Saksi e-KTP mengaku ditekan Ketua Fraksi NasDem Viktor Laiskodat
Merdeka.com - Direktur Utama PT Sandipala Artha Putra, Paulus Tanos bersaksi melalui teleconference dalam sidang perkara dugaan korupsi e-KTP dengan terdakwa Irman dan Sugiharto. Dalam kesaksiannya, Paulus menceritakan awal mula dirinya menyelamatkan diri ke Singapura.
Pada Juni 2011, Paulus mengaku masih tinggal di Jakarta. Bahkan, pada saat pelaksanaan proyek e-KTP dirinya masih tinggal di Jakarta namun pada Maret 2012, Paulus bertolak ke Singapura.
"Juni 2011 saya masih di Jakarta. Pada saat mulai pelaksanaan, saya masih di Jakarta. Tetapi pada Maret 2012 saya ke Singapura," kata Paulus dalam sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (18/5).
Dia bercerita, kepergiannya ke Singapura dilatarbelakangi perkara perusahaannya dengan salah satu pemasuk barang untuk kebutuhan e-KTP. Saat itu, dirinya memasok chip buatan Oxel System Ltd Pte.
Namun, chip yang akan dipakai tidak bisa terhubung dengan sistem biometrik. Pada perkara ini, perusahaannya pun diseret sampai pengadilan. Bahkan buntut dari persoalan ini Paulus mengaku mendapat tekanan dari Ketua Fraksi Partai NasDem DPR Viktor Laiskodat.
"Perusahaan saya terseret, rumah saya diserang, jiwa saya terancam. Saya dituduh melakukan penipuan, saya dilaporkan ke Mabes Polri oleh Oxel, (lewat) saudara Viktor Laiskodat," ujar dia.
Paulus sendiri terbelit utang ratusan miliar akibat proyek tersebut. Paulus terpaksa membayarkan uang ke Bank Artha Graha untuk pembayaran utang atas nama PT Mega Lestari Unggul, holding PT Sandipala. Dari total pembayaran Rp 381 miliar, sebesar Rp 148,8 miliar diserahkan ke Bank Artha Graha untuk membayar utang.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca SelengkapnyaCak Imin sampai dan disambut oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Habib Aboe Bakar Al-Habsyi.
Baca SelengkapnyaKepala LKPP Hendrar Prihadi menyebut alokasi anggaran pada rencana umum pengadaan barang dan jasa setiap tahunnya mencapai Rp1.200 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Melki Sedek mengatakan, pada dasarnya menghargai proses investigasi yang dilakukan Satgas PPKS UI dan tak menghindar.
Baca SelengkapnyaKetua TPN tidak menjadikan hasil survei sebagai patokan di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaRatusan pendukung calon Anggota DPR RI Partai NasDem Dapil NTT II, Ratu Wulla menggelar aksi seribu lilin atas mundurnya Ratu Wulla
Baca SelengkapnyaOTT terkait kasus dugaan korupsi pemotongan insentif ASN Sidoarjo yang mencapai Rp2,7 Miliar.
Baca SelengkapnyaErick selaku Bupati Labuhanbatu melakukan intervensi dan ikut secara aktif berbagai proyek pengadaan yang ada di berbagai SKPD di Pemkab Labuhanbatu
Baca SelengkapnyaKepala LKPP menganalogikan lembaganya tak hanya sekadar memberi kail dan pancing, tapi juga siapkan kolam.
Baca Selengkapnya