SBY Dorong China Berperan Aktif Hentikan Perang Rusia dan Ukraina
Merdeka.com - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono mendorong China berperan aktif dalam menengahi perang antara Rusia dan Ukraina. Akibat perang tersebut, ratusan orang tewas. Ekonomi dunia bergejolak.
Pendiri The Yudhoyono Institute ini mengapresiasi sikap resmi China yang turut berperan secara konstruktif dalam membantu meredam ketegangan konflik dan proses perdamaian atas krisis yang terjadi antara Ukraina dan Rusia.
Hal ini disampaikan SBY saat menerima Courtesy Call dari Duta Besar China untuk Indonesia yang baru Lu Kang, dikutip dari laman The Yudhoyono Institute, Kamis (7/4).
Dalam perbincangan tersebut, turut hadir, Wakil Direktur Bagian Politik Kedutaan Besar China untuk Indonesia Zang Liang, dan Atase bagian Politik Kedutaan Besar China untuk Indonesia Qian Shennan.
SBY melakukan perbincangan virtual dari di kediaman pribadi di Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Selain SBY, turut hadir Direktur The Yudhoyono Institute Mira Permatasari, serta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Diketahui, dalam perbincangan dengan PM Inggris Boris Johnson beberapa waktu lalu, Presiden Xi Jinping mengatakan bahwa China akan terus berperan secara konstruktif dalam menciptakan perdamaian di Ukraina.
Atas pernyataan tersebut, SBY mengatakan, pernyataan Presiden Xi sangat diperlukan. “Saya berharap agar dunia bisa berperan secara konstruktif untuk mengembalikan situasi damai di Eropa, khususnya di Ukraina,” kata SBY.
Lebih lanjut, SBY mengatakan sebagai pemimpin negara besar, Presiden Xi Jinping bisa mengambil prakarsa dan aksi nyata untuk melakukan cessation of war agar tragedi kemanusiaan yang terjadi di Ukraina bisa segera dihentikan.
SBY juga berharap, Presiden Xi Jinping bersama Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), dan para pemimpin dunia yang lain bisa menghadirkan solusi melalui dialog dan proses politik.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga hadir dalam Courtesy Call tersebut, turut menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah China yang telah mengambil sikap yang jelas dalam konflik antara Ukraina dan Rusia.
"Tiongkok merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB, juga kekuatan ekonomi terbesar ke-2 dunia, maka Tiongkok penting. Sangat penting bagi kami untuk mengetahui apakah Tiongkok mengambil sikap yang jelas atau tidak. Oleh karena itu, posisi Tiongkok menjadi penting bagi semua pihak," kata AHY.
SBY Diundang ke China
Atas Courtesy Call-nya kepada Presiden ke-6 RI SBY dan Ketua Umum Partai Demokrat AHY, Duta Besar Lu Kang berharap, hubungan bilateral antara China dan Indonesia dapat terus terjalin.
"Saya sangat percaya bahwa hubungan bilateral antara Tiongkok dan Indonesia tidak hanya menguntungkan masyarakat kedua negara, tetapi juga bagi Kawasan," tutur Duta Besar Lu Kang.
Tidak hanya itu, Duta Besar Lu Kang juga berharap Presiden ke-6 RI SBY dapat berkunjung kembali ke China setelah Covid-19 berakhir dan situasi membaik.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaSaat pertemuan dengan Presiden China, Menhan Prabowo menyampaikan salam hangat dari Presiden RI Joko Widodo dan apresiasinya atas sambutan yang hangat.
Baca SelengkapnyaKemhan menyebut Menhan ke China untuk mempererat hubungan kerja sama Indonesia dan China utamanya di bidang pertahanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaAda beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaDi Asia, China menempati posisi rasio utang terhadap PDB yang tertinggi mencapai 77,10 persen.
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaKonflik bersenjata di beberapa wilayah dunia turut berpengaruh pada naiknya anggaran pertahanan sejumlah negara dari rata-rata 2 persen menjadi 3 persen.
Baca SelengkapnyaMenurut Lee, Indonesia adalah negara dengan perekonomian terbesar di ASEAN.
Baca Selengkapnya