Arab Saudi. Dirinya beberapa bulan yang lalu difasilitasi pemerintah telah dipertemukan oleh anaknya di Arab Saudi.
"Terima kasih pada bapak presiden saya pasrahkan pemerintah. Kemarin semua anak kami sehat saat bertemu (di Arab Saudi). Sekarang mohon pada masyarakat Indonesia mohon doanya mudah-mudahan anak kami dimaafkan," pungkasnya.
Sampai saat ini, pertemuan 4 keluarga para TKW dengan SBY masih berlangsung secara tertutup.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut momen TKW Indonesia pulang ke Tanah Air diantar langsung oleh bosnya.
Baca SelengkapnyaHal tersebut diketahui dari kebiasaan warga setempat yang jarang berinteraksi satu sama lain.
Baca SelengkapnyaKisah haru perjalanan istri Kolonel TNI Arm Joko Setiyo dalam mendampingi sangsuami mengarungi bahtera rumah tangga,
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mereka baru pertama kali akan menggunakan hak pilih dan hak suaranya di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaTiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto
Baca SelengkapnyaBerkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses
Baca SelengkapnyaAdi Hermawan (25) gelap mata setelah mendapatkan kabar istrinya dilecehkan. Dia pulang ke rumah dan menikami pelaku yang masih ada hubungan saudara dengannya.
Baca SelengkapnyaSetiap orang tua tentu ingin melihat anaknya tumbuh dan sukses menjalani hidup.
Baca SelengkapnyaIa bak pahlawan bagi teman-temannya yang jadi korban perundungan.
Baca Selengkapnya