Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

SBY: Indonesia runtuhkan sejumlah mitos demokrasi

SBY: Indonesia runtuhkan sejumlah mitos demokrasi Pidato SBY. ©2012 Merdeka.com/abror rizki

Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pengalaman politik dan ekonomi Indonesia telah meruntuhkan sejumlah mitos mengenai demokrasi yang sebelumnya dipercayai.

"Kita meruntuhkan mitos demokrasi dan pertumbuhan ekonomi yang tidak saling menguntungkan secara eksklusif," katanya saat berpidato atas penganugerahan doktor honoris causa dari Nanyang Technological University (NTU) Singapura, Senin (22/40.

Presiden menjabarkan, beberapa dekade lalu Indonesia gagal memilih dua tujuan penting. "Apa banyak demokrasi, tapi pertumbuhan ekonomi rendah atau pertumbuhan ekonomi tinggi tapi sedikit kebebasan politik," katanya.

Namun kenyataannya seusai reformasi, demokrasi berkembang semakin kuat, sedangkan pertumbuhan ekonomi juga terus membaik selepas krisis 1998.

"Kita telah mencapai demokrasi yang solid dengan tiga periode pelajaran 1999, 2004 dan 2009, dan di saat yang sama pertumbuhan ekonomi sekitar enam persen. Itu menunjukkan demokrasi dan pertumbuhan ekonomi dapat saling mendukung," kata Presiden.

Kepala negara melanjutkan, untuk mencapai demokrasi dan pertumbuhan yang saLing mendukung, dirinya mengadopsi empat jalur strategi pembangunan, yaitu, pro pertumbuhan, pro pekerjaan, pro pengentasan kemiskinan dan pro lingkungan.

Strategi itu, katanya, bertujuan untuk mempromosikan pembangunan ekonomi yang seimbang dan komprehensif.

Strategi tersebut ditunjang dengan prinsip pertumbuhan yang berkelanjutan dan berkeadilan.

"Saya juga mempromosikan pasar domestik yang tahan dan vibran. Strategi ini efektif tetap menjaga perekonomian Indonesia dari pelemahan ekonomi dunia," kata Presiden.

Indonesia jua meruntuhkan mitos demokrasi dan Islam tidak bisa berjalan. Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia telah membuktikan demokrasi dapat berjalan dengan baik.

Hal ini, menurut dia, telah menjadi contoh bagi negara-negara Arab yang kini menghadapi tantangan dalam demokratisasi.

Selain itu, Indonesia telah mematahkan pemikiran demokrasi membutuhkan kelas menengah yang banyak.

Presiden memaparkan, saat pertama kali pemilihan umum multipartai, 1999, kelas menengah relatif kecil sekitar 25 persen dari seluruh populasi sekitar 45 juta orang. Namun dalam dua kali pemilihan umum berikutnya, para pemilih secara konsisten tinggi, rata-rata 77 persen, angka pemilih tertingi di dunia di antara negara-negara demokrasi terbuka.

"Itu artinya antusiasme untuk berdemokrasi tinggi di seluruh tingkatan masyarakat, baik kaya, kelas menengah dan yang miskin. Mereka penuh semangat mendatangi bilik suara karena percaya bahwa suara mereka diperhitungkan dan relevan untuk masa depan," katanya dikutip antara.

Indonesia, menurut dia, juga meruntuhkan mitos demokrasi akan menghancurkan persatuan, mengingat Indonesia merupakan negara paling majemuk di dunia.

Yudhoyono menambahkan, saat krisis terjadi, dan kemudian muncul reformasi, banyak kalangan yang mengatakan Indonesia akan menjadi seperti Balkan (Uni Soviet), runtuh dan bercerai berai. Namun pada kenyataannya demokrasi justru telah mengikat lebih kuat dari sebelumnya.

(mdk/tts)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengamat Ungkap Tantangan Besar AHY Wujudkan Visi-Misi Demokrat: Komitmen dan Kekuasaan
Pengamat Ungkap Tantangan Besar AHY Wujudkan Visi-Misi Demokrat: Komitmen dan Kekuasaan

Visi dan misi partainya untuk membawa Indonesia menjadi negara kuat

Baca Selengkapnya
Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan
Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan

Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik
NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik

Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya
Pemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya

Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.

Baca Selengkapnya
Jamuan Minggu Malam: NasDem Bilang Jokowi yang Undang, Istana Sebut Surya Paloh yang Minta
Jamuan Minggu Malam: NasDem Bilang Jokowi yang Undang, Istana Sebut Surya Paloh yang Minta

Belum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu.

Baca Selengkapnya
Inilah Presiden Indonesia Usia Tertua saat Dilantik, Umurnya di Atas 60 Tahun
Inilah Presiden Indonesia Usia Tertua saat Dilantik, Umurnya di Atas 60 Tahun

Dari 7 Presiden yang memimpin Indonesia, BJ Habibie lah kepala negara RI tertua ketika dilantik yakni 61 tahun.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.

Baca Selengkapnya