Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saksi Sebut Eddy Sindoro Minta Pemberitaan Soal Eks Sekretaris MA Diperbaiki

Saksi Sebut Eddy Sindoro Minta Pemberitaan Soal Eks Sekretaris MA Diperbaiki Ilustrasi Sidang. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Kasus suap mantan petinggi Lippo Group, Eddy Sindoro, kembali disidangkan di Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat, Senin (21/1) dengan agenda pemeriksaan saksi. Ada empat saksi dihadirkan, dua di antaranya mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi dan Konsultan Public Relation (PR) PT Lumbung Sejahtera Lestari, Cyrillus Iryanto Kerong.

Dalam kesaksiannya, Cyrillus mengakui pernah diminta Eddy Sindoro memperbaiki citra negatif Nurhadi atas pemberitaan di media massa. Cyrillus merupakan mantan wartawan di salah satu media massa nasional. Dia mengaku mengenal Eddy Sindoro sejak menjadi wartawan. Setelah berhenti menjadi wartawan, Cyrillus mendirikan perusahaan.

"Ada pemberitaan sepihak tentang Mahkamah Agung, saya bantu meluruskan," kata Cyrillus dalam kesaksiannya di Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya.

"Kalau tidak salah (pemberitaan) mengenai ruangan kerja Sekretaris Mahkamah Agung waktu itu berlebihan beritanya, saya luruskan," sambungnya.

Saat meminta bantuan, Eddy mengatakan agar pemberitaan terkait Nurhadi diralat dan diluruskan. Atas bantuannya, Eddy membayar sebesar Rp 12 juta. Uang pembayaran diberikan oleh staf Eddy.

Selain soal pemberitaan ruang kerja, Cyrillus juga pernah diminta untuk memperbaiki citra negatif Nurhadi berkaitan pemberitaan soal pembagian suvenir iPod pada perkawinan anak Nurhadi. Dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Cyrillus dibayar Rp 16 juta. Selain itu, dia juga pernah diminta membersihkan citra Nurhadi dalam kasus korupsi yang menjerat panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Edy Nasution dan pegawai Lippo, Doddy Aryanto Supeno dengan bayaran Rp 20 juta.

Cyrillus menyampaikan konsultan perusahaannya sering digunakan Lippo Group untuk memperkenalkan produk terbarunya ke media massa. "Ketika melaunching suatu produk atau pembukaan kantor, atau launching perusahaan baru," ujarnya.

Eddy Sindoro sebelumnya didakwa menyuap panitera Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Edy Nasution. Suap diduga diberikan terkait pengurusan sejumlah perkara untuk beberapa perusahaan yang ditangani di PN Jakarta Pusat.

Suap tersebut antara lain sebesar Rp 100 juta agar Edy Nasution menunda aanmaning (peringatan dari pengadilan kepada pihak yang berperkara) PT Metropolitan Tirta Perdana (MTP). Uang tersebut diberikan melalui perantara Wawan Sulistyawan dan Doddy Aryanto Supeno. Eddy Sindoro juga didakwa menyuap Edy Nasution sebesar Rp 50 juta dan USD 50.000. Uang suap itu terkait permintaan perkara peninjauan kembali (PK) yang diajukan PT Across Asia Limited (PT AAL).

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sempat Dicabut, Eks Wamenkumham Eddy Hiariej Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan
Sempat Dicabut, Eks Wamenkumham Eddy Hiariej Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan

Pada gugatan pertama, tidak ada penjelasan kubu Eddy perihal pencabutan yang dilakukan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Eddy Silitonga, Penyanyi Legendaris Asal Batak yang Punya Suara Melengking
Mengenal Sosok Eddy Silitonga, Penyanyi Legendaris Asal Batak yang Punya Suara Melengking

Salah satu lagu yang membuat dirinya populer tahun 90-an adalah "Biarlah Sendiri" ciptaan Rinto Harahap.

Baca Selengkapnya
Alasan KPK Belum Tahan Eks Wamenkumham Eddy Hiariej Meski Sudah Tersangka
Alasan KPK Belum Tahan Eks Wamenkumham Eddy Hiariej Meski Sudah Tersangka

Eddy diduga menerima suap dari Direktur PT Cipta Lampia Mandiri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Berkat Kerja Keras dan Viral di Media Sosial Jualan Bakso Sidik Eduard , Kini Tembus 2 Ribu Butir
Berkat Kerja Keras dan Viral di Media Sosial Jualan Bakso Sidik Eduard , Kini Tembus 2 Ribu Butir

Jualan bakso sejak dua bulan lalu, Sidik Eduard amat bersyukur karena bisnisnya berkembang pesat.

Baca Selengkapnya
Lama Tak Terlihat, Eks Menhan Jenderal Ryamizard Ryacudu 'Turun Gunung' Dukung Anies-Muhaimin
Lama Tak Terlihat, Eks Menhan Jenderal Ryamizard Ryacudu 'Turun Gunung' Dukung Anies-Muhaimin

Siapa yang tak kenal Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu. Sosoknya sudah tak asing lagi di masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kisah Mantan Pramugara Berhenti Bekerja Malah Jadi Waria, Ternyata Keluarganya Tak Sembarangan
Kisah Mantan Pramugara Berhenti Bekerja Malah Jadi Waria, Ternyata Keluarganya Tak Sembarangan

Aldioanto (67) terlahir normal sebagai laki-laki, akibat dirumahkan dari suatu perusahaan tempatnya bekerja sebagai pramugara di Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sempat Ngaku Akan Mundur Jadi Artis, Potret Billy Syahputra yang Sibuk Jadi Pedagang Seblak
Sempat Ngaku Akan Mundur Jadi Artis, Potret Billy Syahputra yang Sibuk Jadi Pedagang Seblak

Billy Syahputra mengaku tak kuat dengan komentar miring tentangnya. Ia pun sempat mengaku akan berhenti jadi artis Billy memilih jualan seblak.

Baca Selengkapnya
Saat Megawati Main Tebak-Tebakan dengan Bocah di Kebon Sirih: Jangan Sepeda Lah, Sepeda Terus Ya
Saat Megawati Main Tebak-Tebakan dengan Bocah di Kebon Sirih: Jangan Sepeda Lah, Sepeda Terus Ya

Kepada mereka, Edmund menyebutkan Pancasila dari sila ke 1 sampai 5.

Baca Selengkapnya
Hadir di Acara Polda Bengkulu, Penampilan Wiranto Bikin Syok Ternyata Sekarang Tugasnya Publikasi ke Medsos
Hadir di Acara Polda Bengkulu, Penampilan Wiranto Bikin Syok Ternyata Sekarang Tugasnya Publikasi ke Medsos

Wiranto kini bertugas mengelola akun sosial media Korem Bengkulu. Tujuannya, memberitahu seluruh kegiatan yang dilakukan.

Baca Selengkapnya