Sama dengan Tito dari Densus, Idham Aziz Diyakini Mampu Atasi Radikalisme
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Kabareskrim Komjen Idham Aziz menjadi calon tunggal Kapolri menggantikan Tito Karnavian. Diketahui, Tito pensiun diri sebagai Kapolri setelah ditunjuk Jokowi menjadi menteri dalam negeri.
Banyak harapan masyarakat diungkapkan kepada Idham Aziz sebagai Kapolri berikutnya agar kian membawa Polri menjadi institusi penegakan hukum yang makin berwibawa dan mengayomi seluruh masyarakat. Ketua Umum Ikatan Pemuda Tarbiyah Indonesia (IPTI) Muhammad Guntur mengatakan, memang tidak mudah menjadi Kapolri setelah kepemimpinan Tito Karnavian yang populer baik di internal kepolisian maupun di eksternal kepolisian.
"Namun menyimak rekam jejak Idham yang sama-sama berasal dari lingkungan reskrim dan Densus 88, sejatinya tidak perlu ada kekhawatiran akan menurunnya kualitas kepemimpinan Polri ke depan," kata Guntur di Jakarta, Senin (28/10).
Seperti diketahui, Idham merupakan Wakil Kepala Densus 88 Anti Teror Polri pada tahun 2010. Jebolan Akpol 1988 ini merupakan perwira polisi yang cukup kenyang asam garam penanganan radikalisme dan terorisme, serta berulangkali memimpin kepolisian daerah seperti menjadi Kapolda Metro Jaya sebelum menjadi Kabareskrim.
Namun demikian Guntur mengharapkan, sinergi yang lebih baik antara kepolisian dan Ormas, termasuk Tarbiyah Islamiyah sebagai organisasi sosial kemasyarakatan besar yang memiliki kapasitas menjadi mitra strategis pemerintah.
"Kita mesti menyadari bahwa isu radikalisme dan terorisme merupakan kenyataan sosiologis yang tak mungkin kita naifkan, sekaligus persoalan sensitif di kalangan ummat Islam jika tidak ditangani secara baik dan penuh kehati-hatian. Namun kita percaya, figur Pak Idham yang terbuka dan komunikatif bisa menjadi jembatan bagi kooperasi yang baik antara elemen masyarakat sipil dengan kepolisian," kata mantan anggota DPRD DKI Jakarta periode 2019-2014 ini.
"Persoalan menguatnya radikalisme sebagai tren global merupakan soal bersama kita sebagai bangsa. Karenanya kami yakin dengan komitmen dan komunikasi yang baik antar elemen bangsa, Insyaallah segala gangguan keamanan dan ketertiban yang berpotensi merugikan bangsa dan negara dapat teratasi dan diminimalisir sedini mungkin," imbuhnya.
Guntur juga menjelaskan, bahwa pada era kepemimpinan Tito Karnavian telah terbangun kebersamaan, sinergitas dan komunikasi yang baik dengan ormas-ormas Islam.
"Karenanya kami mendukung Calon Kapolri Idham Aziz untuk melanjutkan pendekatan dan kerjasama kepolisian dengan ormas Islam guna menyelesaikan pekerjaan rumah kepolisian tersebut sesuai tupoksinya. Kami juga meyakini Idham akan bisa berkerjasama dengan baik bersama Presiden Jokowi dan membawa kepolisian makin profesional," ucapnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sementara satu korban korban kritis dibawa ke Rumah Sakit PKU Muhamadiyah Delanggu untuk mendapatkan perawatan intensif.
Baca SelengkapnyaIsi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca SelengkapnyaMomen kocak jenderal polisi eks ajudan Wapres saat ikut meriahkan perayaan HUT RI ke-78.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaKapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto menyatakan 10 anggota Kepolisian terluka akibat ledakan di Markas Gegana SatBrimob Polda Jatim, Senin (4/3) siang.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok eks bintara Polwan yang bukan lulusan Akpol namun berhasil pegang komando jadi Kapolres.
Baca SelengkapnyaBerikut momen Komjen Fadil Imran memenuhi janji mengajak anggota polisi dan Ibu lurah dari Probolinggo ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaBegitu seru, tak ayal jika tingkah lakunya berhasil menghibur netizen di jagat media sosial.
Baca Selengkapnya