Satgas Tegaskan Informasi MA Putuskan Pandemi Covid-19 Berakhir Hoaks
Merdeka.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meluruskan informasi yang beredar di aplikasi WhatsApp terkait status pandemi. Informasi itu menyebutkan, Mahkamah Agung menyatakan pandemi Covid-19 berakhir melalui putusan Nomor 31 P/HUM/2022.
Informasi itu juga mengatakan PeduliLindungi melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, putusan MA sebenarnya bukan berkaitan dengan status pandemi. Melainkan penyediaan vaksin Covid-19 halal.
"Tidak benar bahwa pemerintah telah menyatakan pandemi Covid-19 berakhir," katanya, Kamis (28/4).
Wiku memastikan pemerintah belum memutuskan status pandemi Covid-19. Pemerintah masih tetap akan memantau kasus Covid-19 ke depannya.
Bekas Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (UI) ini juga membantah informasi PeduliLindungi melanggar HAM.
"Tidak benar bahwa aplikasi PeduliLindungi melanggar HAM terkait penyalahgunaan data pribadi," ujarnya.
Wiku menjelaskan proses input data pribadi di PeduliLindungi dilakukan dengan persetujuan pemilik informasi terlebih dahulu. Data tersebut kemudian disimpan dan dijaga dengan baik di Pusat Data Nasional Kementerian Kominfo yang diawasi oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaIsu hoaks di sektor kesehatan ternyata masih marak. Hal ini terbukti dari patroli Kominfo selama 2023.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca Selengkapnya